Anugerah Terindah

“Babam mana?” mungilnya berucap. Mata indahnya menatapku.

Kalimat itulah yang selalu keluar pertama kali saat Nayla (1 tahun 5 bulan) bangun dari tidurnya. Selalu abangnya yang pertama kali ditanyakan. Setelah tahu dimana abangnya, pertanyaannya akan berganti “papa mana?”. Itu jika dia menemui aku disampingnya saat dia bangun tidur. Jika bangun tidur, yang disampingnya adalah papanya, maka pertanyaannya adalah “mama mana?”. Setelah tahu keberadaan papa/mamanya, dia lanjut bertanya lagi “mbak mana?”

Pertanyaan itu akan terus diulang-ulang, walau telah dijawab/ditunjukkan keberadaan orang-orang yang ditanyakannya. Yah namanya juga anak-anak, baru bangun tidur pula. Orang tuanya yang harus sabar meladeni pertanyaannya.

Keterikatan emosional. Itu yang aku lihat. Dd selalu mencari abangnya saat bangun tidur. Pun abangnya slalu menanyakan adiknya kala dia membuka mata dari tidur lelapnya.

Jarak usia yang cuma setahun, membuat mereka tumbuh bersama. Bermain bersama. Dan sudah ada tanda-tanda kalau si dd akan jadi tomboy nantinya 🙂

Ada banyak momen yang membuat aku sering tersenyum sendiri kala menyaksikannya :

– Dd yang menolak dipeluk si abang, bahkan mendorongnya. Abang langsung menjatuhkan dirinya kala di dorong adiknya, sambil ketawa-ketawa. Berdiri, lalu berusaha memeluk lagi, namun berharap untuk didorong lagi oleh adiknya.

– abang yang langsung mengusap pipinya dengan punggung tangannya setiap kali disayang oleh adiknya.

– Adik yang melempar sesuatu ke abangnya lalu bergegas lari bersembunyi

– Abang yang selalu berusaha untuk menggendong adiknya

Anak-anak, anugerah terindah.

Baca yang ini juga

5 thoughts on “Anugerah Terindah

  1. Benar2x anugerah terindah, mbak. Anak2xnya imut semua bikin gemes…hehehhhehehe…

    Semoga seluruh keluarga selalu dalam lindungan Yang MahaKuasa dan menjadi berkat buat sesama ya, amiin 🙂

    Thanks buat inspirasinya 🙂

    1. amiin… makasih doanya mbak.
      mudah-mudahan nantinya bisa ngikuti jejak mbak, berkarya di negeri orang, membawa manfaat bagi sebanyak mungkin umat

  2. waaah wis gede to mbak? so sweet, memang setiap anak adalah cermin ketulusan yang sering sudah terkikis dari diri orang dewasa

    Salam ^^

    1. iyo wis gede
      yang sulung dah mulai sering nanya macam-macam dan klo nggak segera di jawab pasti mengulang pertanyaannya sambil teriak-teriak marah

Leave a Reply

Your email address will not be published.

%d bloggers like this: