cover garda healthtech

Tips Menjaga Kesehatan Tubuh dan Finansial selama Bulan Ramadhan

Ramadhan sudah memasuki hari ke 15 nih, artinya sudah separuh kita lewati, gimana kondisi keuangannya bu ibu? Uang di dompet awet atau malah kebobolan lolos terus nih?

Keluhan beberapa teman saya selalu sama setiap Ramadhan. Bulan puasa itu kan makan cuma dua kali, kalau pakai hitungan kertas kan lebih hemat dibanding bulan selain ramadhan yang makan 3 kali sehari, plus camilan pula. Tapi hitungan diatas kertas itu nyatanya nggak berlaku, meleset. Banyak yang mengeluh kalau Ramadhan malah bikin boros. Apa yang salah ya?

Ramadhan bulan Istimewa, Menu Makan Kami tetap Biasa

Ada yang pernah kalap kala belanja ke pasar takjil? Saya pun pernah di masa ini. Sore-sore ke pasar takjil niatnya mau beli es cendol. Es cendol sudah dapat, karena maghrib masih agak lama, jalan-jalan dululah lihat dagangan dari penjual lain. Lihat ada yang jual es teler durian, kok rasanya pengen ya. Mumpung ke sini, beli aja ah. Es cendol buat pembuka, es teler ntar dinikmati setelah makan nasi.

Lanjut jalan lagi, nengok ke penjual lauk pauk. Ada gulai ikan kakap, pasti pak suami seneng kalau dibelikan ini. Akhirnya nambah tentengannya dengan sebungkus gulai ikan kakap. Pindah ke pedagang lain, nemu menthok pedas. Yang ini kesukaan Babang dan Kakak, beli juga deh. Buat si bungsu yang nggak suka pedas, belikan ayam krispy saja.

Lauk sudah dapat. Biar makannya berimbang, mesti beli sayur juga dong. Tertarik dengan oseng daun pepaya, beli deh sebungkus. Eh tapi ada gulai rebung, ini kan cocok tuh disandingkan sama gulai kakap tadi, beli juga lah sebungkus.

Pindah pedagang, lihat aneka rebusan sayur plus bumbu urap, kok pengen beli juga. Kan saya lagi suka banyak makan sayur dan mengurangi nasi, jadi beli juga deh sebungkus urap. Tentengan di tangan makin banyak aja nih.

Lanjut ke penjual kue. Ternyata disini juga menarik semua. Deretan kue-kue itu seperti melambai ingin saya raih. Pastel, lapis, lemper, bakpao, bolu, getas, lumpia, serabi dan banyak lagi. Akhirnya nambah deh belanjaannya seplastik kue.

Sudah cukuplah, sudah banyak ini. Kaki pun melangkah menuju parkiran. Belum sampai parkiran nemu pedagang cilok yang baru aja datang. Masih sepi dan dia pun menawarkan dagangannya pada saya. Kasihan juga kok tumben sepi gini, baiklah 5 bungkus cilok pun akhirnya masuk juga ke kantong belanja saya.

Itu dulu.

Sekarang saya sudah sadar. Saya sadar bahwa kalap saat belanja takjil itu artinya saya belum berhasil mengendalikan hawa nafsu, artinya puasa saya tuh masih sebatas menahan lapar dan haus saja.

Ramadhan memang bulan istimewa, dimana setiap nilai ibadah mendapat pahala berkali-kali lipat. Menahan segala bentuk nafsu adalah intinya, salah satunya urusan makan minum.

Jadi saya pun mulai belajar mengendalikan nafsu belanja saat ke pasar takjil. Satu macam lauk, satu macam sayur, satu macam kue saja. Es buah bikin sendiri. Awal ramadhan sudah stok aneka macam buah, nata de coco, kolang kaling, selasih, sirup dan juga kental manis. Menjelang waktu berbuka, ajak anak-anak meracik isian untuk es buahnya. Seminggu sekali beli es cendol buat selingan biar nggak bosan.

gulai ikan nila
Satu jenis lauk, satu jenis sayur sudah cukup

Untuk menu sahur, sama saja dengan menu saat berbuka, tinggal menghangatkan sayur dan lauknya. Kalau sayur ternyata sudah habis pas berbuka, bikin tumis sayuran saja yang simpel dan cepat. Kalau lauk tinggal sedikit dan kira-kira nggak cukup buat berlima, bikin telur dadar atau menggoreng nugget. Yang penting tetap memenuhi prinsip isi piringku. Ada sumber karbohidrat, sayur, lauk dan juga buah. Walau porsinya tetap lah nasi yang paling banyak hehehe…. Tak lupa juga segelas susu untuk anak-anak. Kalau pak suami sih minum kopi yang nggak boleh ketinggalan.

Alhamdulillah dengan pengendalian diri dalah hal belanja takjil ini, pengeluaran di bulan Ramadhan menjadi lebih kecil dibanding bulan-bulan di luar Ramadhan. Isi dompet aman, bisa disisihkan buat bayar premi asuransi.

Anak-anak Sakit saat Ramadhan

Pas hari ke 10 Ramadhan ini, Toto sakit. Sejak pagi saat dibangunkan sahur dia lesu. Padahal biasanya dia paling awal bangun dibanding kedua kakaknya. Ditawari makan sahur dia menggeleng saja. Ya udah, saya pun tak memaksa, karena memang usianya juga baru 5 tahun, belum berkewajiban untuk berpuasa.

Saat sholat subuh berjamaah di rumah, baru rekaat pertama tiba-tiba dia muntah. Saya pun lalu menghentikan sholat saya, menuntun dia ke kamar mandi. Di kamar mandi dia muntah lagi, mukanya pucat, pandangan matanya sayu. Usai mencuci muka dan berganti pakaian, saya suruh dia tiduran lagi. Setelah suami selesai sholat, gantian saya yang sholat dan suami menemani Toto.

Bangun tidur dia bilang pusing, saya raba keningnya panas banget. Saya minta suami untuk ke apotik, beli obat penurun panas dan kompres anak. Setelah dua hari badannya panas naik turun, alhamdulillah Toto berangsur ceria lagi. Sudah sembuh.

Selang sehari Toto sembuh, gantian kedua kakaknya yang panas. Aduh Kakak dan babang ini selalu begini, kalau sakit pasti barengan. Jadi repotnya dobel deh. Saya minta mereka membatalkan puasa saja, harus banyak makan dan minum biar segera sehat. Kalau Babang masih bisa disuruh minum obat penurun panas. Kalau Kakak tuh susah banget.

anak sakit dikompres
Kakak saat demam

Alhamdulillah sih nggak berlama-lama, setelah 2 hari lemah lesu, kedua anak ini sudah sehat dan bisa berpuasa kembali.

Nggak kebayang kalau mereka berdua ini berlama-lama sakitnya. Lagian kalau anak sakit itu, pikiran saya sebagai ibunya udah kemana-mana aja, membayangkan hal-hal buruk yang bisa saja terjadi. Kalau anak saya sakit berat gimana? kalau sampai harus rawat inap di rumah sakit gimana? Mikir biaya perawatan, biaya obat, biaya buat yang nunggu juga. Mikir gimana menjaga kesehatan yang nunggu biar nggak ikutan sakit.

Ketakutan-ketakutan yang kadang menghampiri saya juga kalau anak-anak sakit. Pikiran buruk bukan hanya menyangkit kesehatan fisik anak-anak, tapi juga kesehatan finansial keluarga saya. Isi tabungan yang pasti akan banyak terkuras untuk biaya rumah sakit.

Perasaan Tenang karena Ada Asuransi Kesehatan Rawat Jalan

Ketakutan-ketakutan yang berlebihan ini sebenarnya bisa saja merupakan bentuk ujian dari Allah. Sebagaimana firman Nya dalam surat Al Baqarah ayat 155

Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar

QS Al Baqarah (155)

Sebagai makhluk yang berakal, tentu saja kita diberi kemampuan untuk mencari jalan keluar dari setiap masalah yang kita hadapi. Sehingga bisa mengatasi ketakutan-ketakutan yang timbul saat ada anggota keluarga yang sakit.

Asuransi kesehatan, merupakan salah satu upaya perlindungan terhadap anggota keluarga. Dengan memiliki asuransi kesehatan maka pikiran kita akan lebih tenang saat ada anggota keluarga yang sakit dan membutuhkan perawatan di rumah sakit. Biaya rumah sakit sudah ada yang mengurusi, kita tinggal fokus pada upaya penyembuhan.

Selama ini, saya tuh tahunya asuransi kesehatan itu mengcover biaya perawatan saat di rumah sakit saja, alias biaya rawat inap. Selain itu juga biaya periksa/berobat ke dokter ke rumah sakit secara langsung. Pengalaman saya merawat ibu yang sakit seperti itu.

Selama merawat ibu, saya pun kadang konsultasi secara online juga pada dokter spesialis di aplikasi halodoc. Kadang beli obat juga sesuai rekomendasi dokter setelah sesi konsultasi. Kalau konsultasi online gini jadinya ya saya mesti mengeluarkan biaya sendiri, karena nggak di cover pihak asuransi.

Padahal ya, merawat orang tua yang sakit sepuh itu rentangnya lama lho. Berbulan-bulan. Ada aja sakitnya, berganti-ganti. Di ajak ke rumah sakit nggak mau, takut dicovidkan. Solusi tercepat ya konsultasi secara online saja dengan dokter. Ngerasa obat yang direkomendasikan oleh dokter cocok, lalu keterusan kalau ada keluhan lain, terasa nggak enak dibadannya, minta ditanyakan ke dokter.

Biaya konsultasi online di aplikasi kesehatan memang tak sebesar biaya konsultasi kalau ketemu langsung dengan dokternya sih, tapi kalau sering kan jadinya ya lumayan menambah pengeluaran juga. Coba aja ya, ada asuransi yang mencover pengeluaran seperti ini, asuransi kesehatan rawat jalan.

Mengenal Asuransi Garda Healthtech

Ternyata ada lho asuransi kesehatan rawat jalan itu, saya juga baru tahu kemarin. Dikasih tahu teman yang anaknya mengalami keterlambatan bicara, hingga dia sering konsultasi ke dokter tumbuh kembang anak secara online. Nama produk asuransi kesehatan rawat jalan ini adalah garda healthtech.

Garda healthtech, mungkin terdengar asing ya bagi kamu? Saya pun awalnya gitu. Garda healthtech ini ternyata merupakan salah satu produk asuransi yang dimiliki oleh asuransi astra. Kalau asuransi astra pastinya sudah pernah dengar dong ya.

Dengan memiliki produk asuransi garda healthtech ini, kita bisa memperoleh perlindungan dengan jaminan konsultasi online dan tatap muka dengan dokter umum/spesialis serta pembelian obat yang diresepkan. Biayanya pun murah, mulai dari 500 ribu pertahun

paket asuransi garda healthtech
Pilihan paket garda healthtech

Untuk memiliki asuransi garda healthtech ini juga mudah, pendaftaran dan pembelian bisa dilakukan secara online menggunakan smartphone, bisa dibilang ini adalah asuransi rawat jalan cashless.

Lha kok malah bahas asuransi sih, tips menjaga kesehatannya mana?

Hihi… sabar, asuransi ini juga bagian dari tips untuk menjaga kesehatan finansial kok.

Tips Menjaga Kesehatan selama Ramadhan

Ok deh, stop cerita ngalor ngidulnya. Walau sebenarnya masih berkaitan sih dengan tips untuk menjaga kesehatan tubuh dan finansial selama Ramadhan. Tapi biasanya orang kalau cari tips itu, sukanya yang berbentuk point-point. Jadi, mari kita sarikan dari cerita saya diatas.

Tips menjaga kesehatan tubuh selama Ramadhan :

  • Jaga asupan makanan, terapkan pola makan isi piringku
  • Minum paling tidak dua liter air
  • Istirahat yang cukup alias jangan begadang
  • Kalau mau olahraga, lakukan olahraga ringan saja, misalnya jalan kaki setelah sholat subuh
  • Karena masih masa pandemi, jangan lengah menerapkan protokol kesehatan

Tips menjaga kesehatan finansial selama Ramadhan :

  • Jangan kalap kalau lagi belanja takjil, beli seperlunya saja
  • Tak perlu menimbun bahan makanan, beli secukupnya
  • Miliki produk asuransi rawat jalan cashless dari garda healthtech, jadi sewaktu-waktu ada keluhan nggak enak badan, bisa konsultasi online dan beli obat yang biayanya di cover pihak asuransi

Nah itulah tipsnya. Semoga bisa diterapkan ya. Selamat menjalankan ibadah puasa!

Baca yang ini juga

41 thoughts on “Tips Menjaga Kesehatan Tubuh dan Finansial selama Bulan Ramadhan

  1. Mengatur keuangan di bulan Ramadan, memang gak kalah pentingnya dengan menjaga kesehatan ya, mba. Termasuk juga membeli premi asuransi untuk jaga2 andai dibutuhkan. Moga ananda semua sehat2 selalu, menjalani puasa dg lancar hingga hari terakhir nanti.

  2. Dulu aku sering kalap kalo beli bukaan mba. Tapi sejak pandemi, kan aku jadi rutin olahraga yaaa, dan itu ngaruuuuh banget Ama kemampuan makan sekarang, jadi ga bisa banyak. Mungkin Krn terbiasa makan secukupnya, dan olahraga tadi.

    Jadinya puasa selama pandemi ini udh jarang beli bukaan mba 🤣. Biasanya dibikin Ama asisten. Jajan sesekali lah, itupun anak2 doang, kalo lagi kepengen kue2, atau kalo ada temen nganterin hampers makanan 😄. Selebihnya prefer makan masakan rumah.

    Asuransi skr memang udah banyak yg ada rawat jalan. Kalo dulukan mostly rawat inap. Rawat jalan hanya utk perusahaan. Kalo skr pribadi udh ada. Buatku penting ini. Krn mikirnya kalo udh tua ntr, aku rasanya ga sanggub kalo hrs ngandelin BPJS yg walo gratis tapi antri lama, kdg dari subuh udh daftar 😅. Mendingan punya sendiri yg bisa LGS datang di saat sakit.

  3. Aku kalau bulan puasa pengeluaran jadi nambah juga mba. Karena harus beli tajil juga biar bisa berbuka ama yang manis manis. Tapi aku beli tajilnya secukupnya aja. Soalnya kalau sampai kalap suka kebuang nanti makanannya. Kalau udah gitu aku suka ngerasa dosa soalnyab

  4. Aku juga baru dengar nih mak Garda Healthtech. Preminya murah ya setahun ada yang 500 ribu.Tapi ini termasuk rawat inap gak ya?kesehatan memang harus dijaga ya mak. Sumber penyakit ternyata juga berpengaruh dari makanan yang kita komsumsi terutama lemak dan gula

  5. Duh aku banget sih itu, kalo jajan takjil suka khilaf dan ujungnya semua pengen dibeli
    Pas sampai ke rumah bingung sendiri karena gak kemakan karena belinya kebanyakan hehe
    Sekarang aku pun udah mulai insaf dan gak kalap lagi nih heheh

    Memang suka paling sedih kalo anak sakit apa lagi barengan gitu yah, bikin panik
    Jadinya berasa tenang yah kalo punya proteksi asuransi dari Garda Healthtech, semoga sehat semua kita yah supaya bisa menjalankan ibadah puasa dengan baik

  6. wah baru tahu nih ada Asuransi Garda Healthtech. Harganya oke ya untuk tahunan. Lebih oke kalau bisa add on biaya untuk rawat inap yaa.. tp paham banget skrg kan cari yg konsul2 online gini memudahkan jg ga perlu antre2 lama di RS

  7. Sejak pandemi saya jarang ke lapak takjil lagi…Tapiiii, lapaknya pindah ke grup kwkwk. Grup ibu-ibu komplek, ortu sekolah anak, juga grup arisan..pada pamer jualan. Kan jadi tergoda saya. Segala rupa ada. Mana karena dekat tinggalnya sudah bebas biaya antar pula. Makin dimudahkan jadilah aturan lebih hemar Ramadan malah bablas aja uang keluar huhu
    Btw, saya baru tahu ada asuransi rawat jalan cashless dari garda healthtech.
    Membantu kalau sewaktu-waktu ada keluhan, bisa konsultasi online dan beli obat yang biayanya di cover pihak asuransi. Praktis sekali!

  8. Penting banget lho menjaga kesehatan di musim pancaroba kaya gini apalagi puasaan. Anak-anak juga harus mendapatkan asupan gizi seimbang kalau udah belajar puasa. Mumpung dapet THR segera alokasikan buat asuransi rawat jalan garda healthtech ya mba..

  9. Hahahahaa iya banget Mak, dulu kalo lihat takjil bisa kalap, laper mata giliran pas buka makan sebiji dua biji kenyang ya ga kuku, menyadari asupan makanan dalam tubuhku sedikit.
    Moga kita sehat semuanya ya Mak, menjalani puasa sampe akhir dan menyambut kemenangan

  10. Kesehatan kita memang harus dijaga penuh ya Mak selama bulan puasa. Terpenting puasa saat buka dan sahur memilih makanan yang tidak mengandung banyak lemak. Aku suka asam lambung naik Mak kalau makan santan

  11. Tahun lalu sempat ngalami anak-anak sakit saat puasa..duh gak enak banget rasanya.. Sekarang Alhamdulillah sehat semua dan bener sih harus banyak jaganya..jaga asupan makanan..mulai buka sampai sahur..dan istirahat gak boleh kurang juga ya..

  12. Sudah beberapa tahun terakhir, saya bisa ngerem porsi makan di bulan puasa. Gak beli takjil berlebihan. Karena ternyata gak nyaman juga. Malah bikin ngantuk ketika waktunya shalat hehehe. Selama pandemi, saya semakin khawatir kalau sakit. Udah kebayang ribetnya. Tenang juga kalau punya asuransi, ya

  13. Lapar saat belanja , apalagi mau belanja takjil, jadinya emang implusif ya. Apa-apa pengan dibeli. Pas udah nyampe rumah ternyata nggak semua bisa dimakan. Udah paling bener tuh mak, mending bikin sendiri di rumah. Menu sederhana tapi citarasa istimewa, dan yang lebih penting lagi, sehat.

  14. Baru tahu soal asuransi kesehatan rawat jalan ini. Jadi terbantu pasti kalau pilih perawatan di rumah

    Btw, aku pun termasuk yang Ramadan makan kaya biasa. Gak beli ini itu kaya takjil. Paling buah sih yang agak banyak

  15. Masya Allah mak… Sebagai seorang ibu yang merupakan garda terdepan keluarga nih kita harus banget menjaga kesehatan keluarga ya. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini, sehat itu mahal. Karena aku berasa banget pas kena Covid kemarin, pengeluaran dana kesehatanku bengkak. Memang sudah paling tepat deh ini ya, memberikan yang terbaik untuk keluarga dengan asuransi.

  16. Padahal seharusnya selama puasa itu kebutuhan kita berkurang ya mak karena waktu makan cuma dua kali sehari tapi kok jajannya malaj banyak Hahaha. Harus dievaluasi nih

  17. Alhamdulillah anak2 sudah sehat ya makk..Asuransi kesehatan penting mak karena biaya berobat mahal.

    Tidak punya asuransi ngeri kalau sakit bisa habis harta benda buat berobat.

  18. Tubuh dan finansial memang harus selalu terjaga ya kesehatannya. Terlebih di masa kayak sekarang, bulan puasa di mana pandemi masih ada. Ibu kudu pandai-pandai nih menjaga kesehatan keduanya ya. Untuk stabilitas kehidupan di masa yang akan datang.

  19. Salama Ramadan ini alhamdulillah anak-anakku sehat, tapi akunya yang bolak-balik sakit. Ringan tapi lumayan mengganggu puasa: sariawan di lidah, pilek, batuk 😀

  20. Jadi pengen curhat, ramadhan ini aku rajin masaknya cuma sampai minggu kedua, di minggu ketiga udah mulai ngelirik grabfood atau shopeefood terus, hehe. Bahkan buat saur pun. Alhamdulillah kalaupun beli emang secukupnya aja, sayang kalau kbuang kan ya

  21. Beneerrr banget nih Mba
    kalo bulan Ramadan ntah kenapa kok duit cepett banget amblesnya 🙂
    Yg jelas, manajemen keuangan keluarga itu super penting
    sama pentingny dgn memilih insurance yg tepat yaakk

  22. Sama mbak, aku meski ramadan menu makan juga tetap seperti biasa. Bahkan keluargaku tim tanpa takjil hehe. Yang penting makan sehat dan bergizi sudah cukup.

  23. aduh satu jenis masakan tapi bikin ngiler

    setuju banget Mbak, akhirnya kembali ke ratu rumah tangga, yaitu kita

    yang merawat keluarga termasuk mengelola keuangan agar siap ketika anggota keluarga sakit

  24. Alhamdulillah nih rekor buat kami sampai hari ke dua puluh dua ini belum beli takjil di luar karena namanya di kampung warung-warung tidak seperti kota.
    Lagian cuaca hujan terus setiap sore. Memilih di rumah saja dengan menu yang ada jadi pilihan kami. Disyukuri saja ya

  25. Memang keberadaan asuransi kesehatan rawat jalan diperlukan. Kalau pas ada yang enggak enak badan bisa segera ditindaklanjuti enggak makin parah nanti. Dan Asuransi Garda Healthtech ini bisa jadi solusi

  26. Iya betul, aku dulu juga suka kalap belanja takjil. Semua ingin dibeli. Tapi akhirnya sadar, makin banyK belanja takjil, makin banyak pengeluaran

  27. Kalau daku buka puasa langsung makan Kak Nan, malah kalau ada takjil dimakannya Bakda Isya. Jadi ada atau gak takjil gak masalah, sehingga bisa lebih hemat dalam pengeluaran hehe

  28. iya setuju emang sebaiknya puny aasuransi kesehatan swasta di luar BPJS karena ada banyak hal yang tidak dicover ama BPJS. Eh dicover sih tapi setengah mati antriannya. jadi malah nggak praktis.

  29. menjaga kesehatan sangat penting, terlebih saat ini, kondisi iklim yang tidak menentu sangat berpengaruh pada kondisi kesehatan, imun tubuh bisa kapan saja menurun. Satu-satunya cara dengan antisipasi yang baik

  30. Alhamdulillah kami sudah merasakan banyak manfaatnya dengan memiliki asuransi. Saya belum pernah coba sih asuransi ini. Nanti sapa tahu ada kesempatan untuk baca lebih jauh terkait asuransi ini.

  31. Sedih banget emang ya mbak kalo anak sakit. Penting banget punya asuransi kesehatan,kalau udah punya asuransi gini rasanya lebih tenang. Punya asuransi itu ibaratnya seperti sedia payung sebelum hujan

  32. Meski cuma makan 2 kali banyak yang bilang kalau pengeluaran pas Ramadan itu bengkak. Pinter pinter kita mengatur keuangan aja ya mbak

  33. Setuju, Mak Nanik…. jadi ibu itu tombaknya keuangan keluarga ya, mesti apik-apik atur pengeluaran supaya ada dana yang bisa digunakan jangka panjang, salah satunya anggaran asuransi.

  34. Bermanfaat sekali. Aku jadi tau ada asuransi kesehatan lagi yg bisa meringankan beban kita.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *