Alhamdulillah beres juga urusan pindah rumah. Akhirnya Keluarga Nara menempati rumah sendiri, bukan lagi ngontrak. Selesai urusan beres-beres, mulai deh kami ngobrol dengan anak-anak, barang apa yang pengen mereka miliki untuk mengisi rumah baru kami. Dulu saat masih ngontrak, memang kami membatasi beli barang, untuk mengurangi beban ngangkut barang saat pindahan.
Kakak bilang pengen dibelikan Oven. Kakak ini memang suka ngoprek di dapur, cari-cari resep jajanan di salah satu platform media sosial, lalu mempraktikkannya.
Terus saya kepikiran menawarinya untuk ikut kursus memasak. Biar ketrampilannya bikin aneka masakan, kue maupun roti bisa terasah. Supaya bisa bikin jajanan yang nggak cuma rasanya saja yang enak, tapi memiliki nilai gizi yang tinggi. Agar bisa membedakan bahan makanan yang baik untuk kesehatan. Supaya bisa paham bagaimana cara menyajikan makanan supaya lebih menarik minat orang untuk memakannya.
Tapi Kakak menolak, terus bilang kalau belajar memasak, pengen tahu dunia kuliner kan bisa dari internet saja. Bahkan katanya bisa dari main game. Saya memang membolehkan anak-anak bermain game, karena dari main game pun ada banyak hal yang bisa mereka pelajari. Memang banyak jenis game online, salah satunya adalah Game kuliner yang sering kakak dimainkan .
Belajar Seni Kuliner di CulinarySchools.org
Duh emang ya, anak generasi Alpha ini emang sejak lahir udah dijeprat jepret pakai kamera handphone mama papanya, jadi udah akrab dengan perkembangan teknologi informasi. Pengen tahu apapun, langsung cari sendiri informasinya di internet.
Kakak lalu menunjukkan salah satu situs yang menyediakan banyak sekali game online tentang makanan, pertanian, memasak, seni kuliner, bisnis restoran, dan karier yang berhubungan dengan perhotelan. Nama situsnya adalah culinaryschools.org.
Saya pun lalu membuka situsnya. Membaca informasi yang ada di situ, secara acak mencoba beberapa game yang ada. Ternyata mengasyikkan, dan juga memberi saya beberapa pengetahuan baru.
Seni kuliner memang bukan cuma soal memasak makanan enak, tapi meliputi teknik atau metode memasak, mempersiapkan, dan menyajikan makanan dengan menunjang nilai-nilai estetis.
Kalau pengen belajar seni kuliner dengan bermain game, memang cocok kalau ke culinaryschools.org. Game yang ada di culinaryschools ada macam-macam jenisnya, ada game makanan untuk sarana belajar memilih jenis bahan makanan yang baik untuk kesehatan. Ada game yang menggambarkan proses memasak, game simulasi melayani pesanan di restoran, dan game menyajikan makanan.
The Boiled Eggs
Saya suka makan telur rebus setengah matang. Lebih enak menurut saya, terutama untuk kuning telurnya. Kalau sudah matang, kuning telurnya membuat tenggorokan terasa seret kalau tak segera minum air.
Nah bikin telur rebus setengah matang ini agak tricky, kadang berhasil kalau saya setia berdiri menunggui di depan kompor, kadang gagal karena ditinggal mengerjakan pekerjaan lain.
Ternyata di culinaryschools ada dong game merebus telur. Dalam game ini, kita harus merebus telur dalam panci secara bersamaan, harus menyesuaikan suhunya agar hasil telur rebus sesuai dengan yang ditentukan. Nampak sederhana, namun game ini mengajarkan salah satu seni kuliner, yaitu bagaimana kita bekerja di dapur pun kadang perlu mencatat beberapa hal berkaitan dengan kegiatan memasak kita.
Permainan dimulai dengan kegiatan merebus telur dengan satu panci, dan satu tungku kompor. Sudah ditentukan kriteria telur rebus yang diinginkan, yaitu soft boiled, half boiled dan boiled, penentuan ini secara acak ya.
Tugas dari pemain adalah mengatur api yang menyala di tungku kompor, supaya hasil telur rebusnya sesuai dengan yang ditentukan. Jangan sampai terjadi overcook karena akan gagal dan kesempatan bermain kita dikurangi satu. Disediakan 3 kesempatan bermain saat memulai game ini, jika terjadi 3 kali overcook, maka kesempatan bermain habis, dan kita kalah.
Jika berhasil, makan akan mendapat nilai dan lanjut di level berikutnya. Level berikutnya makin susah, karena jumlah tungku yang menyala tidak cuma satu. Bisa dua, tiga bahkan sampai enam tungku menyala bersamaan, dan setiap panci di atas tungku memiliki kriteria sendiri untuk tingkat kematangan telur. Mulai ribet deh, dan butuh koordinasi mata dan tangan menekan mouse untuk mengatur supaya setiap tungku nyala apinya stabil hingga semua telur matang sesuai tingkat yang telah ditentukan.
Coffe Shop
Siapa yang suka ngopi dan jajan di kafe?
Sekarang ini banyak sekali coffe shop di di sekitar kita. Ada yang menawarkan suasana dan cita rasa kopi. Kafe yang menawarkan minuman selain kopi juga ada, serta kue-kue dan camilan lain. Ada juga yang menyediakan menu makanan berat. Penasaran nggak sih, gimana mengelola coffe shop gini, supaya bisa terus bertahan dan menarik minat pelanggan untuk datang lagi? Kalau pelanggan terus datang, artinya pendapatan juga akan makin besar.
Soalnya, saya sendiri pernah menemui beberapa coffe shop yang hanya ramai saat awal di buka saja, makin lama makin sepi, terus akhirnya tutup. Ada juga yang selalu ramai sejak awal di buka. Ada juga yang kadang ramai, kadang sepi.
Karena nggak punya kenalan pemilik kafe, saya jadi nggak bisa menggali informasi bagaimana sih pengelolaan sebuah kafe itu. Padahal mengetahui pengelolaan coffe shop juga kan bagian dari belajar seni kuliner. Tapi tenang, di culinaryschools ada kok game simulasi coffe shop.
Target dari permainan ini adalah mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya dalam waktu 14 hari, dengan modal awal sebesar US$ 30.
Setiap hari diawali dengan persiapan yaitu membeli bahan (gelas kertas, kopi, susu, gula), menyesuaikan resep dan menentukan harga jual.
Untuk menentukan harga, juga perlu perhitungan ya. Jangan sampai terlalu mahal, sehingga calon pembeli nggak jadi beli begitu tahu harganya. Tidak boleh terlalu murah juga, jangan sampai kita rugi. Jadi mesti dihitung dulu modal yang sudah dikeluarkan untuk belanja bahan, supaya pas menentukan harga, kita bisa memperoleh keuntungan dan harganya tidak kemahalan.
Setelah belanja bahan, membuat racikan minuman dan menentukan harga jual, mulai deh buka kafe dan berjualan. Calon pembeli mulai berdatangan, ada yang langsung membeli, ada yang menengok lalu pergi karena menurutnya harga terlalu mahal. Kita bisa melihat bahan apa saja yang sudah terjual, stok setiap bahan juga tampil di layar. Jika ada stok bahan yang habis, berarti selesai penjualan hari itu. Artinya kafe tutup.
Setelah kafe tutup, kita akan memperoleh ringkasan penjualan hari itu. Perkiraan cuaca besok sehingga kita bisa menyesuaikan racikan jualan untuk besok, serta beberapa rekomendasi lainnya.
Hari ke 2 saya masih untung. Hari ke tiga saya coba menurunkan harga jual. Memang stok habis terjual. Tapi saya rugi hehehe… Baiklah, besok kita naikkan lagi harganya. Supaya di hari ke 14 kita bisa balik modal dan memperoleh keuntungan yang banyak.
Belajar seni kuliner melalui game coffe shop ini, lebih susah dan lebih menantang dibandingkan game The boiled eggs yang sudah saya mainkan sebelumnya
Siap Belajar Seni Kuliner secara Online?
Masih banyak sekali jenis game lain yang ada di culinaryschools ini. Ada yang mudah, ada yang susah. Silakan bisa dipilih sesuai umur dan kemampuan anak-anak kita untuk memainkannya.
Bahkan, kalau misalnya kita pengen game tertentu yang belum ada di situ, kita bisa lho request ke pihak culinaryschools supaya disediakan game tersebut. Hal ini tentunya sebagai bagian layanan pada para pengguna.
Hal lain yang saya suka dari belajar seni kuliner di sini adalah, tidak ada iklan yang tiba-tiba muncul dalam game yang kita mainkan. Ada iklan memang, tapi penempatannya tidak mengganggu tampilan game. Gamenya menggunakan browser, bisa dimainkan di laptop, tablet maupun handphone, jadi nggak perlu di install aplikasi.
Udah dulu ya penjelasannya, saya mau lanjut menemani anak-anak belajar seni kuliner dengan bermain game di culinaryschools.
Kalau kamu penasaran, langsung saja meluncur ke situsnya, terus coba mainkan beberapa gamenya. Belajar sambil bermain tentu sangat menyenangkan bukan?
Mbakk, aku suka banget sama game di culinary schol lho…yang boiled egg itu seru ya mainnya hahahaha, dari awalnya gosong sampai akhirnya cantik juga hasil rebusan telurnya hehe
Kalau anak-anak yang hobby masak atau punya passion di culinary pasti anteng nih main game dengan tema makan-makan kayak gini.
Seru dan edukatif juga sih
seru nih belajar seni kuliner di culinary schools, gimana masak dan mengolah bahan masakan menjadi makanan yang nikmat dan cantik secara tampilan
Ihh kok kayaknya seru bangett game-nya… jadi pengen cobain. Aku suka game yg santuy dan gak memacu adrenalin gini.
Untuk anak-anak yang memiliki kecenderungan otak kanan, belajar secara visual lewat game kaya gini, lebih memudahkan. Meski boleh jadi, belajar praktik langsung bikin stimulus anak lebih kreatif. Dan game-game seperti ini justru yang perlu dikenalkan juga ke anak-anak, supaya tetap bisa positif, kreatif dan tetap aman di dunia online
Aku main The Boiled Eggs tuh over cook mulu. Kayanya ada yang salah pas masak, hahaha. Tapi kujuga main game Culinary School yang lain sih. Suka karena selain bisa buka di laptop, bisa juga di HP karena emang gamenya ringan
Selamat untuk rumah barunya Mbak…Semoga membawa keberkahan bagi Mbak Nanik dan keluarga. Aamiin
Aku senang banget ada game kuliner begini..pas banget untuk mengenalkan seni kuliner pada anak, biar mereka bermain sambil tahu ilmu seputar makanan dan memasak
Baca cerita ini jadi pengen ikutan belajar seni kuliner juga! 😁 Udah seru aja liat kakak yang suka masak dan main game tentang makanan. Apalagi sekarang ada situs keren kayak culinaryschools.org yang punya game-game menarik tentang masak-memasak. Bisa belajar banyak hal baru sambil main game, kayaknya asik banget!
gamesnya asik2 nih, molly jadi penasaran mau main semuanya. lucu2 pula dan bagus grafisnya.
Sukaaaaa bgt tipikal games kayak gini
ga perlu install app.
tampilan iklan ngga ganggu.
top markotop!!
Wah gamenya seru juga ya mbak buat anak yang suka masak. Yang coffee shop kayanya ini bisa sekalian mengasah kemampuan bisnis anak deh, ahaha. Lumayan belajar bisnis dari game xp
Mbak Nanik selamat menempati rumah anyar ya!
Aku paling suka game masak- kuliner seperti ini, (alah boong, di hape adanya wood nuts & bolts sama makeover ihihihi) eh tapi kalo pas pop up iklan kan kita main game juga tuh maksimal 3 menitan, itu aku suka main ala kafe gini.
Met main game masak memasak yaaa pasti pengetahuannya nambah!
huwoo seru ih gamenya, jadi pengen ikutan main juga main masak2an di hp hihihi. sekalian buka kafe juga ahhh
Asik banget ini kak belajar tentang kuliner lewat games.
Apalagi mainnya gak perlu unduh aplikasi ya, bisa langsung ke webnya.
Cuss lah ceki² ke webnya, biar dapat hiburan sekaligus tambah wawasan soal kuliner
Aku tuh suka banget dengan games kuliner ginni deh karena seru banget. Apalagi bisa jadi teman untuk menunggu, karena memang aku pun masih senang bermain game. Nanti mau juga ah cobain main game yang ini.
Anak anakku senang bermain game di culinary schools ini
Banyak game menarik yang bisa dimainkan disini ya mbak
Saya juga senang nih ajak anak main ini
Jadinya anak tidak hanya bermain tapi paham soal kuliner
Bahkan jadi bertambah wawasannya
Anakku seneng nih main di culinary school udah nyoba banyaak game dans emuanya dia suka. Sekarang tiap x screentime mintanya main di culinaey school
Waah asyiiik dapet rekomendasi games makanan lagi yg baru. Saya suka nih games model kek gini. Kayak bikin strategi usaha kuliner.
belajar dengan bermain game sangat menyenangkan sekali, dan rasanya anak-anak pasti lebih ingat tahapan belajarnya
Anakku suka banget ini main game kulinernya terus jadi tertarik belajar masak jadi gamenya bermanfaat banget dan edukatif ya
Anak sekarang yang melek teknologi kudu banget tetep slaayy dengan bermain game edukatif di CulinarySchools.org.
Aku salut sama anak-anak yang memilih bermain game edukatif begini.. Jadi, tanpa terasa bisa memahami konsep dari memasak, prosesnya serta hasilnya.