Spot foto kampung coklat
Kampung coklat terletak di jalan banteng-blorok, Kademangan, Blitar. Lokasinya pas di pinggir jalan. Walau sudah menggunakan bantuan google map, kami masih juga kesasar hehehe…. Dari jalan utama Blitar – Tulungagung, lokasinya masih agak masuk jalan-jalan kecil.
Kampung coklat sudah buka mulai pukul 08.00, kecuali jika ada event, maka jam bukanya agak mundur. Pas kami ke sana, sedang ada kegiatan dari salah satu ormas, sehingga kami harus menunggu hingga jam 09.00 baru boleh masuk. Di dinding kanan kiri setelah pintu masuk, terdapat banyak poster yang mengisahkan tentang sejarah perkembangan pohon coklat.
Satu membaca, satu nampang
Tiket masuknya lumayan murah, cukup dengan Rp 5.000,00 per orang. Namanya kampung coklat, tentu saja banyak hal yang berhubungan dengan coklat di sini. Pohon coklat yang menaungi bangku-bangku di bawahnya. Jadi bisa duduk sambil ngobrol ataupun makan sambil memandangi buah-buah coklat. Memandangi aja, karena pengunjung di larang menyentuh buah-buah coklat yang bergelantungan di pohon
Buah coklat di pohonnya, sayangnya nggak boleh dipegang
Di sini juga ada aneka jajanan berbahan coklat, antara lain mie coklat, minuman coklat, kue-kue berbahan coklat dan es krim coklat. Ada juga ruang untuk pengolahan coklat, sayangnya nggak boleh masuk. Jadi cuma bisa melihat saja dari balik kaca. Bagi yang suka memasak dan berkreasi dengan masakan, tersedia ruangan cooking class. Jadi bisa bereksperimen memberi topping coklat pada kue-kue yang sudah disediakan. Untuk cooking class ini ada biayanya sendiri. Hitungannya per 100 gram coklat yang digunakan. Berhubung anak-anak nggak berminat, saya nggak masuk ke ruang ini. Kami minatnya ke jajanan aja hehehe…
Outlet aneka jajanan berbahan coklat
Disini kita juga bisa belajar bagaimana perkembangan coklat dari biji hingga jadi tumbuhan siap tanam. Ada areal untuk pembibitan. Ada banyak petugas di areal pembibitan ini, namun sayang mereka tampak enggan menjawab ketika anak-anak saya bertanya ini itu.
Pembibitan pohon coklat
Selain coklat, ada juga wahana untuk terapi ikan. Wahana ini, saat saya berkunjung ke sana, malah paling ramai dikunjungi. Para pengunjung memasukkan kakinya berendam ke kolam, dan ikan-ikan kecil akan menggigit kaki mereka.
Wahana terapi ikan
Yang pengen bawa pulang oleh-oleh berupa coklat, sudah pasti tersedia disini. Tinggal pilih aja aneka macam olahan coklat, tapi bayar dulu tentunya. Ke kampung coklat bawa oleh-oleh coklat, wajar lah ya. Eh, tapi gimana kalau oleh-olehnya ikan? Bisa juga.
Blitar memang terkenal sebagai sentra produksi ikan koi. Nah, di kampung coklat ini, juga dijual aneka macam ikan hias. Termasuk juga ikan koi tentunya. Harganya bervariasi, tergantung besar kecil dan pola sisik ikan.
Aneka macam ikan hias
Menyenangkan sebenarnya berlama-lama disini, kalau lapar tinggal pesan makanan saja. Pas saya kesana, ada live music nya juga. Jadi bisa duduk santai, menikmati makanan dan alunan musik. Yang suka bernyanyi, bisa juga menyumbangkan suaranya untuk menghibur pengunjung yang lain.
nah…, nggak nyangka mbak di Blitar ada tempat edukatif seperti ini
menarik banget, cukup lengkap ya fasilitasnya.. sampai ada kolam ikan dan terapi ikan segala
iya mbak. Saat saya ke sana juga masih ada pembangunan wahana baru, katanya arena permainan buat anak-anak