cara bekerja cepat dan efektif

Cara Bekerja Cepat dan Efektif bagi Ibu Bekerja

“Mbak, gimana sih cara bekerja cepat dan efektif itu. Aku lihat mbak Nanik tuh santai banget deh, padahal sering dinas luar, pekerjaan juga tepat waktu. Masih sempat bikin konten blog juga”

Pertanyaan tersebut dilontarkan salah seorang teman saya, yang sering mengeluh kalau tiba-tiba mendapat tugas mendadak dari atasan dan harus diselesaikan dengan segera, padahal dia juga sedang mengerjakan pekerjaan lain. Kalau sudah gitu, maka dia akan bekerja sambil menggerutu, kadang mengeluh.

Sudah bisa ditebak kan ya gimana kalau kerja dengan mengeluh dan menggerutu? Pasti ada aja salahnya, ada aja kekurangannya. Dan memperbaiki kesalahan/ketidaksempurnaan ini bisa butuh waktu lebih lama lagi.

Jadi saya pun lalu berbagi pada dia, bagaimana cara menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan meminimalisir terjadinya kesalahan.

Cara Bekerja Cepat dan Efektif, Meminimalisir Kesalahan

Apa yang saya tuliskan di sini berkaitan dengan cara bekerja cepat dan efektif bagi ibu bekerja ini berdasarkan pengalaman saya ya, bisa jadi ternyata ada yang nggak bisa diterapkan pada ibu bekerja yang lain. Karena setiap orang kondisi dan kasusnya berbeda.

1. Menikmati Pekerjaan

Tips pertama dari saya adalah, kita harus menikmati apapun pekerjaan yang kita lakukan atau kita jalani. Jika sudah merasa senang, tantangan apapun dalam pekerjaan pasti akan bisa dilalui. Sebaliknya, jika tak menikmati pekerjaan, pasti akan terasa berat mengerjakan pekerjaan. Karena sudah berat hati, kerjanya jadi lambat. Apalagi kalau berat hatinya ditambah dengan mengeluh dan menggerutu.

Kalau sedang jenuh, atau merasa beban pekerjaan tuh berat banget, biasanya saya akan mengingat niat awal saya dulu bekerja. Saya dulu melamar untuk memperoleh pekerjaan di sini, jadi kalau sekarang saya dikasih pekerjaan, itu sudah sesuai dengan keinginan saya dahulu. Masih banyak orang di luar saya yang ingin bekerja seperti saya. Jadi, mumpung saya ada diposisi ini, kerjalah dengan sebaik-baiknya.

2. Jangan Membawa Pekerjaan Kantor ke Rumah

Ini hal yang selalu saya hindari sejak memiliki anak, yaitu membawa pekerjaan kantor ke rumah. Karena kalau di rumah itu ya badan pikiran harus di rumah, bukan lagi mikirin kerjaan kantor.

Susah ya, apalagi era dimana ada group wa kantor ini, sudah sore pun tiba-tiba ada permintaan menyelesaikan pekerjaan kantor.

Kalau ada yang begini, biasanya saya akan buka laptop di malam hari, saat anak-anak sudah tidur. Kalau pimpinan minta kerjaan segera selesai, saya terpaksa minta ijin ke anak-anak untuk menyelesaikan pekerjaan sebentar.

“Mama kerja laptop sebentar ya?” awalnya sih susah juga dapat ijinnya. Tapi seiring anak-anak tambah besar, mereka mulai maklum akan hal ini. Sudah terbiasa.

3. Jangan Membawa Masalah Rumah ke Kantor

Sebaliknya juga, kalau ada masalah di rumah, saya usahakan pagi sebelum berangkat ke kantor, masalah sudah selesai. Ini tentu butuh komitmen dan dukungan juga dengan pasangan hidup ya. Sehingga ibu bekerja bisa menyeimbangkan kerjaan rumah dan kerjaan kantor.

Jika pun ada masalah yang sangat penting, dan butuh kehadiran saya untuk menyelesaikan, saya memilih ijin dulu dari kantor. Ijin beberapa jam dan menyelesaikan masalah. Daripada ditunda nanti sore atau besok, dan saya jadi kepikiran. Ujung-ujungnya malah nggak bisa konsentrasi kerja.

4. Buat Cheklist Skala Prioritas

Pekerjaan itu kan kan ada yan sangat penting, ada yang penting. Ada yang harus segera diselesaikan, ada yang waktu pengerjaannya longgar.

Nah disinilah kita harus bisa memilih, memilah dan menentukan pekerjaan apa saja yang harus segera diselesaikan. Sehingga pekerjaan itu yang harus dikerjakan terlebih dahulu. Jadi mengerjakan beberapa pekerjaan bukan berdasar ini mudah, ini saya suka ya. Tapi berdasar kepentingan dari pekerjaan itu.

Untuk memudahkan, bisa dibuat daftar pekerjaannya. Diurutkan dari yang sangat penting dan waktunya mendesak. Kalau saya, biasanya saya kasih keterangan kapan harus selesai juga. Jadi bisa memperkirakan waktu yang masih tersedia dan juga kemampuan saya untuk menyelesaikannya.

5. Hindari Kerja Multitasking

Perempuan itu identik dengan multitasking, bisa menyelesaikan beberapa pekerjaan dalam waktu bersamaan. Ini juga saya akui, dan sering juga saya terapkan dalam menyelesaikan pekerjaan rumah. Rutinitas masak, mencuci dan bersih-bersih bisa dilakukan dalam waktu bersamaan. Mencuci kan dilakukan mesin cuci ya hehehe… jadi ya cuma diawalnya aja butuh kehadiran saya. Masak sambil nunggu makanan matang, bisa disambil nyapu rumah. Ini emang sambil lari-lari juga kadang, takut masakan gosong.

kerja multitasking
Pilih fokus atau multitasking?

Tapi kalau soal urusan kerjaan kantor, saya nggak mau multitasking gini. Apalagi kalau harus membuka dua file pekerjaan yang berbeda. Malah bisa-bisa nggak selesai semua. Jadi saya pilih fokus pada satu pekerjaan dulu, walau kadang butuh juga buka beberapa file, tapi kerjaannya masih sama. Setelah satu pekerjaan selesai, baru deh lanjut ke pekerjaan berikutnya.

Nah itulah beberapa cara bekerja cepat dan efektif yang sering saya terapkan. Ya, walaupun tempat kerja saya tuh nggak sebesar Telkom Indonesia, tapi kan pengen juga punya kinerja kayak karyawan Telkom. Kerja cepat dan efektif dari masing-masing karyawan, tentunya akan meningkatkan kinerja perusahaan tempat kita bekerja.

Baca yang ini juga

Leave a Reply

Your email address will not be published.

%d bloggers like this: