Catatan Diklat Hari 1 : Instructional Leadership

Pagi ini, tepat jam 8 acara diklat tenaga kependidikan pembinaan dan penataan organisasi di mulai. Alhamdulillah tak ada insiden tangisan anak-anak pagi hari tadi sebelum berangkat. Cuma yang bikin heran, jam 4 pagi dd sudah bangun, tak lama kemudian di susul babang ikut bangun juga. Padahal biasanya mereka bangun diatas jam 6. Kerasa kali ya klo pagi-pagi mamanya mau pergi.

Setelah acara pembukaan, dilanjutkan materi pertama yaitu instructional leadership, dengan pembicara Dr Kertahadi M.Com dari universitas Brawijaya, Malang.

Beliau menjelaskan panjang lebar apa itu arti dan makna kepemimpinan dalam sebuah organisasi, bagaimana seorang pimpinan bisa survive dan punya wibawa dimata anak buahnya, bagaimana trik supaya anak buah bisa mengambil hati pimpinan.

Beliau juga menjelaskan beberapa watak yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Antara lain pemimpin harus berwatak bumi, artinya dapat menjadi sumber rejeki bagi bawahannya. Kalau dapat proyek, jangan dimakan sendiri 🙂 Pemimpin berwatak angin, artinya bisa berada di mana-mana. Di bagian keuangan, dia dapat diterima. Dibagian pemasaran juga dihargai anak buahnya. Pemimpin harus berwatak matahari, artinya mampu memberikan kehangatan. Pemimpin harus mampu menciptakan suasanya yang menyenangkan di lingkungan kerja. Pemimpin harus berwatak bulan, artinya penerang dalam gelap. Pemimpin harus mampu melihat jauh ke depan/visioner. Pemimpin harus berwatak laut, artinya selalu berlapang dada. Memimpin banyak orang dengan banyak sifat, patinya ada yang menyenangkan, ada pula yang mungkin memancing emosi.

Pemimpin harus mampu menjadi pendengar. Manusia diberi satu mulut dan 2 telinga. Artinya mendengar dua kali dan berucap satu kali. Untuk mampu menjadi pendengar yang baik diperlukan kemauan dan latihan. Jangan mendengarkan orang yang sedang berbicara sambil tangan memencet-mencet tombol keyboard, atau sambil sms an. Hentikan semua kegiatan, fokuslah pada orang yang ingin menyampaikan sesuatu dan ingin anda mendengarkan penyampaiannya itu.

Disela-sela penyampaian materi ada juga beberapa peserta yang memotong dengan bertanya. Jadi acaranya bisa berjalan dua arah, dan pastinya lebih hidup.

Gaya kepemimpinan secara umum ada dua, yaitu otoriter dan demokratis. Mana yang lebih baik? Masalahnya bukan memilih mana gaya yang terbaik, tapi mana gaya yang paling sesuai untuk situasi tertentu. Bisa jadi suatu saat pemimpin dituntut untuk bersikap otoriter, karena memang situasinya menghendaki demikian. Bisa jadi suatu saat harus mengubah gayanya ke demokratis, karena situasinya lebih memungkinkan untuk demikian.

Gaya kepemimpinan yang diterapkan tergantung pada tingkat kedewasaan anak buah. Berikut ini tipe kedewasaan anak buah serta gaya kepemimpinan yang cocok diterapkan :

  1. Anak buah dengan tipe mampu dan mau, maka gaya kepemimpinan yang cocok adalah delegatif.
  2. Anak buah dengan tipe mampu tapi tidak mau, maka gaya kepemimpinan yang cocok adalah konsultatif.
  3. Anak buah dengan tipe tidak mampu tapi mau, maka gaya kepemimpinan yang cocok adalah partisipatif.
  4. Anak buah dengan tipe tidak mampu dan tidak mau, maka gaya kepemimpinan yang cocok adalah instruktif.

Gaya kepemimpinan delegatif memiliki ciri-ciri :

  • penjelasan dan kesepakatan atas saran/target
  • memberi dukungan jika diperlukan saja
  • mewakili kelompok pada pihak lain
  • menghindari campur tangan
  • memberi tanggapan atas permintaan/tuntutan secara serius

Gaya kepemimpinan konsultatif memiliki ciri-ciri :

  • menyisihkan waktu untuk mengenal masing-masing orang
  • menemukan topik-topik yang diminati umum
  • mengadakan penilaian atas sifat seseorang
  • mengadakan komunikasi secara luas
  • mengembangkan rasa bangga atas hasil
  • memberi petunjuk jika perlu saja
  • memonitor pelaksanaan tugas sesuai dengan standard yang diperlukan
  • memegang peraturan untuk menjamin agar standard dipenuhi
  • memberi penghargaan pada perilaku positif

Gaya kepemimpinan partisipatif memiliki ciri-ciri :

  • membatasi pemberian petunjuk dan pengawasan
  • membentuk sistem monitor diri sendiri
  • memberikan konsultasi mengenai suatu masalah
  • memberi kesempatan untuk mengembangkan diri melalui tugas sebagai pelatih
  • menekankan kepada tujuan/sasaran, bukan pada proses
  • memberikan tanggung jawab yang lebih besar

Gaya kepemimpinan instruktif memiliki ciri-ciri :

  • standard yang dituntut harus jelas
  • perintah harus disampaikan secara panjang lebar
  • mengembangkan ketrampilan teknik perorangan
  • menguji pelaksanaan tugas
  • menegakkan disiplin
  • tunjukkan dengan jelas kesalahan dan pekerjaan yang baik
  • membangkitkan rasa bangga apabila dapat melakukan pekerjaan dengan baik
  • penuh pengertian tapi tegas

Banyak ilmu dan sharing pengalaman tadi. Semoga bisa diterapkan nantinya

Baca yang ini juga

21 thoughts on “Catatan Diklat Hari 1 : Instructional Leadership

  1. Mbaaaakkk, postingnya bagusss banget!
    Saya sampe bacakan tulisan ini ke suami saya lo…keren abis lah pokoknya 😉
    Trima kasih sudah berbagi ilmu…kapan-kapan dibagi lagi ya!

  2. pasti senang klo kita punya pemimpin yang memahami materini. kadang jadi bulan bila kita terperosok pada kegelapan. menjadi laut bila salah memahami intruksi.

  3. Adakah 2 Contoh Gambar untuk TIpe Instruktif , Konsultatif, Dan Partisipatif
    ??
    Jika ad Tolong di perlihatkan Boleh jg memberi link Karena sya penasaran dgan ini

Leave a Reply

Your email address will not be published.

%d bloggers like this: