Cimory dairyland Prigen terletak di Jl. Raya Prigen No.8, Plembon, Prigen, Kec. Prigen, Pasuruan, Jawa Timur. Tempat wisata ini tergolong baru, mulai beroperasi akhir 2019. Bulan November 2019, saat saya ada kegiatan di Prigen dan menginap di hotel Tretes Raya, Cimory ini masih dalam proses pembangunan. Saat itu sudah berjanji pada diri sendiri untuk suatu saat mengajak anak-anak ke sini kalau sudah beroperasi.
Akhirnya Keluarga Nara, saat hari libur kenaikan Isa Al Masih kemarin, 26 Mei 2022 bisa piknik ke sini, dan inilah cerita liburan kami setelah sekian purnama nggak piknik karena pandemi covid-19.
Tiket masuknya tergolong murah, 20 ribu untuk hari biasa dan 30 ribu untuk akhir pekan dan hari libur nasional.
Cuaca Kurang Mendukung
Hujan mengguyur Malang dan sekitarnya sejak subuh, langit pun gelap karena matahari tertutup deretan awan. Paling enak memang kembali meringkuk di kasur setelah menunaikan sholat subuh.
Sampai jam 7, gerimis tak juga reda. Akhirnya saya pun beranjak ke dapur, mengolah bahan seadanya di kulkas untuk menu sarapan. Rencananya pagi ini saya nggak mau masak, mau mampir sarapan di warung aja dalam perjalanan ke Cimory Dairyland Prigen. Tapi kalau gerimis begini, kan kami jadi maju mundur mau berangkat atau tidak.
Anak-anak mukanya udah cemberut. Kalau sampai hari ini batal berangkat, bisa ngambek mereka.
Iya, dua hari sebelumnya saat saya bilang kalau Kamis mau jalan-jalan dan berenang, mereka udah antusias banget. Harap maklum, udah lama kami nggak keluar rumah bersama, bahkan untuk sekedar makan di luar. Jadi janji mau jalan-jalan itu seperti tetes hujan setelah kemarau panjang.
Aih bikin perumpamaan kok pas banget, pas hari ini hujan terus sedari pagi. Udah maju mundur aja nih jadi berangkat atau tidak, karena kan Cimory dairyland Prigen itu area wisata outdoor, jadi nggak asyik kan kalau hujan. Nggak bisa maksimal menikmati areanya.
Hingga jam 10 an masih gerimis saja, tapi langit mulai nampak agak terang. Saya pun telpon ke Cimory menanyakan cuaca di sana. Kali aja kan di Malang gerimis, tapi di sana cuaca cerah.
Ternyata, sama aja. Di sana juga gerimis. Oh iya, jarak rumah ke Cimory Dairyland Prigen ini sekitar 50 km.
Walau masih ada gerimis, karena terlihat langit mulai terang, Begitu terdengar kumandang adzan Dhuhur kami segera sholat. Usia sholat dhuhur kami pun jadi berangkat juga ke sana.
Perjalanan lancar, tak banyak lalu lalang kendaraan. Jadi walau nggak lewat tol, sekitar jam 1 kami sudah sampai di Cimory Dairyland Prigen. Dan kaget dong, karena ternyata parkiran penuh dengan mobil pengunjung, kami akhirnya emang dapat tempat parkir di ujung paling belakang. Lumayan juga jalan kaki menuju ke lobby depan.
Semoga masih cukup waktu lah untuk menikmati, karena area wisata ini buka pukul 09.00 – 17.00 WIB.
Perjalanan Menuju Lobby
Dari area parkir menuju lobby banyak terpasang papan untuk scan aplikasi Peduli Lindungi, tapi tak ada petugas yang mengarahkan. Bahkan tak ada petugas yang nampak ada di dekat papan-papan itu. Mungkin karena sudah menuju endemi ya, jadi dianggap sudah tak begitu perlu lagi scan aplikasi.
Area parkir kami kan paling belakang, dan tak ada sama sekali petunjuk arah ke lobby/pintu masuk utama. Jadi kami jalan mengikuti pengunjung lain saja. Kami harus menaiki anak tangga yang ukurannya sempit, bisa dipakai jalan berjajar 2 orang saja. Kalau orang dewasa plus menggandeng anak kecil, udah penuh tuh. Padahal tangga itu dipakai dua arah, pengunjung naik yang menuju lobby dan pengunjung turun mau balik menuju parkiran.
Ternyata tangga itu menuju area lobby dari pintu samping. Bukan menuju pintu masuk utama. Saat masuk dari samping, ada petugas yang mengarahkan untuk cek suhu badan.
Ramai sekali saat kami masuk ke sana. Ada loket untuk pembelian tiket, area belanja oleh-oleh (Dairy shop), area tempat makan. Udah pusing duluan saya lihat pengunjung yang begitu banyak. Salah hari juga sih kali ya, ke sini pas hari libur.
Sementara suami dan anak-anak mencari tempat agak sepi untuk menunggu, saya pun antri menuju loket. Sebenarnya sudah beli tiket lewat salah satu aplikasi OTA, tapi tetap mesti redeem tiketnya di loket. Saya beli tiket untuk ke Dairyland dan Museum Lulu untuk 5 orang, masing-masing seharga 30 ribu rupiah. Jadi untuk tiket masuknya ini kami habis 300 ribu, 150 untuk masuk Museum Lulu dan 150 untuk masuk ke Dairyland.


Setiap pembelian 1 tiket mendapat bonus 1 yoghurt cimory, satu kupon diskon 20% untuk pembelian es krim, satu kupon diskon 20% pembelian minuman. Karena ada 10 tiket, jadi saya dapat bonus 10 yoghurt cimory, 10 lembar kupon diskon minuman dan 10 lembar kupon diskon es krim. Selain itu juga dapat kupon diskon 10 ribu jika berbelanja di dairy shop.
Untuk 1 tiket, pengunjung harus meninggalkan deposit sebesar 10 ribu rupiah. Karena saya pegang 10 tiket, jadi harus ninggalin deposit 100 ribu. Petugas tiket mengingatkan supaya struk pembelian dan tiket disimpan baik-baik karena diperlukan untuk pengambilan deposit nanti.
Museum Lulu
Karena masih ada gerimis lembut, kami memilih untuk masuk ke wahana indoor dulu, yaitu Museum Lulu atau lebih dikenal dengan nama museum 3D Trick Art. Tiket masuk ke wahana museum Lulu ini adalah 20 ribu di hari kerja dan 30 ribu di hari libur dan akhir pekan.
Untuk masuk ke museum Lulu ini pengunjung tidak diperkenankan memakai alas kaki, jadi sandal dan sepatu di lepas. Terdapat rak untuk menaruh sandal dan sepatu di dekat pintu masuk, serta beberapa kursi untuk duduk saat melepas/memakai sepatu.
Walau di luar tuh pengunjungnya banyak banget, ternyata nggak banyak yang masuk museum Lulu. Jadi kami nggak perlu antri lama untuk berfoto di semua spot yang ada di dalam museum. Malah bisa leluasa pindah-pindah spot dengan berbagai macam gaya berfoto.
Yang semangat untuk berfoto cuma saya, suami dan kakak. Sementara babang dan Toto enggan untuk di foto. Bergaya aja, tapi begitu kamera diarahkan, langsung kabur. Inilah sebagian foto kami di sana.










Ada layanan untuk cetak foto juga di Museum Lulu ini, jadi kalau pengen hasil jepretan di dalam museum di cetak, tinggal hubungi petugas yang standby di pintu masuk saja. Biaya cetaknya 15 ribu per lembar, entah ukuran berapa karena saya nggak mencetak foto di sini. Hanya melihat di papan informasi yang ditempel di dekat pintu keluar area Museum.
Cimory Dairyland
Puas berfoto di dalam Museum Lulu, kami berencana lanjut ke wahana Dairyland. Tapi sebelum masuk ke Dairyland, kami jajan es krim. Lumayan kan punya kupon diskon 20%, harus dimanfaatkan dong. Harga per cone es krim setelah dipotong diskon adalah 12 ribu rupiah
Usai menikmati es krim, lanjut masuk ke Dairyland. Lagi-lagi kami harus ketemu tangga yang ukurannya sempit, cukup buat jalan dua orang berjajar saja. Area dairyland ada di bawah, jadi dari lobby emang harus menuruni tangga. Ada petugas di depan pintu masuk untuk memeriksa tiket pengunjung.
Sampai bawah, ada stand yang menyewakan ATV. Kalau belok kiri maka akan masuk area windmills yang berisi kincir angin kecil beraneka warna, bagus juga buat berfoto. Kalau dari kejauhan kayak kebun bunga beraneka warna.
Tapi anak-anak nggak mau masuk ke sini. Ditawari naik ATV juga nggak mau, jadi kami belok kanan saja, masuk area Dairyland.

Menurut saya, areanya ini sebenarnya nggak terlalu luas, tapi di tata dengan sedemikian bagus, sehingga setiap sudutnya termanfaatkan dengan baik.
Ada aneka binatang di ruang-ruang terbuka. Kuda, sapi, kuda poni, keledai, musang, ular, buaya, kelinci, burung dara, Unta, burung unta, kura-kura dan beberapa hewan lain. Ada papan yang berisi keterangan tentang hewan yang ada di situ, bisa buat bahan belajar anak-anak juga.

Ada waterboom juga. Nah awalnya kami berniat ke sini pagi, jadi bisa puas berenang dan main di waterboom. Tapi karena ke sini sudah siang, dan ternyata ramai banget anak-anak yang main di waterboom, niat berenang pun kami urungkan.

Di sini, pengunjung juga bisa memberi makan pada hewan-hewan yang ada. Tentunya nggak sembarangan makanan yang diberikan, tapi yang sudah disediakan oleh pengelola Dairylan, misalnya wortel untuk makanan kelinci, rumput untuk makanan kambing dan sapi. Bayar lagi kalau mau kasih makan hewan.
Waktu kami lewat area kandang kambing, kambing-kambing itu nampak antusias mengangkat kedua kaki depannya, menyandar pada pagar pembatas. Seolah memanggil pengunjung dan berkata “Aku lapar, kasih makan dong”

Diantara sekian banyak area kandang hewan, yang paling ramai itu areanya kelinci. Banyak sekali anak-anak yang berusaha kasih makan pada kelinci. Sayangnya kelincinya kayaknya udah kenyang, jadi sembunyi aja di kandangnya. Di area kelinci ini juga ada burung dara, jadi kecewa karena kelinci nggak mau keluar kandang, anak-anak bisa teralihkan untuk bermain dengan burung-burung dara itu.

Sedang asyik melihat-lihat hewan, tiba-tiba dari arah belakang ada yang teriak
“Yang mau foto dengan ular!”
Saat saya menoleh ke belakang, nampak salah satu petugas berjalan, membawa ular berwarna kuning. Menawarkan pada para pengunjung untuk berfoto dengan ular yang di bawanya. Ih, saya nggak berani. Jadinya lihatin aja dari jauh.
Berulangkali dia menawarkan, tapi tak ada satupun pengunjung yang datang menghampiri untuk berfoto. Mungkin kayak saya, mereka tak mau berfoto dengan ular.
Selain berfoto dengan ular, ada juga stand foto dengan burung kakak tua. Tapi burungnya kakinya terikat rantai, jadi nggak dibawa-bawa keliling kayak si ular itu.

Saat di area hewan ini, saya baru menyadari bahwa ada persamaan antara kakak dan papanya. Keduanya sama-sama suka mendekati hewan dan mengajak ngobrol hewan-hewan itu! Kalau babang lebih suka membaca papan informasi yang disediakan. Kalau Toto seneng lihati aja, mengamati hewannya sambil sesekali berkomentar.


Kurangnya Papan Petunjuk Arah di Cimory Dairyland Prigen
Puas melihat-lihat di dairyland, kami pun berniat kembali ke atas, ke area lobby. Kami pun mencari papan petunjuk keluar, ternyata harus naik tangga. Lagi-lagi ukuran lebarnya hanya cukup buat jalan berjajar dua orang.
Udah dapat setengah jalan ke atas, kok terlihat pintu masuk ke museum milk. Lha padahal kami nggak mau masuk museum milk, karena kalau masuk sana bayar lagi 30 ribu per orang.
Ternyata nggak cuma rombongan keluarga saya, tapi beberapa pengunjung juga mengalami hal yang sama. Kebingungan untuk mencari jalan keluar ke arah lobby. Jadi anak tangga ini disekat, separo untuk turun ke dairyland, separo bagi untuk naik bagi pengunjung yang sudah selesai. Di pertengahan bercabang, kanan ke arah lobby, kiri ke museum milk.
Saya cari papan petunjuk yang mengarah ke lobby nggak ketemu. Tak ada petugas juga yang bisa ditanyai.
Akhirnya ada pengunjung yang berinisiatif untuk menggeser pembatas tangga, melihat usahanya, sepertinya pembatasnya berat juga. Lalu kami pun mengikuti dia menerobos pembatas tersebut, lalu melawan arus pengunjung yang ingin turun ke dairyland.
Ini salah satu kekurangan di cimory dairyland prigen yang saya rasakan. Kurangnya papan petunjuk arah maupun informasi untuk menuntun pengunjung. Tak ada pula petugas yang bisa ditanya.
Akhirnya kami sampai lobby juga. Saya dan kakak lalu masuk Dairyshop, karena anak-anak pengen nyicip moo moo roll. Sementara suami dan anak-anak lelaki mencari tempat duduk untuk menunggu.

Di Dairyshop ini tersedia aneka keripik buat camilan, aneka permen, susu, aneka produk olahan susu, coklat homemade dan tentu saja moo moo roll aneka rasa. Selesai belanja, saya ke loket untuk mengembalikan tiket dan mengambil uang deposit.
Ada restoran juga di belakang area pembelian tiket, lumayan luas juga. Anak-anak masih kenyang, jadi nggak mau makan di situ.
Ya sudah, kami lalu jalan ke parkiran. Lalu pulang ke Malang. Oh iya, untuk biaya parkir mobil 5 ribu sementara sepeda motor 4 ribu.
Tips saat Berkunjung ke Cimory DairyLand Prigen
Itulah pengalaman saya sekeluarga piknik ke Cimory Dairyland Prigen, Pasuruan. Dari pengalaman dan pengamatan saya selama berkunjung ke sini, ada beberapa tips yang bisa saya bagikan buat Anda yang pengen main ke sini
- Bawalah baju ganti, terutama kalau anak Anda termasuk yang sangat antusias kalau lihat air. Kan berabe tuh kalau anak pengen nyemplung ke waterboom sementara Anda nggak bawakan dia baju ganti.
- Cimory dairyland prigen ini bersifat outdoor, sebaiknya bawalah payung atau topi. Cek dulu cuaca sebelum berangkat, biar gak sia-sia karena hujan bisa turun sepanjang hari. Di dekat loket tiket juga ada peringatan tentang cuaca ini, jadi kalau sudah terlanjur beli tiket ke dairyland dan ternyata hujan, tiketnya nggak bisa dibatalkan.
- Memakai pakaian yang nyaman dan hangat, karena suhu udara di Prigen ini cukup dingin
- Awasi terus anak-anak saat berkunjung ke sini, jangan sampai lepas. Saat kami sedang menikmati es krim, ada seorang ibu yang tergopoh-gopoh ke arah kami. Menggendong anak kecil, disertai seorang wanita yang nampak lebih muda usianya. Dia menyuruh wanita muda dan anak kecil itu untuk menunggu di dekat saya, sambil bilang ke anak kecil itu kalau kakaknya hilang. Dia akan pergi mencarinya.
- Hindari berkunjung di akhir pekan atau hari libur Nasional. Anda nggak akan bisa menikmati suasana dengan nyaman, karena yang terlihat hanyalah lautan manusia.
- Jagalah kebersihan lingkungan disini. Sudah tersedia banyak tempat sampah, jangan meninggalkan bekas makan minum maupun membuang sampah sembarangan.

Waah di Pasuruan juga ada Cimory Diryland yah … kapan ya ada di Makassar. Menarik sekali tempatnya, banyak yang bisa dilakukan sekeluarga.
Cakep banget ya Cimory Diaryland di Malang!
Kebayang kalau anak-anak wisata di sana, bisa bisa mereka jadi buku harian tersendiri, bisa ke beberapa wahana sekaligus itu menyenangkan buat anak-anak
Oh, di Malang ada juga Cimory ya, kirain hanya di Puncak doang hihihi 🙂 Seru amat wisata edukasi seperti ini. Itu yang di Museum Lulu kece2 banget foto2nya. Belanja camilan paling asyik kayaknya 😀 Kalau weekend memang pasti ruame membludak ya. Enaknya weekdays aja bisa lebih leluasa berkeliling 🙂
Cimory Dairyland Prigen lokasinya luar banget yaa..
Kalau yang di Bogor, gak begitu luas. Hanya playground mini tematik, tempat makan dan tempat membeli oleh-oleh.
Menikmati sekali berlibur bersama keluarga di Cimory Dairyland Prigen.
Wah, mbak Nanik sudah kesini
Aku tuh sampi sekarang cuma numpang lewat saja.
Hehe
Soalnya selalu rame ya, banyak banget yang mau main ke Cimory DairyLand Prigen ini
Liburan tidak jauh dari jakarta apalagi anak jadi tahu binatang dan tambah rajin minum susu
Ternyata Cimory juga ada di Prigen ya, kirain selama ini ada di Bogor aja hehe. Salah satu tempat rekreasi yang ramah buat keluarga terutama yang puny anak2 kecil yaa.
Itu surga camilan sekali masuk dairy shop mbak bisabeli makanan maupun minuman olahan susu kesukaan yaa 😀
Museum Lulu sepi peminat mungkin karena anak-anak lebih suka langsung ke area Dairyland, ya. Keliatan lebih menarik dan menyenangkan kegiatan outdoornya daripada foto-foto di 3D Trick Art. Mungkin dari kacamata anak-anak seperti itu 😀
Saya suka liat suasananya, bersih dan nyaman, ada view gunungnya juga. Cakep.
Ada Juga disana ya mba hampir sama dengan yang di Puncak sih seneng pastinya kalau ajak anak2 main kesini banyak permainan yg edukatif juga
Liburan lalu aku pernah ke sini, seruuuu jugaa meskipun nggak sebesar yang aku bayangkan. Pas kesana pun maceett banget di jalan raya Prigennya, jadi banyak buang waktu di jalan, hiks.
Viewnya juara banget sih, plus hawanya juga segar. So far senang dan puas-puas aja main di Cimory Prigen.
Cimory Dairyland Prigen ini salah satu obyek wisata yg pengen kami sekeluarga kunjungi. Dulu aku pernah baca yg di Semarang, mupeng banget. Trus pas yg di Prigen ini dalam masa pembangunan, udah rencana ke sini suatu saat.
Ternyata rame terus ya Mbak kalau pas hari libur. Hemm.. harus cari celah nih pilih harinya, hehe.. makasih sharing pengalamannya, Mbak 🙂
Asik asik.. ini tempat wisata yang mau kukunjungi sama anak-anak mbak, lumayan deket juga :D. Alhamdulillah baca tips disini jadi bisa siap-siap kalau mau kesana
Aku baru tahu loh mak kalau di Pasuruan ada Cimory Dairyland. Fasilitas permainan keluarganya juga lengkap ya. Mak, ini sama gak ya dengan Cimory yang ada di Puncak Bogor? Kalau disana selain ada sungai di Cimory river bisa beli langsung produk Cimorynya
Waw Cimory sungguh menasional
saya belum sempat mengunjungi Dairyland nya di Jabar, Cimory mengepakkan sayap ke Jatim
yang saya suka dari Cimory adalah mengampanyekan minum susu (dan turunannya) dengan cara happy, sehingga (daripada jajan gak jelas) anak2 jajan susu
harga sama (malah mungkin lebih murah) tapi gizinya lebih jelas
Lumayan lengkap ya, kak. Yang bawa keluarga besar tinggal dilepaa main sendiri2 hehe..
2019 terhitung baru ya. Udah lama ninggalin Jatim, ada banyak pembangunan area wisata yang belum terjelajahi.
Dibalik foto foto bagus…ada dompet yang terkuras habis ya mba 🙈. Aku kesini 2 tahun lalu dan agak kecewa sih karena menunya mahal tapi tidak sesuai dengan harga tastenya
Serunyaaaa jalan-jalan di Cimory. Kebayang itu kelinci-kelincinya kekenyangan saking banyaknya pengunjung yang nasih makan mereka. Btw, ada temanku yang seneng melihara ular. Pernah bawa ular berwarna kuning gitu juga waktu kami ada acara di kawasan Puncak (deket Cimory Puncak). Apakah aku mau foto-foto dengan ularnya? Tentu saja tidak! Mana berani! :))
di prigen ternyata ada cimory juga, ya. kayaknya lebih seru dari yang di semarang, nih. kapan-kapan mampir, ah
Aku sudah 2 kali ke tempat ini. Emang bagus sih… Edukatif banget. Yang paling aku suka adalah belanja beraneka kudapan untuk oleh-oleh. Makanannya gak ada yang gak enak… Yummy semuanya…
beberpa kali ke Pasuruan cuma lewat depan Cimory Dairy Land ini aja mbak, tapi belum sempat mampir. kayaknya harus disegerakan, soalnya anak-anak juga sudah lama pengen kesini
Kemaren lebaran idul fitri aku bersama keluarga pergi ke wisata Cimory Dairyland alam, tempat enak banget, anak-anak suka dan liburan sekolah kayanya mau bali lagi deh ….
Keluarga sudah pernah ke Cimory Pasuruan katanya bagus, seperti review yang disampaikan melalui tulisan ini. Cimory membuat bahagia keluarga
Meski cuaca kurang oke dan ada yang susah diajak foto, yang penting mamak pintar dan bahagia ya, hehe.
Apalagi ke Cimory udah ada nih di Pasuruan jadi bisa liburan yang menyenangkan
Konsep wisata yang dibangun oleh pemiliknya ini cukup menarik. Terutama ada plang yang berisi tulisan2 memotivasi/kaya informasi. Nilai edukasi pasti ada, cuma ada hal yang paling saya sukai ketika berwisata adalah mencari oleh2 untuk dibawa pulang tuk keluarga.
Wah, saya belum pernah ke Cimory Dairyland yang di Pasuruan. Selama ini ke Puncak dan Bandung doang. Hehehe.
Jadi penasaran apa bedanya. Mungkin dairyland ini lebih menarik karena wahana anaknya dan tempatnya jauh lebih luas dan lega. Beda sama yg di puncak itu crowded bangetttt, mau hari biasa, apalagi weekend. Dududu, gak kuat kalo weekend ke sana. Udah kayak pasar.
Wah seru banget mbak! Ada museumnya juga ya hehehe. Di Puncak juga ada tapi aku belum sempat kesana huhuhu. Tapi Cimory Dairyland ini semuanya jadi masuk must visit list keluargaku