famtrip palembang 2020

FamTrip Palembang 2020; Dibuka dengan Pempek, Ditutup dengan Durian

FamTrip Palembang 2020 diselenggarakan oleh dinas Pariwisata kota Palembang pada tanggal 5-8 Februari 2020, senang sekali karena saya terpilih menjadi salah satu pesertanya. Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan beberapa destinasi wisata di kota Palembang pada masyarakat. Blogger, vlogger maupun media diharapkan bisa menyebarkan info tentang pariwisata di Kota Palembang.

Perjalanan Menuju Palembang

Dari Malang, saya berangkat pukul 03.45 dini hari menuju Terminal Arjosari. Sekitar pukul 4 saya naik bus menuju Surabaya. Karena masih ngantuk, tertidurlah saya di dalam bus. Terbangun saat sudah menjelang tiba di terminal Purabaya.

Dari terminal Purabaya, saya lanjut naik bus damri menuju Bandara Juanda. Menjelang pukul 6 saya sampai di Bandara. Chek in lalu menuju ke ruang tunggu. Masih 2 jam sebelum jadwalnya naik pesawat. Oh iya, saya naik lion air.

Kenapa pilih lion?

Karena cuma Lion yang melayani penerbangan Surabaya-Palembang langsung. Kalau maskapai lain, harus transit di Jakarta. Kalau penerbangan langsung, kan harga tiketnya juga lebih murah. Alhamdulillah penerbangan kali ini tepat waktu.

Menjelang pukul 11 siang, pesawat yang saya tumpangi dari Surabaya, mendarat di Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II.

Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II
Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II

Keluar dari bandara, sudah ada panitia yang menjemput. Kamipun lalu diajak singgah di Tourist information center. Di sana sudah ada beberapa teman yang terbang dari Jakarta, bergabunglah kami dengan mereka.

famtrip palembang 2020
Bersama panitia dan teman-teman baru dari Jakarta

Istirahat dulu di sini, sambil menikmati kudapan yang telah disediakan oleh panitia. Lumayan buat pengganjal perut. Sedari berangkat dari Malang, perutnya baru terisi air aja.

Pengalaman Naik LRT

Setelah beristirahat sebentar, kami pun diajak naik ke lantai 2, menuju stasiun LRT. Jadwal kereta yang akan kami naiki adalah pukul 11.10. Harga karcis untuk naik LRT ini adalah 10 ribu rupiah per orang. Rute LRT berawal dari bandara dan berakhir di stadion Jakabaring. Dalam perjalanan tersebut tentu saja melewati beberapa stasiun.

Tiket LRT Sumatera Selatan
Tiket LRT

Banyak juga calon penumpang LRT yang sudah menunggu di lantai 2 ini. Ada serombongan anak kecil berseragam juga. Sepertinya anak-anak TK, beserta 2 orang guru pendamping. Lagi outing class kali, mengenal alat transportasi. Ngelihat rombongan gini, saya langsung kebayang repotnya bepergian bawa anak kecil. Apalagi naik alat transportasi umum.

Dengan menggunakan barcode yang tertera di tiket, kamipun masuk area untuk menunggu kereta. Usai masuk, karcisnya jangan dibuang ya, karena distasiun tujuan nanti, untuk keluar dari stasiun, harus scan barcode lagi.

scan barcode tiket
Scan barcode untuk membuka pintu

Sepanjang perjalanan, kita bisa menikmati pemandangan kota Palembang dari atas. Lalu lintas di jalan raya, pemukiman penduduk, gedung pemerintahan. Asyik juga melihatnya dari ketinggian gini.

Kami turun di stasiun Bumi Sriwijaya, lalu lanjut naik bus menuju Hotel Emilia. Setelah registrasi, chek in dan meletakkan bawaan di kamar, kami pun diajak menuju resto Kapal Selam. Emang udah pas jam makan siang juga. Perut juga udah minta jatah mau di isi. Ngantuk dan capek sebenarnya. Tapi karena antusiasme yang tinggi pengen tahu lebih banyak suasana kota Palembang, lelah dan ngantuk itupun terkesampingkan.

Stasiun bumi sriwijaya
Stasiun Bumi Sriwijaya

Makan Siang di Resto Kapal Selam

Resto Kapal Selam terletak di simpang empat Jalan Angkatan 45, Palembang. Resto terbilang baru usinya. Soft openingnya aja baru dilaksanakan bulan April 2018.

Resto kapal selam palembang
Resto Kapal Selam

Suasana Resto Kapal Selam

Resto ini terdiri dari 2 lantai. Di lantai 1, kita bisa melihat pilihan menu yang tersedia. Disini juga kita bisa melihat proses pembuatan pempek secara langsung. Pempek terbuat dari ikan dan sagu, dengan saus berwarna hitam kecoklat-cokelatan atau disebut cuko dalam bahasa Palembang. Saus cuko ini dibuat dari campuran air, cuka, gula merah, udang ebi dan cabe rawit tumbuk, bawang putih dan garam. Tersedia dua jenis saus cuko. Ada saus cuko pedas dan saus cuko manis bagi yang tidak menyukai pedas.

Sesuai dengan namanya, menu andalan di sini adalah pempek kapal selam. Pempek yang diisi dengan telur ayam, berbentuk bulat menyerupai kapal selam. Melihat pegawainya yang terampil membuat pempek, banyak yang terkesima. Cekatan sekali tangannya. Karena udah pekerjaan sehari-harinya kali ya. Kalau saya, mungkin bisa seharian nih untuk bisa bikin pempek kapal selam gini. Bikinnya seharian, makannya sekejab aja.

proses pembuatan pempek kapal selam
Proses pembuatan pempek kapal selam

Ruang makan terletak di lantai 2. Untuk menuju lantai 2, kita harus melewati tangga kayu. Kayunya sepertinya udah berusia lama, berwarna hitam. Entah kayu pohon apa, yang pasti masih kokoh dipijaki oleh para tamu. Yang unik dari tangga ini adalah ada tulisannya di setiap anak tangga. Tulisan itu adalah nama-nama kampung di Palembang pada jaman dahulu

anak tangga
Anak tangga menuju lantai 2

Menu Makan Siang di Resto Kapal Selam

Menu yang kami nikmati disana adalah nasi goreng Assegaf. Nasi dengan topping daging kambing, warnanya kuning. Tadinya saya kira itu adalah nasi kuning, ternyata nasi goreng. Sebagai pelengkap, ada ayam goreng, kerupuk dan juga lalapan.

nasi goreng assegaf
Nasi goreng assegaf
makan siang di resto kapal selam
Mari makan

Selain nasi goreng Assegaf, kami juga mencicipi pempek, kue kumbu kacang merah dan juga srikaya. Udah bisa nebak dong menu apa yang habis duluan? Pastinya pempek paling cepat habis. Pempeknya lembut, cukonya juga mantap.

menu makan resto kapal selam
Pilihan menu di resto kapal selam
pempek resto kapal selam
Pempek

Interior di lantai 2 sangat bagus, terbuat dari kayu. Terdapat satu ruangan besar, bisa buat meeting dan dilanjut makan siang, selain ruang besar itu ruang lain dengan meja kursi bagi pengunjung yang jumlahnya sedikit. Toilet dan tempat wudhu pun tersedia, bersih dan air mengalir lancar. Sayang, tempat sholatnya kecil dan tempatnya nyempil. Hanya cukup untuk 4 orang jika melakukan sholat berjamaah di sini.

Resto kapal selam juga melayani pemesanan pempek untuk oleh-oleh, ada beberapa paket yang ditawarkan. Harganya juga bervariasi, tergantung banyak sedikitnya jumlah pempek dalam tiap paket.

Daftar harga menu paket pempek resto kapal selam
Daftar harga menu paket pempek resto kapal selam

Menikmati Durian di Pasar Durian Kuto

Hari terakhir di Palembang, usai makan malam dan evaluasi kegiatan bersama para pejabat dari dinas Pariwisata Kota Palembang, kamu menuju pasar durian Kuto.

Pasar durian kuto
pasar durian kuto

Bagi yang berasal dari Jawa, ini surganya durian. Harga durian perbuahnya mulai dari 10 ribu rupiah saja. Kalau pas masa panen, malah bisa cuma 5 ribuan.

durian

Karena nggak bisa milih mana yang bagus, matang dan manis, serahkan saja pada ahlinya, alias si penjual. Disini, kalau yang dibuka ternyata nggak manis, bisa kok tukar dengan yang baru.

Coba ya, malam itu saya bawa wadah, udah borong durian dan pulang bawa durian kupas. Kalau di Malang kan mahal, dan belum tentu rasanya manis.

Puas makan durian kamipun kembali ke hotel. Saatnya beristirahat dan packing, karena esok kami akan kembali ke tempat masing-masing.

Gitu doang? Masa cuma 2 tempat yang dikunjungi?

Destinasi Lainnya Mana?

Itulah awal dan akhir Famtrip Palembang 2020 yang saya ikuti dari tanggal 5 sampai 8 kemarin. Destinasi lainnya? ada banyak. Cape saya nanti ngetiknya kalau dituliskan dalam satu postingan.

Sebagai gambaran aja, hari pertama setelah dari resto kapal selam, kami menuju ke hotel Novotel, keliling area hotel yang luasnya 9 hektar. Setelah itu mampir ke outlet Palembang lamonde. Malam harinya menghadiri wellcome dinner di kedai tiga nyonya.

Hari kedua, kami naik kapal menyusuri sungai Musi, singgah di area makam Sultan Mahmud Badaruddin I, Ki Sabokingking dan Ki gede Ing Suro. Kami juga mengunjungi kampung Al Munawar, kompleks kampung arab tertua di Palembang. Menikmati makan siang diatas kapal lanjut mengunjungi event Cap go Meh di Kampung Kapitan.

Malamnya kami makan malam di Martabak Har, lanjut naik kapal menuju pulau Kemaro untuk menyaksikan acara puncak perayaan Cap Go Meh.

Hari ketiga, kami mengunjungi bayt Al Quran Al Akbar, lanjut ke rumah Limas demang dan juga museum Balaputra Dewa. Tak lupa mampir tempat oleh-oleh lalu lanjut melihat dari dekat Lawang Borotan.

Malamnya kami makan di rumah makan Lenggok dan lanjut makan durian.

Cukup banyak kan tempat yang kami datangi. Makanya terlalu panjang kalau dibuat satu postingan.

Jadi, tunggu tulisan-tulisan saya selanjutnya ya.

Baca yang ini juga

102 thoughts on “FamTrip Palembang 2020; Dibuka dengan Pempek, Ditutup dengan Durian

      1. yummy…
        apalagi kalau di jakarta ada MRT…di sini ada LRT. pengen seru naik lalu makan yg enak3 itu juga nih

  1. Mbak Nanik aku bisa simpan nih tempat-tempat yang wajib dikunjungi di Palembang.
    Desember lalu ke sini dan belum puas nih.
    Rencana ke Palembang lagi karena sekarang sudah ada tol jadi gampang sekali.
    Dan ini kuliner Palembang nbikin ngiler lihatnya

      1. Benar, Mbak..yang lama antri di kapal penyeberangan. Di luar itu mudah karena via tol semua.
        Saya masih belum puas kulineran soalnya hahaha. Pempek di sana asli enaknya, meski ada cabangnya di Jakarta rasanya beda
        Belum lagi durian seperti di artikel ini..duh, begitu menggoda

  2. Wah, LRT di Sumatra sudah beropreasi. terlihat bersih dan nyaman sekali ya.
    Pempek kapal selamnya bikin ngiler nih Mbak. Kalau durian… kebetulan punya pohonnya. Alhamdulillah, rasanya enak. Tapi penasaran juga sih, pengem maem durian Palembang.

  3. Duh senangnya, apalagi kulinernya
    nasi goreng Assegaf, pempek, kue kumbu kacang merah dan juga srikaya. Durian.
    Surga kuliner sesungguhnya, …nyam..
    nyam

  4. Aw aw aw, seketika hatiku meleleh membaca durian seharga Rp 10 ribu per buah bahkan bisa Rp 5 ribu per buah. Keingetan harga durian di sini yang ajiiib. Makanya makannya sedikit aja, bukan karena khawatir mabuk durian, tapi dihemat-hemat memang, hahaha …

    Ditunggu lanjutan ceritanya nih, Mbak. Pas banget, Palembang itu salah satu kota yang kepengen banget aku kunjungi.

  5. Meski sesama di Sumatera, tapi aku belum pernah ke Palembang. Insya Allah someday @?aku bisa ikutan trip gitu.

  6. Senang banget bisa ikut famtrip dan ketemu teman-teman di sana, aku belum kesampaian main ke Palembang lagi, belum bisa daftar famtrip padahal pengen banget Napak tilas zaman SMA di Palembang hihi

  7. Wah, seru ya Mbak. Pempek dan durian adalah makanan favorit saya. Tapi belum pernah ke Palembang. Kira-kira rasanya sama tidak ya dengan pempek dan durian di Jawa?

    1. iya nih, padahal duku palembang kan terkenal manis, yang sampai di Jawa biasanya nggak terlalu manis, mungkin karena dipetik pas masih muda.
      Kemarin pas lewat pasar, lihatnya banyak cempedak, cari-cari duku nggak nemu

  8. Hwaa asyiknya bisa makan mpek-mpek langsung di tempat asalnya, terus melihat proses pembuatannya juga. Itu durian besar-besar ya mbak duh jadi ngiler. Aku tunggu cerita-cerita perjalanan selanjutnya 🙂

  9. Jadi nambah berapa kg nih? hahaha
    ooh kalau nasi goreng di sana krupuknya pake emping ya??
    itu ayam gorengnya warna keemasan menggoda bangeeeeeeeeet

  10. wuah enak banget
    kupengen nyobain pempek yang khas palembang banget dah
    terus ngebandingin dengan yang ada di kotaku Lumajang, apakah sama?
    haha

  11. Wuih seru banget ini acaranya ya. Iya nih, jadi kepengen makan pempek asli Palembang. Apa bedanya sama pempek yang di sini? Terusnya, belom tahu juga dengan durian Palembang. Tahunya durian Medan.

  12. Wuah menu di kapal selam itu keliatan enak2 semua.
    Makan pempek nggak boleh terlewatkan kalau pergi ke Palembang ya mbak.
    Itu duriannya harganya murah ya, surga banget bagi yang suka durian 😀

  13. Waduh ngiler lihat pempeknya, sudah lama banget ngak ke Palembang soalnya ibuku orang Palembang. Sekarang sudah bagus ya Kota Palembang, ada LRT-nya kerenlah, mau jalan darat juga deket, dari Bandar Lampung ke Palembang sekitar 3-4 jam, noted ah…pingin juga ke Palembang lagi, tapi aku ngak suka durian.

  14. Duriaaan dan mpek empek ini kuliner kesukaan aku mbaa. Eh anakku juga suka. Dan kami belum pernah ke Palembang. Smoga suatu saat nanti 🙂

  15. Hwaaa seru banget mbak, pengen ikut… Pempek, durian, martabak pasti enak banget makan di tempat asalnya…

    1. Pengen deh mba xplore palembang seru bngt y kpingin ngerasain mpek2 asli Sana dan durian palembang yg terkenal enaakkk, next bisa ikutanlah aplg bareng temen2 blogger

  16. Mba seneng deh nih bacanya, seru juga yah diawali makan pempek lalu durian mmm maknyosss btw beberapa minggu lalu aku dikirimin kakak pempek asli palembang asli enak banget ih hahaha

  17. Duh, saya mampir ke sini di saat Bandung sedang diguyur hujan. Jadi ngebayangin enaknya makan pempek hangat di kala cuaca dingin seperti sekarang ini.
    Apalagi kalau pempek asli dari Palembang, pasti mantap ya, Mbak

  18. Jadi kangen empek-empek kapal selam langganan aku pas baca ini. Sumpah ngencess liatnya. Hihi. Durian disini jg udah mulai ganti musim. Kemarin dapet harga 10rb sebiji padahal.

  19. Ya Allah Mbak, aku mah ngiler sama duriannya. Duuh mana khas asli Sumatera Selatan ya itu. Pengen banget nyobain langsung di sana.

  20. Aku seneng banget deh,kalau juga punya kesempatan liat langsung proses pembuatan pempek kapal selam yang terkenal di seluruh indonesia.
    Makanya waktu sodara ibu mau berkunjung ke Bengkulu seneng banget,karena udah pasti oleh-oleh yang dibawa pempek

  21. Cant wait tulisan selanjutnya…. Sebagai pecinta pempek dan duren beneran ngeces lihat-lihat fotonya Btw bawa durian dibawa ke pesawat dalam box gitu boleh ya mbak?

  22. Seneng iiih bisa jalan-jalan dan kuliner ke Palembang. Dijamin enak-enak deh. Pempek Palembang dimakan di Palembang. Sippp. Banyak yaa blogger yang dapet kesempatan ikut Familiy Trip. Beberapa aku kenal wajahnya…

  23. Palembang, pengin bangettttt bisa menapak di sana. Padahal tiap minggu suami tugas ke sana, tapi kan suami yak, kita2 kagak diajak, hahaha. Btw aku paling pengin ke Jembatan Ampera, ke pasar tradisionalnya, Nyoba LRT kemudian kulineran, tetep

  24. Ya Allah bikin ngiler banget sama pempeknya Mbak 😆😆😆 pengen deh juga bisa ke Palembang. Sumatera memang belum pernah aku kunjungi. Padahal itu kampung suami 😅

  25. Asik nih trip ke palembang. Kalau Saya mah trip ke warung palembang di dekat rumah sambil makan kapal selam

  26. keren nih bisa ikut family trip ke Palembang..saya pernah tinggal 10 thn di Palembang pasti bnyak perubahan dan kemajuan ya kak kota Palembang saat ini..kulinernya apalgi pempek dan durennyabwah sedap bnget

  27. Wah selamat ya Mbak Nanik, terpilih di ajang ketemuannya bloger yang diadakan Dinas Pariwisata Palembang. Seru banget ya puas makan pempek kapal selam di bumi sriwijaya, abis tu pesta duren ya. Congrats deh

  28. Palembang ,mpekmpeknya ga terlupakan beda banget dengan yang ada di jakarta kuahnya sedap sekali. Aku inget pertama kali coba LRT ya di palembang menuju bandara. Btw seru ya famtrip seperti ini kak sebagai ajang silaturahim ya kak,jadi saling kenal.

  29. emnag palembang itu terkenal dengan duriannya yang lezat ya kak? klo pem empek emang tau sih. cuman klo durian baru ngeh aku

  30. Palembang itu kota yg paling aku ga favoritin utk wisata kulinernya :D. Trakhir ksana, 4 HR ga puas banget utk wiskulan. Kayaknya semua enak deh, mulai dr pempek, pindang udang dan patin, mie celor, martabak har, burgo, nasi minyak, celimpungan, laksan hahahahah. Aku jd kangen LG Ama palembang. Jd pgn cari tiket ksana mba, khusus kuliner Thok. Wisata lainnya aku biasa aja.

    Sempet DTG sih ke tempat Alquran raksasa itu. Cuma Krn Deket perkebunan / pabrik karet ya, jd aromanya bau karet. Agak pusing aku slama di sana 🙁

  31. Pempek itu apa to bu?? didaerahku gak ada ..hehe… itu apakah kayak lontong itu ya? aku belum pernah makan pempek soalnya…kalo durian sih pernah, tp gak begitu doyan…

Leave a Reply

Your email address will not be published.

%d bloggers like this: