Ini Penyebab Masakan Lelaki Selalu Istimewa

Gulai kepala kakap dan kacang panjang

“Karena masakan papa itu istimewa”

Begitulah komentar anak-anak setiap kali semangat makan kala papanya yang yang memasak. Kalau saya yang masak, sambutan mereka biasa saja. Terus saya jadi iri gitu? Nggak juga lah. Sedih aja sih, karena masakan saya belum dapat predikat istimewa dari anak-anak.

Tapi saya sadar diri kok, karena memang suami itu guru saya dalam hal masak memasak. Iya, saya isi aslinya nggak bisa masak. Saat awal-awal menikah, saya dan suami selalu ke pasar bareng. Suami yang belanja bahan-bahan untuk dimasak, memilih bahan dan juga tawar menawar. Saya ngintil aja dibelakangnya, mengamati dan jadi tukang bawa barang belanjaan.

Sampai rumah, suami dah sibuk di dapur, potong-potong, meracik bumbu hingga menghidupkan kompor dan mulai memasak. Saya, lagi-lagi jadi pengamat aja. Sambil menyimak penjelasan suami tentang masakannya, bumbunya apa saja, bagaimana mengolahnya. Selain itu saya juga jadi juru cicip. Dan saat ditanya, kurang apa? Selalu saya jawab, sudah enak. Karena memang menurut lisah saya, masakannya itu enak banget. Eh, tapi menurut suami masih kurang enak, terus cemplung-cemplung lagi deh aneka bumbu yang saya nggak tahu apa namanya.

Dari situlah saya mulai belajar memasak. Pelan-pelan, akhirnya saya bisa juga memasak. Awalnya kadang masih keasinan, kadang hambar, kadang terlalu pedas, seringnya sih kebanyakan micin hehe….. Untungnya suami nggak protes. Protesnya nggak lewat omongan, tapi langsung bertindak. Tambahan lagi bumbu ini itu, dan ajaib karena masakan saya jadi bener rasanya.

Sampai sekarang, kadang kami masih masak berdua. Saya bagian siapin bahan dan uleg bumbu, suami bagian mengolah. Hasil rasanya juara, dan anak-anak lahap memakannya.

Yang masih sering saya herankan sampai saat ini adalah, racikan bumbunya sama, tapi kenapa masakan suami selalu lebih enak rasanya dibanding masakan saya?

Konon katanya, masakan lelaki itu rasanya lebih enak karena para lelaki lebih berani dalam memberikan bumbu. Mereka nggak mikirin harga bawang merah dan bawang putih yang kadang melonjak tinggi. Karena itulah, banyakin aja bumbunya kala memasak. Kalau perempuan, ngikutin dibuku resep, dibilang 3 siung bawang merah dan 3 siung bawang putih, ya segitulah yang di pakai. Kalau lelaki, bisa dua kali lipatnya.

Ini berdasar pengalaman pribadi lho ya. Kadang sudah saya uleg bumbu-bumbu. Eh, suami masih juga buka kulkas, ambil bawang merah, bawang putih, terus diuleg lagi sama dia.

Penyebab kedua masakan lelaki lebih enak rasanya itu adalah lelaki nggak baperan. Kalau perempuan masak, pas lagi ngaduk, dan sambil dengerin suara televisi, ada berita kenaikan harga udah langsung deh komentar, syukur nggak ngomel. Dan irama adukan pasti sudah berubah. Denger suara anak-anak ribut, langsung teriak, irama adukan berubah. Dapat telpon, dapat berita gembira ataupun sedih, irama adukan berubah lagi.

Kalau lelaki, mau ada berita BBM naik, irama adukan tetap segitu juga. Dengar anak-anak ribut, nangis dan teriakan istri, irama adukan tetap segitu juga. Tetap saja fokus pada masakannya, tanpa terganggu kondisi sekitar.

Fokus pada masakan tak peduli kondisi sekitar

Itulah beberapa penyebab masakan lelaki lebih enak versi saya. Kalau ada yang punya pengalaman lain dan mau menambahi, silakan tuliskan dikolom komentar.

Baca yang ini juga

10 thoughts on “Ini Penyebab Masakan Lelaki Selalu Istimewa

  1. Halo mba kalo aku justru terbalik heheh.., suamiku kurang berani bumbu klo masak, tapi disitu istimewanya. Klo masakan dia lebih terasa ringan namun ttp enak.

  2. Hebaaaaat suaminya mba :). Suamiku bisa masak, tp ga jago. At least, dia jauh lbh bisa dari aku soal masak :p. Tp aku mah malah girang, krn tugas memasak jd bisa aku serahin ke dia hahahaha. Tp setuju dgn katamu. Cowo lbh enak masaknya krn memang berani eksperimen. Di deket rumahku, ada tukang jual nasi goreng suami istri. Kalo mau beli, aku slalu intip dulu, yg msak suaminya ato istrinya :p. Krn kalo istrinya rasa ga pernah pas :p

    1. jadi kalau pas penjual nasgor yang masak yang perempuan, langsung balik kanan gitu? hehehe….

  3. iya nih. aku kalau masak pasti diirit-irit bawangnya kalau suami nggak pakai diirit. trus aku juga bingung tiap dia masak pasti wanginya enak sementara aku nggak kecium wangi apa-apa. he

Leave a Reply

Your email address will not be published.

%d bloggers like this: