Membaca buku anak, cara kami merayakan hari buku anak internasional. Yup hari ini, 2 April adalah peringatan hari buku anak internasional. Dan cara kami merayakannya adalah dengan membaca buku anak. Buku-buku koleksi lama, karena sudah setahun ini saya nggak ngajak anak-anak ke toko buku, otomatis koleksi buku mereka nggak bertambah.
Sejarah Hari Buku Anak Internasional
Hari Buku Anak Internasional pertama kali diperingati tahu 1967, digagas oleh The International Board on Books for Young People (IBBY), organisasi nirlaba internasional yang tujuannya untuk mempromosikan buku anak dan kegiatan membaca.
Pemilihan tanggal 2 April ini bukan hanya sembarangan, namun berdasarkan hari kelahiran seorang tokok penulis buku anak yang produktif yaitu Hans Christian Andersen.
Hans Christian Andersen adalah seorang penulis cerita anak yang berasal dari negara Denmark. Beberapa karyanya yang terkenal sudah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa dan masih diterbitkan hingga hari ini.
Buku karya Hans Christian Andersen yang sangat terkenal antara lain yang berjudul The Ugly Ducking (Si Itik Buruk Rupa), The Little Match Girl (Gadis Penjual Korek Api), dan The Little Mermaid (Legenda Putri Duyung). Apakah kamu pernah mendengar atau membaca buku-buku ini?
Hans Christian Andersen sendiri lahir di Denmark pada 2 April 1805. Tanggal kelahiran beliau lah yang menjadi penanda Hari Buku Anak Sedunia sebagai penghargaan atas kontribusi beliau memperkaya khazanah cerita dan buku anak bagi dunia.
Cara Merayakan Hari Buku Anak
Bagaimana sih cara merayakan hari buku anak internasional? Hmmm sejujurnya saya juga baru tahu kalau 2 April ini adalah peringatan hari buku internasional saat membaca status seorang teman di FB. Kamu, tahu juga kah kalau hari ini ada peringatan hari buku anak sedunia?
Baca juga : Menularkan Virus Membaca pada Anak
Akhir Maret kemarin, ada Festival Literasi Bacaan Anak Indonesia 2021, saya sempat melihat dan membaca informasi dan juga flyer kegiatan acaranya di beberapa group wa dan juga status teman FB. Sayangnya, saya nggak bisa mengikuti kegiatan tersebut.
Baca juga : Keluarga Titik Awal Suksesnya Gerakan Literasi Nasional
Jadi cara kami merayakan peringatan hari buku anak sedunia ya membaca buku anak. Menelusuri kembali rak buku anak-anak, lalu memilih satu dan membacanya. Setelah itu Babang dan Kakak gantian menceritakan isi buku yang dibacanya.
Tentu saja tak mudah memancing anak untuk menceritakan apa yang barusan di bacanya. Apalagi Babang yang memang mewarisi sifat saya yaitu pendiam. Biasanya kalau saya minta menceritakan isi buku yang baru dibacanya, jawabannya selalu “Ya gitu deh, Mama baca aja sendiri.”
Kalau disuruh langsung menceritakan isi bukunya, memang susah buat dia. Tapi kalau ada pancingan-pancingan dari saya, maka pelan-pelan dia mau bicara. Apalagi kalau saya sengaja kasih pancingan yang salah, maka dia akan segera meluruskan, berdasarkan informasi yang didapat dari buku yang dibacanya.
Untuk bisa memberikan pancingan-pancingan ini, tentu saja saya juga harus terlebih dahulu membaca bukunya. Padahal bukunya anak-anak itu buanyaaak banget. Jadi untuk kegiatan hari ini, saya pilihkan buku yang sudah pernah saya baca buat mereka. Memang saya nggak hapal semua isinya, tapi paling tidak, saya segera mengingat saat membuka-buka dan membaca sekilas bukunya.
Harapanku Terhadap Buku Anak
Harapan terbesar saya terhadap buku anak adalah harganya murah. Selama ini menurut saya, buku-buku anak yang beredar di toko buku sudah sangat bagus. Cetakan maupun pemilihan jenis kertasnya. Ada ilustrasi berwarna yang menghiasai buku. Dengan kondisi seperti ini, tentu saja biaya produksinya juga jadi lebih tinggi, dan jadi mahal deh harganya.
Saya paham kok. Jadi ya saya terima aja kalau satu buku anak itu harganya bisa jadi lebih mahal dibanding buku novel incaran saya.
Tapi berharap boleh kan ya?
Hari ini anak-anak nggak dibelikan buku baru?
Pengen juga ini sih. Tapi anak-anak udah kadung nyaman di rumah. Nggak mau diajak keluar, walau cuma sebentar ke toko buku aja dan setelah selesai langsung pulang.
“Ada Corona” Kata mereka. Aslinya sih malas pakai masker berlama-lama. Jadinya ya pilih di rumah aja.
Baca juga : Berburu Buku Murah di Blok M Square
Nggak asyik kalau saya pergi sendirian dan membelikan buat mereka. Ribet karena saya harus memotret bukunya satu persatu, mengirim pada mereka dan menunggu balasan buku pilihannya. Selama ini biasanya kalau ke toko buku, memang saya bebaskan mereka buat memilih sendiri. Saya bagian membayar aja.
Kan bisa beli online?
Iya sih, tapi suka nyesek lho beli buku online itu. Apalagi kalau pas ada flash sale gitu. Nyesek karena ongkos kirimnya bisa jauh lebih mahal dari harga bukunya.
Kok masih suka baca buku sih, kan ada aplikasi buku bacaan anak? Ada aplikasi ipusnas juga?
Kami ini termasuk golongan orang yang tetap lebih nyaman membaca buku dalam bentuk fisik. Bukan ebook yang bisa diakses dari hp. Membolak-balik halaman buku, melipat ujungnya untuk menandai bagian yang menarik, mencoret-coret isinya, menyelipkan pembatas saat istirahat membaca. Semua itu nggak bisa digantikan dengan membaca buku di layar hp.
Kalau kamu, apa yang dilakukan untuk memperingati hari buku anak sedunia ini?
#tosss
walau ada ipusnas, saya juga tetap nyaman baca buku cetak, majalah cetak dan surat kabar harian
mata lebih relax dan nggak mudah capek
Ishh, samaaa kayak aku mbaaa
Aku juga termasuk golongan orang yang tetap lebih nyaman membaca buku dalam bentuk fisik.
Tapii, belakangan ini lagi hiatus baca buku.
Abis gini deh, mau rajin lageeeee
Enaknya abis gini mau baca buku apa yhaaa
mupeng buat cari buku yg uhuy
Aku tim yang lebih suka baca buku konvensional dibandingkan buku digital.
Lebih kerasa bacanya. Ada yg dipegang dibuka apalagi kalo baca di perpus ada wangi buku yg khas.. hahaha..
Membaca dan menulis satu paket buatku.
Jadi kalo pengen jadi penulis yang baik harus mau jadi pembaca yg baik juga.
Pasang twibbon dari let’s read, biasanya saya juga read Aloud bareng anak mbak… alhamdulillah sdh jadi rutinitas
Membaca buku dengan anak membantu tumbuh kembang lebih baik dan menimbulkan kelekatan aman pada anak. Sekarang penerbit juga memfasilitasi buku anak sehingga mensupport banget.
Wkwkw bener Mbak sama harapannya buku anak bisa murah. Ya tapi memang biaya produksinya lebih mahal sih 😅
Rasanya memang kurang puas kalo baca e-book. Aku sendiri juga masih berasa nyaman kalo baca buku dengan fisik berupa buku bukan e-book.
Aku baca buku fisik dan ebook mba, langganan gramedia digital
kalau baca ebooknya suka terus beli buku aslinya gitu hehehe
Sebelum membeli biasanya aku juga baca ebook. Jika memamg bagus jalan ceritanya biasanya aku beli buat dibaca keluarga
Sama, Mbak. Saya juga lebih suka membaca buku fisik dari pada yang dibaca lewat hp atau laptop, karena ada sensasi/feel yang berbeda dan lebih nyaman di mata saat membacanya.
Ebook memang mempermudah, praktis, dan pastinya biaya produksi sangat minim. Tapi tetap saja tidak sempurna menggantikan buku yg ada fisiknya ya mbak. Feelnya beda.
Aku dan suamiku hobi baca buku. Kedua anakku bacaannya online 😁
ah, aku juga pengen
nantinya si kecil suka baca buku
dan pengennya kita punya waktu khusus untuk membaca buku
membiasakan diri
Selamat hari buku anak internasional ya Mbak Nanik… harapan yang sama juga dari saya, semoga semua pihak bisa diuntungkan ke depannya. Anak2 kita senang dengan kualitas buku yang bagus, pihak penulis buku anak dan penerbit juga demikian.
Hari buku anak sedunia cuma kirim paket aja ke komuny buku. Biar makin pinter orang di daerah terpencil
saya juga termasuk salah satu yang masih lebih pilih baca buku fisik dibanding ebook, aroma kertas dan buku saat dibuka lembarannya bikin otak jadi berasa lebih fresh 😀
Hans Christian Andersen ini seorang legenda cerita anak. Sejak saya kecil, tahun 80-an, sudah sering melihat buku-buku karyanya yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. WAktu itu belum banyak penulis buku anak dari Indonesia. Dan beberapa dari ceritanya pun difilmkan.
hari BUku anak internasional baru saja berlalu tapi aku berharap kita bisa tetap menjaga semangat untuk mengenalkan serunya membaca buku kepada generasi muda
Wah aku gak ngeh kalau tanggal 2 April Hari Buku Anak Internasional..hehe. Malah inget kalau anak-anak dah setahunan ini gak beli buku. Huhuhu…
Aku dan anak2 kangen banget belanja di Gramedia maupun toko2 buku lainnya. Kami lebih suka membaca buku dipegang langsung, manual gitu dibandingkan dengan baca buku online. Semoga makin banyak anak2 Indonesia yang senang membaca ya agar makin luas ilmu pengetahuan dan wawasannya 🙂
wah, keluarag pencinta buku, Tentu banyak ya koleksi bukunya. dan mengajak anak sedari dini untuk rajin membaca. Selamat hari buku anak sedunia, mak…
benar mbak, aku pun lebih suka buku fisik..
karena mataku nggak tahan klo natap layar lama lama.
membacakan buku untuk anak, jadi hal yg bermanfaat bagi tumbuh kembang mereka ya mbak
Aku lagi suka membaca buku di perpus online kayak ipusnas dan Dikbud mbak, terus aku akhirnya beli buku idamanku nih Laut Bercerita dari Leila S. Chudori tepat pada hati buku anak 2 April hihi
dulu pas aku masih kecil sukaa minta dibeliin buku anak2. seru2 menarik ceritanya, aku biasa minta dibacain ayah 😀
Rasanya anak-anak lebih suka sama buku fisik sih, kayak ada sesuatu yang bikin mereka merasa bahwa buku itu ajaib karena bisa membawa mereka menjelajah kemana2
Selamat Hari Buku Anak.
Semoga semakin banyak anak-anak yang cinta dan gemar membaca buku.
Kami secara pribadi juga nyaman dengan buku fisik apalagi untuk anak-anak.
Tapi kalau kefefet, uda pengen baca buku yang lucu-lucu tapi belum bisa ke toko buku, yaa…buka aplikasi e-book keshayangan.
Hhehe…salah satu bentuk adaptasi yang kami lakukan.
Bener banget mbak, nggak mudah meminta anak menceritakan kembali apa yang udah dibaca. Kalau saya mancingnya pake suruh menceritakan kembali apa yang dia alami, jadinya kayak curhat. Tapi belum pernah berhasil nyuruh dia cerita lagi soal buku yang dibaca haha.. mungkin belum nemu cara yang pas 🙂
Selamat hari Buku Anak.
Semoga dengan memperingati Hari Buku anak Internasional ini, semakin banyak anak yang gemar membaca dan lebih paham literasi ya, Mbak.
Keren bangeeet. Huhu aku jarang baca buku, jadinya anak-anak juga ikut-ikutan. Padahal sebenernya, mereka seneng banget kalo aku bacain buku.
Minat baca memang agak berkurang nih mba terlebih sama anak2 Seng bisa dirayakan dgn Cara Membaca Buku Anak, Merayakan Hari Buku Anak Internasional
Iya mbak buku anak berkualitas bagus tuh mihil2 yaaa
Aku dulu zaman msh tinggal di Depok suka beli buku bekas dr salah satu penulis cerita anak gtu, dia suka decluttering buku2 anaknya dan jualin buku2 bagusnya dengan harga murah jd ku sering beli hehe, kapan lg dapat buku anak berkualitas, asli bukan bajakan, dgn harga murah. Walau bekas msh apik sekali dan anak2 suka 😀
Tanggal lahir Hans sama nih dengan kedua anak cowokku. Tapi si sulung sudah bergeser kesukaannya, yaitu main game. Huhu.
Btw kalau anak-anakku juga sukanya baca buku fisik. Soalnya emang belum kenal dekat sama e-book 🙂
iiih sepakat deh, Mba harapannya, yaitu ingin buku anak murah.. xixixi.. soalnya selama ini buku anak yang bagus itu harus lebih merogoh kantong dan dompet lebih dalam. hiks…
Wah aku ketinggalan nih berarti hari buju anak international, semoga semakin banyak buku buku anak yang bagus informatif dan semoga kecintaan anak anak terhadap literasi semakin meningkat ya maaaak
Hari buku nasional emang selaykanya dirayakan dengan membaca buku ya mbak semoga anak2 semakin menyenangi kegiatan literasi ini ya
Saya gak tahu euy momen Hari Buku Anak Internasional. Sepakat dan jadi pengingat juga buat saya yang kayaknya udah lama banget gak bacakan buku untuk si kecil. Seringnya mereka baca sendiri. Huhuhu
Waaah…ada ya hari buku anak sedunia??? Keren..
Toss Mba…sesama yg keder d ongkir kalau mau pesan buku online. 🙂
Harapan yg sama soal harga buku anak. Seringkali tergiur fitur dan kertas hard-nya tapi liat harganya masih cukup mahal. Semoga ada subsidi dari pemerintah biar bisa lebih murah.
Ada banyak cara merayakan hari buku anak internasuonal.
Aku baca, Mbak Nanik sukses mengenalkan literasi ke anak sejak dini.
Aku pengen seperti itu, aku pengen anakku juga mencintai buku, seperti aku (dulu).
Sekarang, aku hanya baca beberapa buku, sekuatnya. Dan lebih banyak buku komik, sih, hihi…
Wah kalau aku juga berusaha untuk selalu memaparkan bacaan ya Bun ke anak setiap harinya. Apalagi ternyata hari buku anak sedunia ya. Anak pertamaku yang 5 tahun, lagi bertahap baca bukunya udah mulai suka yang teksnya lebih banyak. Seru ya.
Meski pun 2 April udah lewat, tapi semangat membacanya harus sepanjang masa ya Mba Nanik. Hehehe. Saya suka sekali membelikan anak-anak saya buku. Buku itu teman seumur hidup yang evergreen lah pokoknya. Apalagi kalo anak-anak kita dibacakan buku oleh ayah atau ibunya langsung. Bukan cuma bukunya yang penuh kenangan, tapi momen bondingnya itu juga penuh kenangan.
Buku anak memang lebih mahal daripada buku umumnya ya Mbak, saya kira mahalnya itu karena cetakannya yang penuh warna dan ada ilustrasi. Kebetulan saya punya teman ilustrator juga, memang buat buku anak itu susah-susah gampang
Kalau saya ngajak anak anak mainan buku. Hahaha sekalian ngajarin baca. Anak nomor 2 yang baru 4 tahun suka banget baca padahal belum bisa. Semangat aja deh
Samaan mba, aku lebih nyaman membaca buku fisik ketimbang online. Lebih karena matanya nggak kuat dan lebih nyaman tulisan yang besar dan bisa dibawa kemana-mana
Kadung lupa sama perayaan literasi semacam ini. Satu-satunya yang masih bisa saya lakukan adalah membawa putri kami ke toko buku. Ia memilih sendiri, berharap membawa buku yang disukai, eh ternyata ia membawa buku gambar dan seperangkat cat air.
Pengin menumbuhkan minat bacanya. Tapi orangtuanya cuma hobi beli buku aja, sok gak punya waktu buat baca. Hikss
aku juga lebih nyaman baca buku versi cetak, nyaman di mata. Dan jika perlu tinggal buka catatan penting. Namun beberapa bulan terakhir udah jarang beli buku. Hiks