Sejak mewabahnya Covid-19, saya jadi sering mendengar istilah rapid test. Tes yang dilakukan untuk mendeteksi apakah seseorang terpapar virus Corona atau tidak. Saat ini terdapat dua pemeriksaan yang dikenal dengan nama pemeriksaan Antibodi IgG IgM dan Tes Serologi. Menurut beberapa sumber informasi yang saya peroleh, kedua metode tersebut memiliki cara kerja yang sama dalam penentuan adanya virus. Cara kerjanya yaitu dengan mencampurkan Antigen virus (dalam hal ini Antigen spesifik Covid-19) sebagai pemicu peningkatan Antibodi yang ada di spesimen darah manusia.
Dulu, saya nggak punya bayangan, kayak apa sih rapid test ini. Kenapa biayanya juga mahal. Setelah mengalami sendiri, saya coba berbagi disini. Jadi pastikan kamu baca artikel mengenal dua jenis rapid test covid-19 ini sampai selesai ya.
Pemeriksaan Antibodi IgG IgM
Saya mengikuti rapid test dengan metode pemeriksaan antibodi IgG dan IgM ini saat bertugas ke Surabaya dan menginap di hotel Arcadia.
Beberapa tetes darah saya di ambil dari ujung jari, lalu diletakkankan pada alat tes yang sudah disediakan. Alat tesnya berwarna putih, diberi label nama supaya tidak keliru dengan orang-orang yang saat itu juga melakukan rapid test secara bersamaan.
Setelah menunggu sekitar 20 menit (yang rasanya lamaaaa sekali) saya pun memperoleh hasilnya. Alhamdulillah non reaktif.
Menurut informasi yang saya baca dari okezone.com, Rapid Test Antibodi IgG dan IgM ini menggunakan metode immunochromatography dan menggunakan sampel serum dan plasma. Sampel darah akan dicampur antigen khusus Covid-19 dalam sebuah alat tetes. Jika seseorang terserang virus tertentu, maka akan terjadi peningkatan kadar Antibodi yang ditunjukkan dengan munculnya tanda garis pada alat tetes
Jadi, pada alat yang digunakan itu prinsipnya seperti alat tes kehamilan. Kalau cuma strip satu berarti negatif, kalau jumlah stripnya makin banyak, berarti positif.
Tes Serologi
Rapid test dengan metode tes serologi saya ikuti tanggal 23 Oktober kemarin, saat ada tugas juga ke Surabaya.
Sebelum diambil sampel darahnya, saya harus mengisi berkas dulu. Dalam perkas itu berisi beberapa pertanyaan yang harus saya jawab ya atau tidak. Pertanyaannya antara lain, apakah saya batuk, apakah konsumsi obat sebelum tes, apakah berinteraksi dengan orang asing, apakah berinteraksi dengan orang yang baru dari luar negeri. Dan beberapa pertanyaan lain, saya lupa apa saja.
Setelah menandatangani berkas, barulah saya antri untuk mengambilan sampel darah.
Pada metode ini, darah diambil dari pembuluh darah yang ada di lipatan siku. Darahnya di ambil lalu dimasukkan ke dalam tabung. Kata dokter, darah saya diambil sekilar 5 ml.
Darah yang diambil lumayan banyak juga. Ada beberapa teman saya yang takut jarum, ada juga yang takut lihat darah. Jadi pas lipatan sikunya di tusuk, ada yang menutupi mukanya, ada yang memalingkan kepala memandang ke arah lain. Ada juga yang langsung pucat setelah darahnya di ambil.
Saya kutip dari okezone.com, pemeriksaan Serologi ini menggunakan metode immunochemiluminescent. Dikerjakan di alat mesin Immunology dan sampel yang dipakai dari darah serum.
Pemeriksaan tes serologi ini mengatur kadar Antibodi spesifik Covid-19 dengan menggunakan mesin yang sensitivitasnya lebih tinggi (bisa hingga 100%) karena di dalam mesin akan terjadi proses pencucian sehingga hanya tersisa komponen antibodi yang akan menempel bersama label pewarna terhadap Antibodi spesifik Covid-19
Begitulah pengalaman saya menjalani rapid test menggunakan pemeriksaan IgG IgM dan juga tes serologi. Semuanya gratis karena ditanggung oleh pihak penyelenggara kegiatan yang saya ikuti.
Menurut beberapa teman, kalau tes sendiri di rumah sakit maupun lab klinik biayanya sekitar 100 – 200 ribuan. Beda-beda tergantung tempat dan metode yang digunakan.
Awalnay aku bingung juga dengan jenis-jenis tes untuk melihat apakah terpapr virus covud atau gak, ada yanbg pakai sample darah ada yang pakai sample dahak gitu ya
Suamiku baru rapid test di rs dekat rumah. Harganya 150rb Mba. Pakai sample darah
Kukira rapid test ini cuma satu jenis ternyata ada serologi yang keakurtannya tinggi ya. Daripada dicolok idung dengan tes swab, rapid tes masih mending sih menurutku Mak. Nunggu sehari cincai tapi emang kebayang kayak gimana deg-degannya ya ya
wah mbak da pernah rapid test ya, ini pasti buay keperluan dinas ya mbak?
Mbaak, in syaa Allah nanti tulisan ini, sekian tahun depan jadi pengingat ya kalau di tahun 2020 ini ke mana-mana orang harus ikut rapid test dulu. ALhamdulillah non reaktif .. semoga sehat selalu.
Duh nggak kebayang deh deg-degan nunggu hasilnya ya Mbak, aku pengen mudik maju mundur karena kudu tes ini hehe
Suami saya udah sering banget mbk rapid tes, soalnya beliau sering berhadapan dengan mahasiswa yang lainnya. Pernah juga sweb, tapi alhamdulillah negatif. Nah, klo saya belum pernah sama sekali rapid tes. sebenarnya ada penasaran juga gimana rasanya rapid tes. hehe
Aku pernah tes rapid menggoda dua jenis metode ini sih.
Selalu tes di kantor cuma sekali di luar kantor krn butuh cepat pas bagian pelayanan kesehatan di kantor malah lockdown krn mrk ada yg positif
Gara-gara saya takut rapid tes, saya batalkan keberangkatanku ke Bandung beberapa bulan lalu. Hiii,,,,segitu parnonya aku ya mbak
aku juga berkali – kali rapid mba dan juga Swab saat salah satu tes saya reaktif. Alhamdulillah semua negative. aku tau banget rasanya tunggu hasi tes ya mba heheh.. deg2an.. apalagi tunggu hasil swab
Alhamdulillah negatif ya Mbak, aku belum pernah coba tes menggunakan darah, cuma pernah swab pcr sekali karena ada rekan satu instansi yang positif. Semoga kita semua selalu dalam keadaan sehat ya Mbak. Aamiin.
Sebelumnya saya tau test serologi itu lebih untuk mengecek autoimun
Dan saya juga sempat dengar juga saat ini juga bisa untuk test covid dengan keakuratan yang cukup tinggi
Saya baru pernah rapid test yang biasa
Kalau serologi saya belum pernah coba. Untuk tingkat akurasinya prefer yg mana ya Mbak? Kan katanya rapid udah gak akurat lagi. Tapi ngeri juga kalau diambil darahnya banyak begitu
Keponakan saya juga baru menjalani rapid test minggu lalu, untuk keperluan kerja. Dan dikenakan biaya 180 ribu. Tapi saya kurang paham dia melakukan jenis test yang mana. Terima kasih infonya, Mbak. Saya belum pernah rapid test, jadi baru tahu kalau ada 2 jenis test.
Wah aku baru tau kalo rapid test ini ada dua jenis ya mak. Biasanya cuma tau yang IgG sama IgM itu aja, ternyata ada yang serulogi juga yaaa.. Kayanya lebih akurat yang serulogi ya, walaupun hasilnya keluar lebih lama ya mak..
Dari kedua metode tadi apakah ada yg paling akurat? hasilnya saling menguatkan atau.bisa beda? Aku ngeri yang serologi mb, darah yang diambil lumayan banyak…
Anak tertua dan suamiku yang sudah mencoba rapid test aku baru tahu deh ada dua jenis
Terima kaaih infonya mb, saya baru tahu kalau rapid test ada dua jenis. Sekarang mau keluar kota wajib ya rapid tes. Moga kita semua sehat ya hingga mampu melewati pandemi
Enak dong gratis, jadi tau metode yang digunakan. Kalo tempo hari adik saya rapid test harganya Rp. 160ribuan di klinik biar gak terlalu antri seperti di rumah sakit
ternyata test rapid pun ada 2 macem ya, hasilnya yang lebih valid atau mendekati betul tidaknya kena covid yang mana mba?
wah, mbak udah rapid tes ya. kalau di tempat saya kerja, bagi yang bergejala wajib rapid test, bisa IgG atau IgM, kalau rekatif baru swab. cuma hasil swabnya kadang agak lama keluarnya tergantung jumlah pasien yang diperiksa
Prinsip kedua pemeriksaan ini sama sih, cuma beda cara aja. Kalau sama swab, beda prinsip.