hotel tretes raya

Menikmati Sisa-sisa Kemegahan Hotel Tretes Raya

Menikmati Sisa-sisa Kemegahan Hotel Tretes Raya. Duh, judulnya gini amat ya. Kok kesannya hotel ini udah hotel jaman baheula, sehingga kemegahannya tinggal sisa-sisa aja. Apa memang seperti itu? Yuk, lanjut baca tulisanku ini ya…

Hotel Tretes Raya berlokasi di jalan Malabar 168-169, Tretes, Prigen, Pasuruan. Kawasan Tretes pada masa kejayaannya adalah kawasan yang dingin. Bisa di bilang Batu nya Malang, Lembang nya Bandung ataupun Puncak nya Jakarta.

Perjalanan Menuju Hotel Tretes Raya

Tanggal 19-23 November ini, saya berkesempatan untuk menginap di Hotel Tretes Raya karena ada kegiatan penyusunan bahan penyerta video pembelajaran. Dari kantor di Malang, saya berangkat menumpang mobil teman sekantor, kebetulan ada 8 orang dari kantor yang di undang ke acara ini. Karena belum ada yang pernah ke hotel Tretes Raya, kami mengandalkan panduan dari google maps.

Dari Malang, kami masuk tol Singosari dan keluar tol di Pandaan. Dari Pandaan mulai menempuh jalan biasa menuju Tretes. Jalan di Tretes kecil dan berliku-liku, tanjakannya lumayan tajam juga. Banyak sekali villa dan juga rumah-rumah penduduk yang kamarnya disewakan. Konon kabarnya kawasan Tretes ini adalah kawasan “mesum”. Entah kalau sekarang.

Sampai di titik penghabisan, google maps menyatakan bahwa kami sudah sampai di tujuan. Tapi tak kami lihat keberadaan hotel. Disebelah kiri rumah-rumah penduduk, sementara di sebelah kanan tebing. Kami terus saja maju dan setelah sekitar 500 meter tampaklah bangunan hotel Tretes Raya.

hotel tretes raya
Megah dan indah, gambar dari web hotel Tretes Raya

Kesan pertama saat memasuki kawasan hotel adalah singup. Singup itu istilah bahasa Jawa untuk menyatakan tempat yang jarang dijamah manusia, dan ada makhluk alam lain yang mendiaminya.

Iya, bangunan megah bergaya Romawi kontemporer ini tampak kurang terawat.

hotel tretes raya

Tragedi Kloset Rusak

Kami menuju lobby, saya pun mendaftarkan diri dan segera memperoleh kunci kamar. Berdua dengan teman, kami menuju kamar. Begitu pintu kamar dibuka, tercium aroma yang tidak enak di hidung. Pintu pun kami buka, AC dihidupkan dengan harapan aroma tak enak itu segera hilang. Kamarnya lumayan besar, kasur single bed lengkap dengan meja kerja, almari kayu besar dan juga televisi. Televisinya masih televisi tabung 14 inch.

Karena sudah menjelang ashar, teman saya pun masuk kamar mandi untuk berwudhu. Namun dia segera keluar lagi dan mengatakan kalau penyiram air di kloset tak berfungsi dan ada pub di kloset. Mungkin pub dari penghuni kamar sebelum kami. Langsung dong kami telpon resepsionis mengadukan hal ini.

Tak lama, ada dua petugas datang. Klutak klutek di dalam kamar mandi. Setelah sekitar 10 menit, mereka pun keluar dan mengatakan bahwa penyiram kloset sudah berfungsi. Saya pun segera masuk ke kamar mandi untuk mengecek. Masih terdengar suara air mengisi penampung air penyiram kloset, lalu disusul air mengalir ke dalam kloset, lumayan deras. Wah rupanya sensor penampung penyiram kloset ini sudah tidak berfungsi hingga airnya mengalir keluar terus.

Telpon resepsionis lagi, mengadukan hal ini. Lalu oleh resepsionis, kami di tawari untuk pindah kamar saja. Baiklah, kalau ada kamar yang lebih nyaman, tentu saja kami mau.

Pindah Kamar

Kami pun lalu kembali menuju resepsionis, menukar kunci kamar lama dengan kamar yang baru. Alhamdulillah dapat kamar yang lebih baik. Kasur double bed, televisi layar datar, almari kayu besar, kulkas mini juga. Oh rupanya ini kamar OYO.

kamar oyo

Tak ada sandal di kamar, sabun mandi cuma 1, sabun cair. Kamar saya ini ada di lantai 2. Ada balkonnya juga. Dari balkon pandangan mengarah ke air mancur. Sayangnya, pintu ke balkon tak bisa di buka. Jadi kami harus cukup puas memandang keluar lewat tirai yang tersibak.

Pernah Pailit dan Tutup

Melihat beberapa bagian hotel yang tampak kotor dan tak terawat, saya pun kepo. Saat ada kesempatan, saya pun bertanya pada karyawan hotel. Jadi memang hotel Tretes Raya ini belum lama beroperasi kembali. Akhir tahun 2018 hotel ini tutup, tak beroperasi lagi karena tingkat kunjungan tamu menurun sementara biaya operasional dan juga perawatan  cukup besar. Akhirnya merugi dan dinyatakan pailit.

Higga pertengahan tahun 2019 ada investor yang mau mengucurkan dana hingga hotel ini buka kembali. Namun masih ada beberapa bagian yang memang masih tampak tak terawat.

kolam renang hotel tretes raya
Hari ketiga di sini, dan kolam renang tetap dibiarkan kering
playground hotel tretes raya
Playground yang terlantar

Menu Makan

Bagaimana dengan menu makannya? Hemmm…. nggak ada yang istimewa, makanya nggak ada yang saya foto hehehe…. Kalau kata teman-teman saya sih, ini menu makan kelas losmen, bukan kelas bintang 4. Pada masa jayanya, hotel Tretes Raya ini memang hotel bintang 4.

Di hari kedua saat makan siang, saya seneng banget kala mendapati menu tempe goreng, lengkap dengan cabe rawitnya. Irisannya juga besar dan tebal. Saya ambil satu. begitu duduk dan saya gigit, langsung kecewa deh. Itu tempe besem, alias tempe yang sudah tidak segar lagi, warnanya sudah berubah jadi kecoklatan. Rasanya, tentu saja tak enak menurut lidah saya. Tempe besem kayak gini, biasanya kalau ada di rumah sudah tak ada yang mau makan, dan akhirnya di buang.

Makan Malam Beratap Langit

Ada satu yang saya suka saat menginap di sini, yaitu suasana makan malamnya. Makan malamnya di area outdoor, di halaman hotel dekat air mancur.

tatanan meja makan
Persiapan makan malam
makan malam outdoor
Suasana makan malam

Begitulah pengalaman saya menginap di Hotel Tretes Raya. Saya membayangkan, andai hotel ini kembali bisa seperti pada masa jayanya dulu. Bangunan dan ruangan yang bersih dan terawat, semua fasilitas bisa berfungsi dan digunakan, pastinya juga akan banyak tamu yang mau menginap di hotel ini.

Baca yang ini juga

30 thoughts on “Menikmati Sisa-sisa Kemegahan Hotel Tretes Raya

  1. Bangunan tua gitu ya mbak ternyata hotelnya beda dengan gambar yang ada di web hotelnya. Padahal bentuk bangunannya walaupun kuno cukup unik, kalau dirawat lebih baik lagi pasti punya daya tarik sendiri

    1. Sayang banget ya kalau terlantar dan manajemennya belum bagus, padahal bangunannya bagus lhooo… Semoga aja ke depannya perawatan hotel dan pelayanan kepada customer makin membaik.

  2. Keliatan ya bangunannya itu kayanya dulu berjaya banget disana. Semoga nanti kolam renangnya juga di rawat lagi

  3. Sayang banget ya hotel Tretes Raya semegah dan seluas ini menjadi kurang terawat. Interiornya terlihat tua makanya kesannya jadi singup.
    Andai saja perawatannya bagus, bisa jadi hotel antik nuansa jaman dulu di Tretes.

  4. wah sayang banget ya mak kalo nggak terawat gitu. huhu.Bangunannya besar sayang banget kalo terlantar.. huhuhu. Tapi Alhamdulillah dapet penggantian kamar yang lebih bagus ya mak..

  5. Wah, sayang banget ya gak terawat. Padahal lumayan megah dan cukup kokoh. Kalo direnovasi dan dirawat lagi, bisa bagus banget. Unik bangunannya.

  6. iyah padahal hotel ini terkenal loo. kalau ada seminar guru2 jg kebanyakan di sana. atau acara kantor lainnya. untuk perawatan kurang karena biaya perawatan jg kurang ya kak. duh sayang…

  7. Mudah – mudahan bangunan hotel ini akan lebih baik lagi yah dan dijaga dengan baik biar sejarahnya ga ilang dan masih megah.

  8. Waaa ternyata di tretes juga ada hotel kayak gini ya bagus banget asli hotelnya ini. . Ternyata ini oyo ya..

  9. Hotel Tretes Raya mengingatkan aku dg kakakku yg pernah nginep di sana utk acara seminar sekolah hejeee
    Syhdu sekali itu makan brsma di luar mbak, 😍

  10. Hotelnya beda banget dengan gambar yang ditemukan di Web ya mbak,. Kalau saja dapat dirawat kembali seperti sedia kala, pasti hotel ini jadi incaran para orang untuk staycation

  11. Kalau dengar kata Tretes, aku langsung ingat sate kelinci. Banyak penjual sate kelinci di sana.

    Hotelnya terlihat megah. Sayang banget seperti nggak keurus. Semoga ada investor setelah ini. Sayang banget kalau hotel Tretes Raya harus tutup.

  12. Sayang sekali, ya, kalau tak terawat gini. Biasanya karena manajemen tidak baik shingga jumlah tamu merosot sangat tajam. Melihat beberapa pelayanannya, aku kok khawatir kalau investor itu sia-sia mengucurkan dananya, karena manajemen tetap tida profesional. Hmm… Sayang sekali. Sayang sekali.

  13. Hotel ini menurut saya memiliki bangunan yang bagus, megah, kokoh tapi sayangnya kurang terawat jadi yang ada ya kesan singup. Oh ya mba, Tretes itu daerah yang dekat dengan taman bunga Pandaan kah?

  14. Hotel ini terlihat megah dan menawan, tapi sayangnya kurang terawat. Entah apa yang membuat kondisinya saat ini berubah. Semoga investor bisa memperbaiki kondisinya dan hotel bisa menawan lagi seperti sebelumnya.

  15. Kalau lihat fotonya itu, keren juga arsitektur Hotel Tretes Raya ini. Sayang banget kurang terawat begitu. Padahal Tretes kan daerah wisata, harusnya tingkat hunian hotel ini juga tinggi. Masak bisa sampai bangkrut begitu ya?

    1. Setuju dengan Mas Anang, arsitekturnya bagus. Tapi apalah daya, bisnis tetap bisnis. Kalau pengunjung sedikit, pemasukan sedikit, bisnis tidak berjalan. Semoga hotel ini bisa direvitalisasi dan semakin banyak pengunjung ya datang

  16. Sepertinya hotelnya kamarnya terlalu banyak ya? Jadi kalaudi lingkungan sekitar engga ada apa-apanya atau kurang banyak, orang males menginap di hotel tersebut. Kelihatan sih di foto, dindingnya berlumut…waduh makin males ya orang dateng.

  17. Ini hotel kemungkinan manajemennya masih dipegang orang old sepertinya..krna strategi bisnis saat ini sdh merambah ke 4.0 jadi kalau Tdk mengikuti jmn ya bakal tersingkir…pdhal pnya asset real yg bagus ya..hanya value assetnya blm kelihatan..sayang banget..

  18. Sebagus apupun bangunannya kalo ngga dirawat ya bakal rusak juga si, padahal sayang banget ya hotel yang bagus dan megah tapi perawatannya kurang maksimal.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

%d bloggers like this: