kejahatan siber perbankan

Yuk Jadi Nasabah Bijak, Lindungi Diri dari Kejahatan Siber

Setelah beberapa waktu hanya jadi penyimak pengalaman teman-teman di group wa yang mendapatkan pesan dari nomor tak dikenal tentang kenaikan biaya transfer antar bank di BRI yang semula Rp 6.500,00 menjadi Rp 150.000,00, akhirnya saya kebagian juga. Yup, beberapa hari yang lalu saya mendapat pesan wa dari nomor tak di kenal, mengirimkan gambar surat pemberitahuan tentang kenaikan biaya ini.

Tanpa saya baca detail, langsung saya hapus saja pesan itu. Yakin kalau itu adalah penipuan. Masa sih bank sekelas BRI, yang layanannya menjangkau hampir seluruh wilayah Indonesia, yang sudah beroperasi sejak 126 tahun yang lalu, mengirim pesan ke nasabahnya lewat akun whatsapp biasa, bukan akun bisnis.

Eh tapi ternyata, ada juga lho yang tertipu hingga dana yang ada di rekeningnya ludes. Miris banget kan ya, ada orang yang pintar mengutak atik dunia IT tapi dimanfaatkan untuk menipu. Jadi memang kita itu mesti menjadi nasabah bijak supaya terhindar dari kejahatan siber.

Kejahatan Siber di Bidang Perbankan.

Kemajuan teknologi informasi telah mempermudah banyak sektor dalam kehidupan manusia, salah satunya adalah dalam bidang perbankan. Kemudahan mengakses layanan perbankan dengan menggunakan internet banking maupun mobile banking tentunya membuat para nasabah jadi lebih nyaman, tak perlu repot datang dan mengantri ke bank.

Namun ternyata berbagai kemudahan yang diperoleh dari layanan digital itu pun menimbulkan celah bagi timbulnya kejahatan siber. Memang benarlah, teknologi itu ditangan yang tepat akan membawa kemaslahatan bagi manusia. Sebaliknya, ditangan yang tidak tepat, bisa disalahgunakan sehingga mendatangkan keuntungan bagi dirinya sendiri dan merugikan manusia lain.

Di kutip dari website ojk (6 September 2022) terdapat 5 jenis kejahatan siber dalam dunia perbankan.

1. Pharming
Penipu atau hacker melakukan pengalihan dari situs yang sah ke situs palsu tanpa diketahui dan disadari oleh korban. Kemudian mengambil data yang dimasukkan oleh korban sehingga masuk ke dalam area yang menjadi permainan penipu tersebut.

Dalam modus ini, korban terperangkap dalam permainan penipu dengan cara meminta untuk memasukkan data-data yang diinginkan penipu.

2. Spoofing
Modus kedua ini menggunakan perangkat lunak untuk menutupi identitas, dengan menampilkan e-mail, nama, atau nomor telepon palsu agar menyembunyikan identitas pelaku. Untuk melakukan penipuan mereka menimbulkan kesan berurusan dengan pebisnis terkemuka.

3. Keylogger
Kejahatan siber ini dilakukan dengan menggunakan aplikasi yang dapat menghafal tombol keyboard yang digunakan tanpa diketahui oleh pengguna.

4. Phising.
Modus kejahatan ini adalah memperoleh informasi pribadi seperti user ID, PIN, nomor rekening bank/ nomor kartu kredit secara tidak sah. Informasi ini kemudian dimanfaatkan untuk mengakses rekening, melakukan penipuan kartu kredit atau memandu nasabah untuk melakukan transfer ke rekening tertentu dengan iming-iming hadiah.

5. Sniffing
Modus kejahatan ini dilakukan dengan meretas paket data untuk mengumpulkan informasi secara ilegal lewat jaringan yang ada pada perangkat korban. Modus ini paling banyak terjadi saat calon korban menggunakan atau mengakses Wi-Fi umum yang ada di publik.

Peran Penyuluh Digital dalam Edukasi Masyarakat di Bidang Perbankan

Digitalisasi sektor perbankan menjadi langkah esensial untuk efisiensi proses bisnis yang juga dapat menekan biaya operasional dan juga biaya resiko terhadap pekerjaan yang dilakukan. Sebagaimana kita ketahui, BRI itu terkenal sebagai bank yang merakyat, di setiap kecamatan ada kantor cabangnya, nasabahnya menjangkau hingga ke pelosok. Dalam memperkenalkan layanan digital dari BRI, tentunya perlu upaya khusus karena nyatanya belum semua masyarakat melek digital.

penyuluh digital
Penyuluh digital (sumber gambar dokumentasi BRI)

Untuk itulah, BRI menerjunkan pegawainya ke masyarakat untuk menjadi penyuluh digital. Jadi walaupun layanannya telah banyak beralih ke digital, tidak ada pengurangan karyawan BRI ya, karena tugas mereka kini beralih untuk memberikan edukasi secara langsung pada masyarakat tentang layanan perbankan digital yang dimiliki oleh BRI serta cara penggunaannya. Terdapat tiga tugas penyuluh digital.

  1. Mengajak atau mengajari masyarakat yang belum melek layanan perbankan digital sehingga lebih digital savvy, seperti bisa membuka rekening secara digital.
  2. Mengajari masyarakat untuk melakukan transaksi secara digital.
  3. Mensosialisasikan dan mengajari masyarakat untuk mengamankan rekeningnya dari kejahatan-kejahatan digital.

Bagus banget kan ya program penyuluh digital dari BRI ini, jadi harapannya nasabah kenal akrab dan menggunakan layanan digital BRI untuk transaksi perbankan mereka, serta memiliki kemampuan untuk melindungi keamanan rekeningnya dari kejahatan siber.

Yuk Jadi Nasabah Bijak

Nah sudah tahu kan berbagai jenis kejahatan siber di dunia perbankan, kini saatnya kita jadi nasabah bijak. Jangan gampang panik jika ada masalah dalam mengakses layanan perbankan digital. Segera hubungi call center resminya, atau datang langsung ke kantor cabang bank.

kejahatan siber perbankan
Nasabah bijak melek digital

Jika ada yang menelpon, nomor tak dikenal dan mengatasnamakan dari pihak bank, meminta data diri atau melakukan hal yang lain, nggak usah dituruti. Karena pihak bank tidak pernah meminta data diri peserta melalui telepon. Segera putuskan saja sambungan teleponnya. Saya sendiri sampai sekarang memilih untuk tak mengangkat telepon dari nomor yang tak ada dalam daftar kontak saya.

Semoga dengan terjunnya para penyuluh digital ke masyarakat, makin banyak masyarakat yang melek digital. Sehingga mampu menangkal berbagai kejahatan siber dalam bidang perbankan.

Baca yang ini juga

23 thoughts on “Yuk Jadi Nasabah Bijak, Lindungi Diri dari Kejahatan Siber

  1. Kejahatan jaman sekarang sangat menakutkan ya. Tidak terlihat tapi seluruh harta tabungan bisa rain tidak tersisa. Hiiy…
    Kita memang harus sangat waspada dengan begal rekening ini. Jadi nasabah dan penyuluh bijak demi bisa aman punya rekening di bank

  2. Makin sini yang nipu makin licik aja yaaaah,
    Kita harus semakin jeli lagi nih kalo nerima pesen aneh apalagi suruh2 klik link atau minta kode OTP mending langsung block aja deh yaaah

    Keren banget nih BRI punya team penyuluhan digital supaya masyarakat semakin waspada yaah

  3. Maraknya kejahatan siber ini jadi membuat kita terus berhati-hati ya mak, apapalgi kalau kitanya lengah dan gak paham dengan apa yang ditawarkan bisa langsung tergiurkan. Soalnya beberapa waktu lalu aku sempat terima dari whatsapp dari bank tertentu, sementara aku gak ada rekening di bank itu.

  4. Nasabah bijak harus pinter ya, apalagi marak banget kejahatan siber saat ini. Harus waspada dan hati-hati. Jangan gampang panik jika ada masalah dalam mengakses layanan perbankan digital. Penting banget tuh.

  5. Penyuluh digital untuk sekarang makin dibutuhkan ya mbak, karena banyaknya pesan via whatsapp ataupun sms yang masih beredar dari pihak yang ngaku-ngaku dari CS Bank. Yang jadi pertanyaan saya itu, mengapa bank milik pemerintah ini sering banget dicatut namanya oleh para penipu. Nyesek banget yang kena tipu dari klik link yang disebar penipu

  6. Wah, baru tahu euy jenis jenis kejahatannya siber. Ngeri banget ya mbak, mau nggak mau kita harus waspada. Kalau ada telpon minta data ini itu langsung saja dimatikan

  7. beneran sih mengerikan banget kejahatan siber belakangan ini, banyak orang yang ingin mendapatkan pundi-pundi uang dengan cara yang licik dan berbahaya makanya kita sebagai pengguna internet harus lebih pintar

  8. Banyak sekali cara untuk melakukan kejahatan siber ini yaa..
    Kaya di film-film yang ditonton dan ini kejadian benar adanya di dunia nyata. Cerdas sekali para penipu ini.
    Seperti Keylogger yang membuka tombol keyboard tanpa diketahui oleh penggunanya.
    Keren sekaligus mengkhawatirkan.

    Menjadi nasabah bijak dan tetap aman dalam bertransaksi menggunaka digital.

  9. Wuih, makin ngeri dan canggih aja ya para pelaku kejahatan cyber ini. Jadi nasabah harus makin waspada dan kritis nih, kalau ada sesuatu yang janggal wajib lapor kepada pihak yang berwenang. Gemes banget deh sama para penjahat ituh..

  10. Sedih dan prihatin
    Akhir akhir ini, kejahatan cyber makin banyak ya mbak
    Sebagai nasabah, kita harus jadi nasabah bijak
    Agar terhindar dari kejahatan cyber

  11. Waah BRI kereen sampai ada petugas penyuluh yang turun ke lapangan untuk memberikan penyuluhan tentang bahaya penipuan lewat media elektronik.

    Semoga kita semua terhindar dari penipu ini yaa

  12. iya mbak, zaman now kejahatan cyber semakin meningkat yaa. Makanya kita perlu menjadi orang yang bijak dalam menyikapi kejahatan cyber di mana-mana. penting banget ya penyuluhan soal perbankan agar tidak mudah tertipu

  13. Makin banyak modus dari para penjahat siber ya Mba. Harus hati-hati soalnya udah banyak yang terjerat kasus penipuan ini. Kaya perubahan info tarif bank atau kelebihan bayar saat belanja online. Waspada jangan sampai kena modus seperti ini

  14. Jadi tau tentang jenis kejahatan siber. Lima jenis kejahatan siber di dunia perbankan pastinya banyak terjadi. Perlu edukasi dan juga pengarusan opini umum untuk hal ini ya, agar makin banyak yang paham dan nasabah pun jadi makin bijak.

  15. Iya sekarang harus waspada banget saat berinternet dan bermedsos, lengah sedikit kita kena penipuan karena klik link phising, semoga kita terlindung dari kejahatan siber ini ya kudu disosialisasikan terus ke keluarga besar juga agar lebih berhati-hati

  16. Semakin berkembang teknologi, semakin pintar juga para penipu online itu. Kita tidak boleh kalah pintar sama mereka. Harus menjadi nasabah bijak. Waspada…

  17. Disisi lain dunia digital meningkat, ada kejahatan2 yang mesti kita waspadai terus. Semoga kita dijauhkan dari penipuan2 atau tindak kejahatan yangvakan merugikan .

  18. Serem banget kejahatan siber ini ya. Kasihan kalau buat orang yang belum paham. Khawatir ketipu. BTW penyuluh digital ini perlu banget kayaknya. Masih banyak masyarakat yang belum paham cara bertransaksi perbankan secara digital. Apalagi nasabah BRI banyak di pelosok desa.

  19. Saat masih kerja kantoran, tim cyber security selalu kasih training rutin terkait kemanan siber karena beneran serentan itu Mak. Dan tipikal masyarakat kita itu masih suka nyepelein karena udah menganggap ribetnya duluan. Daripada kenapa-napa mah mendingan kita tetep hati-hati aja ya Mak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *