Pemenuhan Gizi Seimbang untuk Mendukung Anak Generasi Maju

Memiliki anak yang sehat dan lincah merupakan dambaan setiap orang tua. Sehat secara fisik dan juga mental tentu saja. Nah, salah satu upaya untuk memperoleh anak yang sehat dan lincah adalah dengan memberikan asupan gizi seimbang. Kali ini, saya akan berbagi pengalaman mengenai pemenuhan gizi seimbang untuk anak-anak saya. Di simak yuk, barangkali dapat menambah pengetahuan teman-teman.

Tiga masalah kekurangan gizi pada anak

Setiap kali membawa anak ke posyandu, petugas pasti menekankan para ibu untuk memperhatikan asupan makanan anak-anak. Pastikan agar makanan anak-anak mengandung gizi yang sangat dibutuhkan oleh anak-anak. Jangan monoton memberikan makanan yang itu-itu saja dengan alasan anak-anak suka. Variasikan makanan untuk anak-anak agar asupan gizi yang masuk ke tubuh mereka juga bervariasi.

Kenapa sih gizi seimbang itu penting buat anak-anak? Lanjut baca yuukk…

Jika anak kekurangan gizi, maka akan ada beberapa masalah dalam tumbuh kembang anak. Masalah-masalah tersebut adalah stunting, overweight dan obesitas, serta kekurangan mikronutrien.

Stunting merupakan kondisi seorang anak yang tinggi badannya kurang untuk ukuran anak seusianya. Penyebab stunting adalah anak memperoleh asupan gizi yang tidak optimal. Jika tidak ditangani dengan baik, anak yang mengalami stunting bisa berisiko memiliki daya tangkap dan IQ yang rendah serta mempengaruhi kepercayaan dirinya.

Overweight dan obesitas terjadi ketika asupan nutrisi yang masuk lebih banyak dari yang dikeluarkan akibat kurangnya aktivitas fisik. Salah satu penyebab kurangnya aktivitas fisik adalah anak terlalu asyik di depan gadget, sehingga orang tua harus membatasi waktu anak bermain dengan gadgetnya. Anak-anak adalah peniru ulung, jadi percuma saja orang tua menyuruh anak meletakkan gadget sementara dia sendiri tak bisa lepas dari gadget. Jadi orang tua harus memberi contoh dengan tidak senantiasa memegang gadget kala di rumah.

Mikronutrien adalah zat gizi (nutrient) yang diperlukan oleh tubuh manusia selama hidupnya dalam jumlah kecil untuk melakukan aktivitas fisik. Mikronutrien terdiri dari vitamin dan mineral yang tidak dapat dibuat oleh tubuh tetapi dapat diperoleh dari makanan. Kurang mikronutrien dapat mengakibatkan anak anemia karena kekurangan zat besi; letih, lemah, lesu; karena kekurangan zinc; mata berawan karena kekurangan vitamin A; dan penyakit gondok karena kekurangan yodium.

 

Konsep tumpeng gizi seimbang

Tiga masalah karena kekurangan gizi sebagaimana yang sudah saya paparkan diatas, dapat di cegah dengan menerapkan tumpeng gizi seimbang.

Tumpeng gizi seimbang

Dalam konsep Tumpeng Gizi Seimbang, jenis makanan yang menempati bagian bawah tumpeng seperti air, karbohidrat serta sayur dan buah harus dikonsumsi lebih banyak dibandingkan jenis makanan yang menempati bagian atas tumpeng seperti protein (nabati dan hewani).

Qonita Rachmah, S.Gz., M.Sc (Nutr & Diet), ahli gizi yang merupakan dosen Universitas Airlangga, memperkenalkan konsep “Isi PiringKu” di mana dalam satu kali sajian makan sebaiknya terdiri atas ½ piring buah dan sayur, ½ piring (1/3 Lauk Pauk dan 2/3 Makanan Pokok). Beliau juga menganjurkan para ibu untuk membatasi penggunaan gula, garam dan lemak (minyak) dalam masakan sehari-hari. Menurut anjuran Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, penggunaan maksimal gula garam dan minyak goreng per hari secara berurutan adalah 4 sendok makan, 1 sendok teh dan 5 sendok makan.

Orang tua harus membiasakan si Kecil mengonsumsi makanan yang bervariasi, karena kandungan nutrisi yang ada dalam satu jenis makanan bisa jadi tidak ditemukan dalam jenis makanan lainnya. Selain memberikan variasi makanan, orang tua juga bisa membantu pemenuhan gizi seimbang si Kecil dengan memberikan susu pertumbuhan secara teratur. Karena dalam susu pertumbuhan terdapat zat nutrisi seperti Kalsium, Protein, Karbohidrat, Omega 3, Omega 6, Zink, Vitamin A, Vitamin C, Vitamin B, Vitamin D dan masih banyak lagi.

 

Mendukung anak generasi maju

Karena anak-anak sedang dalam masa pertumbuhan dan perkembangan, penting sekali memperhatikan asupan gizi mereka. Selain makan 3 kali sehari, biasanya saya sediakan camilan sehat untuk anak-anak. Camilannya pun tidak itu-itu saja, tetapi saya coba variasikan agar anak tidak bosan dan makin beraneka ragam nutrisi yang terserap ke dalam tubug mereka.

 

Si kecil suka sekali dengan camilan ubi kukus

Untuk mengajarkan berbagi dan juga membina kebersamaan dan keakraban dengan kedua kakaknya, saya membiasakan anak-anak untuk makan bersama. Biasanya di kecil akan jadi koordinator untuk memanggil kedua kakaknya “Aban, makan… Akak, makan”

Makan camilan bersama

Untuk lebih melengkapi nutrisi hariannya, anak-anak juga saya biasakan mengkonsumsi susu 2 kali sehari, pagi dan sore. Khusus untuk si bungsu yang usianya belum genap 2 tahun, tidak saya batasi 2 kali sehari, kapanpun dia mau minum susu, saya kasih.

Selain asupan gizi seimbang, orang tua juga perlu membiasakan gaya hidup sehat kepada si Kecil maupun anggota keluarga lainnya. Beberapa diantaranya adalah aktivitas fisik yang teratur, cuci tangan dengan sabun dan dan membuang sampah pada tempatnya.

Untuk mendukung aktivitas fisik, biasanya saya mengajak anak-anak jalan-jalan di kompleks perumahan setiap pagi dan sore. Mereka bisa bebas berlarian dan mengeksplorasi alam sekitarnya. Mengamati rumput dan bunga-bunga liar, mengejar kupu-kupu dan capung, bermain tanah dan pasir. Semua kegiatan itu membuat mereka bisa tertawa dengan riang dan mengasah kemampuan motorik halus dan kasarnya.

Aktivitas fisik di luar rumah

Anak yang memiliki gizi seimbang, aktivitas fisik, dan pola hidup bersih tentu menunjang terciptanya anak generasi maju yang cerdas kreatif, tumbuh tinggi dan kuat sesuai usianya, mandiri, percaya diri dan supel. Karena itu, yuk cukupi gizi si Kecil, ajak si Kecil beraktivitas fisik secara teratur, dan miliki pola hidup bersih setiap hari.

Baca yang ini juga

2 thoughts on “Pemenuhan Gizi Seimbang untuk Mendukung Anak Generasi Maju

  1. Kebahagiaan ibu itu klo anak2 sehat ya mba…maemnya gampang… Tapi anakku yang gede dulu picky banget..untung begitu masuk SD udah gampang maemnya

    1. berdasar pengalaman, dari ketiga anak saya, masing-masing ada masanya jadi anak picky eater, pas anak pertama sih khawatir juga, tapi makin ke sini makin santai ngadepin mereka

Leave a Reply

Your email address will not be published.

%d bloggers like this: