Pengalaman Menunggu Pasien di Ruang ICU

Ruang ICU (Intensive Care Unit) adalah ruang khusus untuk pasien krisis yang memerlukan perawatan intensif dan observasi berkelanjutan. Keluarga pasien (penunggu) tidak diperkenankan masuk ke dalam ruang ICU. Jadi mereka menunggu di luar.

Semalam Bapak masuk ruang ICU. Bapak sudah 4 hari ini masuk rumah sakit. Diagnosa dokter adalah infark, ada penyumbatan di pembuluh darah di otak.

Kemarin siang (26 Juni) bapak batuk terus hingga susah bernafas. Akhirnya dipasang oksigen untuk membantu pernafasannya. Setelah dipasang Oksigen, bapak mulai tenang dan tertidur. Namun sampai jam 4 sore, bapak belum bangun juga. Sudah coba dibangunkan tapi tak ada respon, sampai diguncang-guncang sama perawatnya.

Kami pun mulai panik. Berbagai upaya dilakukan untuk mengecek respon Bapak terhadap kehadiran kami. Ada yang membacakan yaasin, ada yang ngajak ngobrol. Sementara saya membaca istighfar di sampingnya dengan suara agak keras, berharap Bapak mendengar dan merespon.

Alhamdulillah ada respon. Bapak sesekali mengangkat tangan kirinya, matanya sedikit terbuka, berkaca-kaca. Ada airmata yang mengalir. Kadang Bapak menoleh.

Sekitar pukul 7 malam, perawat datang mengecek tekanan darah Bapak. Hasilnya 87/45. Sangat rendah. Perawatpun bergegas keluar, katanya mau memanggil dokter jaga.

Tak berapa lama, dokter jaga datang. Mengecek kondisi Bapak. Memanggil-manggil, membuka mata Bapak dan mengguncang tubuh lemah Bapak. Lalu dokter bilang bahwa kondisi Bapak tidak bagus dan harus masuk ruang ICU.

Kedua kakak saya lalu dipanggil ke bagian administrasi, dan tak berapa lama, dua perawat memasang kateter untuk Bapak. Saat dipasang kateter, Bapak merespon, kening berkerut dan wajahnya menoleh ke arah kami, sepertinya kesakitan. Usai dipasang kateter Bapak pun dipindah ke ruang ICU. Sementara kami membereskan semua barang dari kamar inap, dibawa pindah menuju depan ruang ICU. Iya, kami tak boleh masuk. Semua menunggu di luar.

Ada banyak keluarga lain yang menunggu di luar. Kami hanya boleh masuk ruang ICU saat dipanggil oleh perawat, itupun hanya 2 orang dari keluarga pasien yang boleh masuk. Setiap kali pintu ruang ICU terbuka, semua mata langsung tertuju kesana. Nafas tertahan, pendengaran ditajamkan, bersiap menyimak nama siapa yang dipanggil. Desah nafas lega kala bukan pasien yang ditunggunya yang dipanggil. Dag dig dug kala nama pasien yang ditunggunya yang dipanggil.

Ada yang tampak lega kala keluar ruangan, artinya kondisi pasien membaik. Lalu tak lama ada pasien yang dibawa keluar untuk dipindah ke ruang rawat inap.

Ada yang menunduk dan berusaha menghapus air mata yang keluar. Pertanda kondisi pasien memburuk. Bahkan tadi pagi, ada pasien yang keluar dari ruang ICU dan tertutup kain seluruh tubuhnya. Artinya dia sudah meninggal.

Kami, para penunggu ini harus siap mental sewaktu-waktu dipanggil. Entah menerima kabar baik maupun kabar buruk.

Saat jam berkunjung dibuka, hanya boleh ada 1 pengunjung yang boleh masuk untuk 1 pasien dalam satu waktu. Pengunjung tinggal menyebutkan nama pasien yang akan di tengok, lalu petugas akan memberi kartu dan menunjukkan pasien ada di nomer berapa.

Ini pertama kalinya saya masuk ruang ICU. Di Rumah sakit Islam Klaten ini, Ruang ICU nya berupa bangsal luas gitu, ada banyak tempat tidur untuk pasien beserta perlengkapannya. Tak ada sekat antar tempat tidur, hanya dibatasi kain saja, semacam gorden yang bisa dibuka tutup gitu.

Sedikit tips dari saya, bagi para penunggu di luar ruang ICU.

  1. Jangan jauh-jauh posisinya dari pintu ruang ICU. Supaya segera tahu kalau nama pasien dipanggil. Beberapa kali perawat harus berteriak, mengulang menyebut nama pasien.
  2. Jika bosan dan ingin jalan untuk mencari udara segar, tinggalkanlah pesan dan juga nomor hp pada sesama penunggu. Bisa penunggu dari pasien yang sama maupun pasien yang lain. Agar mudah dihubungi saat nama pasien dipanggil. Tadi ada 2 ibu sudah sepuh, nama pasien dipanggil dan mereka kebingungan mencari anaknya. Mau mencari keluar takut malah tersesat, mereka bilang baru sekali ini ke rumah sakit ini. Mau masuk juga takut.
  3. Bawalah alas tidur dan selimut, karena tidurnya diluar dan kalau malam pasti dingin sekali.
  4. Penunggu harus menjaga kesehatan, jangan sampai karena kelelahan malah jadi ikutan sakit. Tetap makan teratur dan cukup tidur.
  5. Cuci tangan sebelum dan sesudah bersentuhan dengan pasien

Itulah beberapa tips saat menunggu di ruang ICU.

Mohon doanya semoga kondisi bapak segera membaik.

Baca yang ini juga

20 thoughts on “Pengalaman Menunggu Pasien di Ruang ICU

  1. Semoga kondisi bapaknya membaik ya Mak. Memang kita harus paham tata cara demikian supaya bisa menyamankan diri dalam lingkungan rumah sakit

  2. Semoga lekas sehat kembali ya mak, menunggu orang sakit memang enggak mudah, tapi yang terpenting menjaga fisik agar tetap fit, apalagi kalau menjaga di ICU, memang melelahkan dan membuat resah.

  3. semoha cepat sembuh ya mbak bapaknya.
    Nah mungkin bisa jadi bacaan mengisi waktu di blog saya di gariswarnafoto(dot)com

  4. ya Allah…. semoga semuanya sehaaaattt ya Mak.
    Untuk keluarga pasien, jangan lupa makan menu bergizi dan bernutrisi juga dibantu dengan vitamin. Jangan kasih kendor ya Maaaakk

  5. Semoga bapak cepat sehat ya mba. Klo nunggu yg sakit terasa semua lelah ya. Harap2 cemas semuanya campur. Jaga kesehatan ya mba sekeluarga..

  6. Mba.. tetap semangat dan jaga kesehatan juga ya.. Seringkali, kita yang jagain orang sakit, malah jadi ikutan sakit karena kecapekan dan stres pikiran. Semoga Bapak segera pulih dan bisa melewati masa kritisnya, lalu berkumpul lagi dengan keluarga.

  7. Belum pernah nunggu pasien di ICU, tapi pernah lihat tetangga yang anak nya di ICU. Aku kasian sama yg nunggu, karena betul kata mbak, tidur nya di luar. Aku nengok tetanggaku itu yg juga temen masa kecil ku. Ga kuat aku masuk ICU, karena semua yg nunggu dlm keadaan bersedih dan penuh pengharapan.

    Semoga bapak nya lekas pulih ya..

  8. Syafakallah. Semoga Bapak segera sembuh kembali. Semoga mbak juga tetap sehat terus. Begitu juga dengan keluarga lain yang ikut menunggu Bapak.

  9. Syafahullah, kak…untuk ayahanda.

    Kemarin saat Babe rahimahullah pasca operasi juga sempat masuk ICU beberapa hari. Dan saat kemo terakhir…
    Kami bergantian tidur di luar ICU.

    Begitu dipanggil, ada rasa senang sekaligus khawatir menjadi satu.
    Ya Allah~
    Mudahkan kesembuhan untuk Ayahanda kak Nanik.
    Aamiin~

  10. Pernah kah aku kak watu bpkku sakit sedih bangt tapi harus dikuat2 in karena takut Ibu kpikaran juga,, semoga cepet sembuh ya mba utk bapaknya

  11. Semoga Bapak lekas membaik ya mba.
    Aku pernah nungguin sodara waktu masuk ICU. Beneran mba degdegan, kadang memaksakan tangisan keluarga pasien.

  12. Rupanya tadi malam nggak masuk komenku, moga kita sehat selalu, nggak kuat aku baca cerita mbak, jantungan, sedih galau jadinya…moga bapak cepat sembuh

  13. sodara sy dirawat di rs, lalu operasi yg memerlukan masuk icu setelah operasi. karena ada kamar, suaminya jadinya tidur di kamar tsb. krn yg nunggu hanya bisa dia sendiri, jadinya di icu ga ada yg nunggu. hanya bisa berharap petugas icu mau nelpon dia kl ada apa2 krn sebelumnya sudah diminta meninggalkan nomor wa

Leave a Reply

Your email address will not be published.

%d bloggers like this: