Pengalaman Naik Kereta Api Malabar Malang-Bandung

Malang-Bandung berjarak berjarak sekitar 700 km. Dari Malang ke Bandung dapat ditempuh dengan menggunakan kereta api. Ada dua kereta api yang melayani rute Malang-Bandung pp yaitu Malabar dan Mutiara Selatan. Tanggal 2 Mei kemarin, saya menggunakan kereta Malabar menuju Bandung. Dari Malang berangkat pukul 16.00, sampai di Bandung pukul 08.06 keesokan harinya. Jadi total 16 jam saya duduk di kursi kereta. Puaslah, sampai pantat rasanya panas.

Kereta api Malabar

Pemesanan tiket saya lakukan lewat aplikasi paytren yang saya miliki. Pesan sendiri, bayar sendiri. Ada 3 kelas di kereta Malabar ini, yaitu eksekutif, bisnis dan ekonomi. Harganya bervariasi untuk setiap kelas.

Tampilan menu pemesanan tiket kereta api aplikasi paytren

Dengan pertimbangan keesokan harinya saya langsung mengikuti kegiatan sampai malam di Bandung, maka saya memilih kelas bisnis. Biar bisa nyaman tidur di kereta. Waktu itu dapat harga Rp 320.000,00. Sementara untuk pulangnya, Bandung-Malang saya pilih kelas ekonomi, dapat harga Rp 250.000,00

Rincian pesanan tiket Malabar Malang-Bandung pp

Di Stasiun Malang tinggal melakukan chek in secara mandiri, dengan cara memasukkan kode booking pembelian tiket. Selanjutnya mesin cetak akan mengeluarkan boarding pass yang berisi keterangan tentang keberangkatan, dilengkapi kursi tempat duduk. Setelah chek in barulah masuk ruang tunggu dengan terlebih dahulu menunjukkan boarding pass dan kartu identitas pada petugas.

Dalam perjalanan ke Bandung, kereta Malabar singgah di beberapa stasiun untuk menaikkan dan juga menurunkan penumpang. Stasiun-stasiun yang disinggahi antara lain Kepanjen, Blitar, Tulungagung, Kediri, Madiun, Solo, Jogjakarta, Kroya, Banjar, Tasikmalaya, Cipeundeuy, Kiara Condong dan berakhir di Bandung. Kalau ada stasiun yang disinggahi namun terlewat tak saya sebutkan, berarti saat berhenti distasiun itu, saya sedang tertidur.

Tempat duduk untuk kelas bisnis adalah 2-2, sementara untuk kelas ekonomi 2-3. Di kelas bisnis, semua kursi menghadap arah yang sama, sementara untuk kelas ekonomi, kursi tempat duduk saling berhadapan.

Gerbong kereta kelas ekonomi

Karena perjalanan selama belasan jam, harus dipersiapkan camilan supaya perjalanan nyaman dan perut tidak kelaparan. Ada sih kereta makan, ada pula petugas yang menjajakan makanan di gerbong, tapi sudah suudzon aja kalau harganya mahal. Jadi memang sebaiknya bawa bekal makan dan minum dari rumah. Soal eksis di medsos gimana? kan belasan jam tuh, baterai handphone tahan berapa lama kalau di pakai terus? Jangan khawatir, karena di dinding kereta sudah di sediakan colokan catu daya, jadi bisa tetap nyaman mau ber handphone ria ataupun mengerjakan sesuatu di laptop.

Catu daya untuk handphone dan bekal untuk penumpang

Karena gerbong kereta di lengkapi dengan AC, maka semakin malam akan terasa makin dingin. Apalagi yang posisi duduknya pas di depan AC. Untuk penumpang di kelas eksekutif, sudah disediakan bantal dan juga selimut. Sementara untuk kelas bisnis dan ekonomi tidak tersedia. Penumpang bisa menyewa, dengan tarif Rp 7.000,00 untuk bantal dan Rp 10.000,00 untuk selimutnya. Bantalnya keras dari bahan busa, kalau selimutnya wangi dan nyaman.

Teman tidur di kereta

Benarlah apa yang dikatakan orang-orang bahwa naik kereta api sekarang sudah nyaman. Tak ada pedagang/orang asing yang bisa masuk dalam kereta. Jadi tas berisi laptop saya taruh di kabin atas tempat duduk pun, alhamdulillah aman. Tak ada pengecekan tiket oleh petugas. Petugas yang mondar-mandir mengecek penumpang tinggal lihat di layar handphonenya. Jika ada kursi yang seharusnya kosong, namun ada orang yang duduk disitu, barulah petugas akan menanyakan tiketnya. Disertai permintaan untuk kembali ke tempat duduknya semula sesuai yang tertulis di tiket apabila di stasiun selanjutnya nanti ada penumpang yang naik dan duduk disitu.

Jadi, naik kereta api yuuk…

Naik kereta api tut…tut…tut…

Siapa hendak turut..

Baca yang ini juga

11 thoughts on “Pengalaman Naik Kereta Api Malabar Malang-Bandung

  1. Saya pun lebih suka naik kereta api dibanding mobil jika perjalanan jauh, tapi jika disuruh pilih ya naik pesawat aja hehe. Perjalanan naik kereta api terjauh dari bandung-surabaya. waktu itu naik yang eksekutif krn dibayarin kantor hihi… Kalo sekarang pastinya lebih nyaman ya, karena pelayanannya jauh lebih baik dibanding dulu…

  2. dan jalurnya banyak melewati persawahan, jadi sepanjang perjalanan disuguhi pemandangan hijau segar

  3. I can’t wait to have another experience with long distance train 😘😘😘, Saya pengen merasa kan naik kereta jarak jauh lagi, Saya cuma pengalaman 1x naik kereta jarak jauh, executive class , Itu juga saat Saya berumur 9 tahun 😞, Lebih sering pake pesawat ….. 😄😄😄

  4. Kemaren2 ke malang dari kiara condong, berangkat pake mutsel, pulang pake malabar. Pengalaman yang unexplainable. Rada gimana gitu yaa ga mandi pagi2 karna masih di kereta 😅

  5. Kalo malabar ekonomi dr bandung ke jogja, biar searah sm lokomotif, ga mundur, pilih kursiny yg mmr brp ya? Ada masukan ga?
    Trmkasih

  6. Saya baru naik kereta ke luar kota hanya sekali dan waktu masih banyak pedagang asongan pada masuk ketika berhenti di Stasiun, pokonya sangat tidak nyaman tetapi sekarang sepertinya kenyamanan lebih terjamin

Leave a Reply

Your email address will not be published.

%d bloggers like this: