pengetikan suara

Pengetikan Suara Menggunakan Google Docs

Wanita bisa berbicara 20 ribu kata dalam sehari. Wow jumlah yang yang sangat banyak ya. Seandainya dalam sehari, wanita juga bisa menulis 10 ribu kata aja, pastinya nggak bakal ada lagi tuh yang ngeluh nggak bisa update blog. Pasti tiap hari bakal ada postingan baru.

Tapi kapan ngetiknya? Baru menghidupkan laptop saja, si kecil sudah manggil dan narik-narik minta diperhatikan. Minta ini itu, membuat kita sibuk. Menguap deh apa yang sudah ada di kepala yang tadinya mau dituliskan.

Tibalah saat si kecil tidur, yes! ada waktu buat nulis dalam suasana tenang. Laptop pun dinyalakan, tapi kok malah bengong dan bingung mau nulis apa.

Ketik…hapus. Ketik…hapus. Gitu aja terus sampai si kecil bangun. Gagal lagi deh bikin tulisan. Seandainya punya asisten yang bisa ngetikin apa yang kita ucapkan, pasti bakal lebih ringan ya kerjaan kita.

Eh, tapi ada lho aplikasi yang bisa mengubah suara menjadi tulisan, istilah kerennya speech to text. Salah satu aplikasi yang bisa digunakan, tanpa harus membayar alias gratis, tanpa harus menginstall adalah aplikasi dari google, yaitu google docs.

Lancar Berbicara, Mati Kutu Saat Harus Menulis

“Mbak, modulnya mana? Diklatnya 2 minggu lagi lho. Modulnya minggu ini siap ya, mau di cetak”.

Kalau ada pertanyaan seperti itu, artinya saya mesti marathon begadang menyelesaikan modul pembelajaran. Masalahnya, menulis modul itu nggak mudah! Di depan kelas, saya bisa aja ngoceh menjelaskan topik yang dipelajari, tapi saat harus menuangkannya dalam bentuk tulisan ternyata tak mudah.

Salah satu ciri modul pembelajaran yang baik adalah self instructional. Artinya pemakai modul dapat mempelajari sendiri materi dalam modul itu tanpa harus didampingi oleh guru. Sehingga bahasa yang digunakan dalam modul harus komunikatif. Jadi saat membaca modul, pengguna seolah-olah membaca apa yang diucapkan oleh guru.

Misalnya : Kita berjumpa lagi di pembelajaran pemanfaatan teknologi digital topik ke dua yaitu pemanfaatan google slides. Dalam kegiatan pembelajaran ini, Anda akan belajar fitur-fitur dasar google slides, bagaimana bekerja dengan google slides, membuat slide baru, menambah teks gambar dan video, pengaturan dokumen dan mempresentasikannya. Anda siap? Silakan menuju bagian pertama, fitur-fitur dasar google slides untuk memulai.

Jadi nggak bisa tuh menyusun modul asal copy paste aja dari sana sini. Apalagi saya yang mengajarnya materi praktik. Mesti mencoba, capture tampilannya untuk di sematkan di dalam modul. Soal capture sih gampang, yang susah tuh mau mulai nulisnya itu.

Kadang udah setengah jam di depan laptop. Tapi layar yang menampilkan aplikasi word masih tetap putih aja. Belum ada deretan huruf-hurufnya.

Masalah ini, ternyata nggak cuma terjadi pada saya aja lho. Banyak teman sekantor saya juga gitu. Kalau diminta membuat modul, pasti nggak bisa selesai tepat waktu. Sampai suatu kali, dalam forum besar pimpinan saya sempat menyindir hal ini

“Anda itu sudah terbukti ngajar bagus, bisa menyampaikan dengan jelas, bisa dimengerti oleh peserta. Tolong itu dituliskan, itu akan jadi karya Anda”

Ah seandainya saja, apa yang kita ucapkan bisa cling! berubah menjadi tulisan tanpa perlu repot mengetik.

Tapi kini bukan seandainya lagi. Kemajuan teknologi bisa membuat itu terjadi. Teknologi speech to text telah berkembang pesat. Banyak aplikasi yang sudah dikembangkan. Ada yang berbayar, ada yang gratis. Ada yang mahal, ada yang murah. Tergantung seberapa sensitif menangkap suara, penyediaan fitur editing dan juga pengaturan dokumen.

Bicaralah, Biar Google Docs yang Menuliskan

Sekarang kita lanjut ke bahasan teknisnya, bagaimana pengetikan suara menggunakan Google Docs. Saya yakin Anda semua memiliki akun google. Nah untuk membuka aplikasi google docs, yang pertama dilakukan adalah membuka drive.google.com. Pastikan Anda menggunakan browser Chrome ya.

google drive
Tampilan google drive

Untuk mulai menggunakan aplikasi Google Docs kita bisa klik tombol + yang ada di kiri atas. Selanjutnya akan muncul menu, pilih Google Dokumen. Lalu pilih lagi Dokumen baru. Bagi Anda yang menggunakan pengaturan Bahasa Inggris, silakan menyesuaikan ya

membuka google dokumen
Cara membuka aplikasi google docs

Cara lain untuk membuka google docs adalah dengan memilih dari menu aplikasi google (titik sembilan) yang ada di sebelah kanan atas. Bersebelahan dengan foto profil akun google. Klik aplikasi google, lalu cari dokumen.

Aplikasi google
Membuka dokume dari aplikasi google

Setelah aplikasi google dokumen terbuka, klik menu Alat, lalu pilih Terjemahkan dokumen. Pada tampilan selanjutnya ada dropdown memilih bahasa. Pilih bahasa Indonesia, lalu klik menu terjemahkan. Maka akan terbuka dokumen baru dengan nama Salinan Terjemahan (nama dokumen lama).

fitur terjemahan

Selanjutnya kita akan bekerja di dokumen baru ini (salinan terjemahan). Pilih menu Alat lalu pilih Dikte. Atau bisa juga dengan menekan kombinasi tombol CTRL+SHIFT+S

menu dikte

Setelah menu dikte dipilih, maka akan muncul gambar microphone di sebelah kiri agak atas. Untuk memulai pengetikan suara, klik gambar mic sehingga warnanya berubah dari abu-abu menjadi oranye. Setelah itu silakan berbicara dan apa yang Anda ucapkan akan tertulis di layar. Kalau Anda berbicara menggunakan Bahasa Indonesia, pastikan pilihan bahasa di atas microphone adalah bahasa Indonesia. Jika Anda Ingin mengucapkan kalimat dalam bahasa Inggris, maka pilih English

Tanda microphone aktif dan tidak aktif
Proses pengetikan suara

Untuk pengaturan dokumen gimana?

Bisa dengan suara juga. Misalnya mau menambahkan titik di akhir kalimat, Anda tinggal mengucapkan “tanda titik”. Mau menambahkan koma untuk jeda dalam kalimat, Anda ucapkan saja “tanda koma”. Jika ingin ganti baris, Anda ucapkan “paragraf baru”

Untuk pengaturan dokumen yang lain, misal mencetak tebal, miring atau mengganti warna tulisan, Anda bisa cek di bagian bantuan untuk memperoleh informasi lebih lengkap mengenai pengaturan dokumen.

Sensitivitas tiap microphone berbeda ya setiap laptop. Kalau saya, berbicara dari jarak 30 cm, dalam suasana tenang masih bisa tertangkap dengan baik. Kalau pengen jarak lebih jauh, bisa menggunakan microphone tambahan.

Semakin sering kita berbicara dan menggunakan sistem speech to text ini , maka sistem akan semakin pintar, akurat, dan cepat dalam mengenali suara kita dan akan lebih jarang melakukan kesalahan dalam menangkap maksud kita. Ya, seperti anak kecil ketika pertama kali belajar untuk mengerti apa yang diucapkan oleh orang dewasa,  sistem ini pun terus dilatih untuk memahami penggunaan bahasa dari para penggunanya. Bahkan bukan hanya bahasanya saja, melainkan juga dialek, aksen, dan konteks ucapan.

Jadi, tak ada lagi alasan nggak sempat mengetik ya, karena dengan berbicara saja, google docs bisa jadi asisten kita untuk mengetikkannya.

Sekian sharing hari ini. Semoga bermanfaat

Baca yang ini juga

53 thoughts on “Pengetikan Suara Menggunakan Google Docs

  1. Wah baru tahu secanggih itu google docs Bu guru… Memang ya perkembangan jaman begitu pesatnya, ini penolong banget buat yang lagi males ngetik, tinggal ngomong aja..

    Oke google di ketik ya! Google emang asisten Ter the best hahaha

  2. Wah ilmu baru lagi nih. Beruntung bisa mampir dan membaca artikel keren ini. Jadi semakin asyik dong, nulis artikel bisa sambil rebahan. Tinggal speak lalu tulisan akan nongol. Bener-bener keren memang Google. Bikin kaum rebahan makin malas kayak saya, khahahahhahahahha…..

  3. Enak Bun, bener. Cuma saya bahaya kalau tetap enggak ada kerangkanya. Ngomong saya bisa ke mana-mana

    Cuma tetap perlu koreksi agar lebih rapi, catatannya. Kalau untuk nabung ide enak memang pakai speech to text ini.

    1. jadi ngebayangin kita masih di lapangan Liet. Seandainya dulu udah bisa pakai Google Docs dengan fasilitas selengkap ini. Begitu nyodorin hp buat record voice, selesai lah tugas kita yaaa. Gak perlu ngetik ulang, Wkwkwk

  4. Wah baru tahu. Terima kasih sudah berbagi Mbak Nani. Kalau di laptop sudah ada mic bawaan yang bisa langsung digunakan. Kalau di PC kita harus pasang mic dulu kali ya? Indah banget nih kalau sambil biacara terus ditranslate ke text. Tugas blogger akan lebih mudah 🙂

  5. Aku pakai voices notes dan hasilnya aneh..hahaha. Terima kasih sudah dibagi ilmu untuk pengetikan suara menggunakan Google docs ini Mbak Nanik. Aku mesti coba nih. Soalnya sekarang kadang ketak-ketik pakai jari tuh kok ya berasa capeknya. Maklum faktor U huhuhu. Kalau gini kan lebih ringan mau ngetik, kan

    1. Setujuu..biacaralah, biar Google docs yang menuliskan…wah, beneran bisa-bisa kalau pakai ini update blog tiap hari nih…(sombong amat) kwkwkw
      Enggak ada alasan enggak punya waktu ngetik lagi!
      Siap eksekusi!

  6. Ngga ada alasan lagi ya ngga bikin buku, prolognya aku banget mba, tiap buka laptop nangis karena anak kepo sana sini dan pas anak boci ikutan boci atau bingung mau apa malah ngedrakor wkkwkw duh aku juga pake google doc cuma belum coba buat nulis jadi pengen cobain deh

  7. Kalau saya sebetulnya tetap lebih lancar ngomong lewat tulisan alias ngetik. Tetapi, memang sesekali boleh juga dicoba. Karena terkadang suka merasa lumayan pegel di tangan karena kebanyakan ngetik

  8. Daku jajal bukanya GDocs via aplikasi yg diunduh dari Play Store mbak, tapi fitur yang seperti disampaikan ndak ada. Apa daku nya yang gak menemukannya (😅) atau memang hanya bisa via browser ya?

  9. cara smart nih yaa mba untuk menyalurkan kebutuhan perempuan nyerocos mengeluarkan jatah hariannya lewat google docs hahhaha

  10. Belum coba nih. Soalnya kalau denger suara sendiri ya masih belum biasa. Padahal udah lebih dari setahun ini ngajar online, kan kayak ngomong sendiri sih. Ngomong ke layar…hehe…
    Makasih infonya…

  11. #bookmarks ah

    tulisan yang sangat saya butuhkan nih, karena sering dapat ide tulisan waktu lagi masak, nyuci piring dll

    sedihnya, pas selesai kerjaan, idenya hilang, hiks

  12. Terimakasih ilmunya. Kalau saya kebalik malah. Saat menulis bisa panjang kali lebar kali tinggi, tapi pas kalau disuruh bicara, mati deh ga bisa apa-apa. Hehehe …

  13. Wah, makasih banget infonya mba.
    Ini yang dicari-cari selam ini, ngetik itu lebih lama mikir saat memulainya, hehe.
    Kalau ini kan ‘bicara aja dulu’, nanti tinggal dirapikan.
    Siap mencoba.

  14. Asyik. Makasih banyak tipsnya. Eh kalau dicoba di HP bisa juga kan mbak?

    Pengen lebih produktif nulis n saya jg hobi ngoceh.

  15. Saya juga suka memanfaatkan pengetikan suara di google docs ini. Di aplikasi juga bisa tapi nggak dari setting seperti yang di browser, biasanya saya pakai speech to text yang ada di keyboard hape. Praktis banget pengetikan suara ini.

  16. Kalau saya seringnya pake yang bawaan HP, apa ya namanya yang ada fitur kayak mic gitu, tinggal klik itu, ngomong dan memang lebih praktis sih.
    Kapan hari waktu laptop saya rusak sekitar 2 bulanan, saya nulisnya selalu di HP dan pakai fitur itu 🙂

  17. wah … tulisan-nya sangat bermanfaat nih … untuk dipraktekan dunia nyata, karena ketika kita nulis tanpa terasa bisa panjang sampe 700 kata, tapi kalau suruh bicara gagap hahaha

  18. Aih iyaa ya..pasti terbantu sekali fitur ini, terutama kalau lagi webinar. Biar kitanya tetap bisa menyimak, tapi catatan dari setiap materi yang disampaikan pun ada. Udah tahu fitur ini sejak lama, tapi mengapa oh mengapa ku lupa memanfaatkannya setiap kali webinar T_T

  19. Wah, aku pernah lihat anakku memanfaatkan fitur ini, kalau aku malah gak pernah. Anak-anak memang cepat tanggap kalau ada perkembangan teknologi ya, mba

  20. Oalah.. ternyata itu si google semakin sering dilatih mendengar ucapan, akan semakin berkurang kesalahan ketiknya. Soalnya aku suka kesal sih dah capek ngomong tapi kata yang keluar beda. 😅

  21. Apalagi modul yang mau dibikin itu modul yang bau-bau teknologi ya Mba Nanik. Wkwkwk. Saya jadi ingat suami saya mba, problemnya sering banget kayak yang mba ceritain di sini. Hahahaha.

    Beres lah yaaa semua sama Google Docs.

  22. Memudahkan banget sebetulnya ini. Dibandingkan dengan mengetik manual, tentu dengan hanya berbicara jadi jauh lebih cepat. Tapi bergantung sama sensitivitas mic nya masing2 ya. Oh ya ini bisa diakses lewat HP juga kah?

  23. Saya jadi geli sendiri nih baca kalimat pembuka dari mba nanik karena saya ini jangan jangan bicara lebih dari 50ribu kata perhari, hehehe. Btw informasi yang dtiulis sangat bermanfaat sekali nih untuk saya

  24. Wah perlu dicoba ini sih. Efektif sekali kalau lagi banyak pekerjaan sementara tubuh letih tapi dikejar waktu membuat paparan pelatihan. Setidaknya naskah awal sudah tertuliskan sementara finishing bisa kita lanjutkan lagi

  25. Wuih canggih tenan ya, aku baru tau Google bisa begini mbak..iya kadang pas mo nulis tu bingunf mo mulai dari mana. Klo bisa nhomong kan lebih gampang ya. Ngirit tenaga hahha

  26. Aku pernah dengar tentang Google Docs, cuma baru kali ini tau caranya ahahaha. Wah, makin nggak ada lagi alasan males nulis ya wkwkwk..

    Penasaran aku mbak, pingin nyoba 🙂

  27. speech to text dan google doc. Waah… Ini sangat bermanfaat. Kenapa saya baru ingat padahal dulu menggunakannya.
    Iya, punya anak kicik tu bisa bikin gagal menulis. Artikel saya terbaru hasil menulis dengan satu tangan karena sambil gendong anak.
    Ok, cara ini wajib dipakai

  28. Aku langsung praktik mbak Nanik, tapi kok ga ketemu tools dikte yaa? udah saya klik semuanya enggak ada. Wah, jadi penasaran banget haha ntar aku coba algi deh. Ilmu baru ini. Jadi tahu kalau lagi pengen nulis cepet-cepet bisa sambil ngedikte gini yaa atau lagi ikutan webinar, bisa lansgugn nyatet sendiri hihihi

  29. Bener nih bisa ngebantu ketika tangan tidak sinkron dengan otak, aku sering ngalami. Tapi menggunakan text to speach to text dan google doc baru dua kali menggunakannya. Waktu itu kepalaku lagi nggliyeng, dan akhirnya aku gunakan. Trus diketik lah sama anakku, terbantu banget.
    Yang kedua juga aku gunakan ketika ada ide tapi sedang tidak bisa menulis sampai panjang gitu.

  30. Kayak pernah tau deh nih mbak. Ternyata Google Docs multifungsi banget ya. Apalagi dg fitur yg bisa merekam suara menjadi tulisan itu. Pas mager bisa gunain text to speech text ini di Google Docs

  31. google docs, let’s speak and let google make it writing, canggih bener ya. JAdi dengan menggunakan google docs ini, bisa jadi pilihan kalau gak sempat ketak-ketik, tinggal cap cus ngomong, udah jadi draft blogpost deh

  32. Pertama kali tau google docs yang bisa translate suara tuh justru dari Om NHher – pakde Cholik alm

    Nah sekarang dengan fitur tambahan baru jadi makin pede ya nulis!

  33. Waah canggih yaa gògle docs ini. Nggak usah capek capek ngetik dong ya tinggal ngomong aja. Bisa buat ngeblog juga nih kayaknya. Lebih cepet yaa..

  34. Pertama kalo aku tau ttg pengetikan via suara ini pas nonton film The passenger mba. Aku mikirnya, wah mantep banget penulis masa depan bisa nulis dg dikte aja. Eh, tyt udah bs dong di doc. Tp pas aku nyoba knp rada susah ya. Wkwk. Bukan salah docnya sbnrnya cm akunya terbiasa lbh lancar nulis dibanding speak. Haduuuh

  35. Kemana saja ya saya selama ini baru tau fitur ini sekarang. Duh, padahal bakal sangat membantu banget kalau aku tahu dari dulu. Saya tahunya cm pengetik lewat words nggak tahu kalau gdoc ternyata juga ada fiturr inii. thanks for sharing mba

  36. Informasi yang sangat menarik nih. Saya selama ini nulisnya juga lewat Google Document lewat hp tapi cuma belum coba nih fitur dikte. Jadi pengen coba juga nih buat postingan lewat pengetikan suara Docs

  37. Saya kalo ngetik pake suara ini rasanya kurang maksimal, atau mungkin belum biasa saja. Sebab pasti banyak kata-kata yang diulang dan dihapus. Tapi tentu fitur terbaru dari Google Docs ini sangat bermanfaat buat para pegiat literasi, guru, dll yang sedang punya kesibukan untuk sekadar membuka keyboard.

  38. Pertama tahu tentang hal ini dari media tiktok, seneng banget ternyata google docs bisa merubah suara menjadi tulisan ya. Jadi ingat jaman dulu rekaman itu harus didengar berulang-ulang untuk dapat menuliskannya.

  39. Biasanya kalau sedang ada zoom, saya suka pakai feature Dikte ini dari Google Docs.
    Lumayan menghemat waktu kalau semisal mesti bikin summary walaupun nanti harus edit ulang lagi karena enggak ada jeda.

    Hanya mesti mengingatkan diri sendiri supaya gak pindah pindah layar.

    Kalau pindah layar, langsung gak aktif deh si feature ini

Leave a Reply

Your email address will not be published.

%d bloggers like this: