“Bu, nanti kegiatan diakhiri jam 3 ya, teman-teman mau ngajak ke Pulau Merah” begitulah pesan kepala sekolah saat saya mengisi kegiatan di SMKN 2 Tegalsari.
Jadilah hari itu kegiatan kami akhiri jam 3 sore. Setelah menunaikan sholat ashar, kami pun berangkat menuju Pulau Merah. Katanya membutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk mencapai Pulau Merah, salah satu tujuan wisata yang ada di Banyuwangi. Jika perjalanan lancar, maka kami akan bisa duduk-duduk di pantai sambil menikmati pemandangan matahari yang akan kembali ke peraduannya.
Kami mengarah ke selatan, ada beberapa ruas jalan yang rusak hingga membuat badan terguncang. Ada jalan yang di tutup karena sedang ada perbaikan, hingga kami harus menempuh jalan memutar. Tapi saya senang dan menikmati perjalanan ini, karena di sepanjang kiri kanan jalan bisa menikmati pemandangan perkebunan buah naga. Iya, Banyuwangi terkenal sebagai penghasil buah naga.
Makin dekat ke Pulau Merah, sepanjang kanan kiri jalan terdapat papan bertuliskan homestay hampir di setiap depan rumah warga. Karena rupanya ada kebijakan dari pemerintah daerah, melarang pendirian hotel di sekitar Pulau Merah.
Pemda ingin agar warganya turut menikmati hasil dari adanya wisata ke Pulau Merah, dengan menyediakan kamar-kamar di dalam rumahnya sebagai tempat menginap bagi para tamu.
Menjelang jam 5 akhirnya kami sampai di Pulau Merah.
Tentang Pulau Merah Banyuwangi
Pantai Pulau Merah ini terletak di kecamatan Pesanggaran, kabupaten Banyuwangi, terkenal dengan keindahan suasana saat menjelang matahari tenggelam. Karena pantulan warna oranye dari arah matahari akan terbenam yang mengenai pasir pantai, membuat pantainya seakan berubah warna dari putih menjadi merah.
Terdapat sebuah pulau di dekat pantai yang bisa dijangkau dengan berjalan kaki, karena ada bagian daratan yang menghubungkan pulau dengan pantai. Konon, tanah di pulau ini berwarna merah. Namun warna merah tanah itu sudah tertutup rimbunnya pepohonan yang tumbuh di pulau tersebut.
Saat saya ke sana, rombongan kami tidak bisa menyeberang ke pulau tersebut. Ada larangan dari petugas yang berjaga di sana. Ada papan larangan juga untuk mandi di pantai, demi keamanan para pengunjung karena sewaktu-waktu bisa datang ombak besar.
Tiket masuk ke pantai pulau Merah adalah sebesar 10 ribu rupiah per orang, sementara untuk parkir mobil sebesar 5 libu rupiah.
Turun dari mobil, kaki bis langsung beradu dengan pasir. Jadi saat di sini, saya memilih langsung melepas sepatu dan meninggalkannya di mobil. Saya berjalan tanpa alas kaki menuju pantai. Parkir mobil juga di area pantai, sekitar 100 meter saja dari bibir pantai, jadi tak masalah buat kami jalan kaki tanpa alas kaki.
Di sekitar parkiran, banyak penjual aneka camilan maupun ikan bakar, ada bangku-bangku dan tenda yang disewakan bagi pengunjung yang ingin duduk santai menunggu matahari terbenam.
Kami tak menyewa tempat duduk, melainkan langsung saja berjalan menuju bibir pantai.
Ketemu Penjual Jasa Foto
Mulailah kami mengeluarkan handphone masing-masing, jeprat-jepret dari berbagai sudut. Saat sedang asyik berpose dan saling jepret, ada yang menghampiri kami. Bapak-bapak menawarkan jasa foto dan bisa langsung di cetak hasilnya. Karena memang sudah nggak jaman cetak foto, kami menolak dengan halus tawaran tersebut.
Tapi si bapak ini gigih juga, tak langsung pergi begitu kami menolak untuk menggunakan jasa cetak foto miliknya. Selanjutnya, dia menawarkan jasa untuk memotret kami, jadi pengarah gaya dan fotografer dengan tarif seikhlasnya. Memotretnya bisa menggunakan handphone salah satu dari kami.
Awalnya kami ragu, kalau cuma jeprat jepret kan kami juga bisa. Namun si Bapak itu meyakinkan kami bahwa hasil fotonya akan berbeda, setelah dia menerapkan beberapa teknik fotografi yang dimilikinya. Memberikan salah satu contoh jepretannya menggunakan kamera handphone saya.
Setelah melihat hasilnya, kami pun akhirnya luluh juga. Dan mulailah kami mengikuti arahannya. Rombongan ibu-ibu bergaya di pantai pulau merah, dengan dipandu Bapak penawar jasa foto yang bahkan lupa tak kami tanya siapa namanya. Saking antusiasnya untuk bergaya.
Sayangnya cuaca sedang mendung kala itu, sehingga kami tak memperoleh pemandangan langit yang memerah kala matahari akan tenggelam.
Kalau menurut informasi dari si Bapak fotografer kami, paling bagus berkunjung ke pulau merah tuh bulan November – Desember. Karena saat itu, posisi matahari berada di sebelah selatan.
Si bapak fotografer ini nggak cuma mengarahkan gaya dan menjepret kami lho, tapi juga mengajari beberapa trik pengambilan sudut pandang untuk menghasilkan foto yang bagus. Orangnya juga enak diajak ngobrol.
Untuk jasanya membantu kami hingga punya foto-foto tak biasa, kami berikan uang jasa sebesar 50 ribu. Mahal atau murah, entahlah karena memang tak ada patokan harganya. Beda kalau mau cetak foto, harga tergantung ukuran kertas untuk mencetak foto.
Fasilitas Umum Lengkap
Puas berfoto, hari sudah gelap. Kami pun lalu menuju mushola yang ada di pantai pulau merah. Letaknya agak tersembunyi, dibelakang kios-kios penjaja makanan. Tapi ada papan penunjuk arahnya kok, jadi tinggal ikuti saja.
Toiletnya lumayan bersih, musholanya juga. Tersedia beberapa mukena dan sajadah, jadi bagi yang ke sini dan nggak bawa mukena nggak perlu risau. Sayangnya banyak nyamuk di sini. Saya harus beberapa kali meringis karena kena gigitan nyamuk di tangan.
Usai sholat maghrib, kami meninggalkan pantai pulau merah, kembali ke pusat kota Banyuwangi. Kami menempuh jalan yang berbeda dengan saat berangkat tadi. Jalannya lebih mulus, walau baru separo. Karena yang separo masih dalam proses pengecoran. Jika sudah jadi semua, maka jalan ke arah pantai pulau merah akan semakin bagus. Tentunya dengan akses jalan yang bagus, para wisatawan pun akan senang berkunjung ke sini.
Jadi inget Pekalongan yang punya pantai mirip ini
Indonesia kaya akan pantai dan objek wisata ya?
sayang pengelolaannnya kurang profesional
Ya ampun, kotaku yang dekat Banyuwangi tapi belum main ke pantai merah nih mbak. Waktu itu sih sempat mau kesana tapi nggak jadi, cuman dilewati aja kwkwk
Bagus juga itu mbak hasil foto dari arahan juru fotonya, bener2 cakep jadinya euy, terjangkau juga ya mbak htm nyaa.
Meski saya ngga terlalu suka pantai, tapi ikut senang kalau liat pantai yang bersih dari sampah plastik. Sering kan ya bibir pantai itu nemu botol air mineral, segala bungkus popmi dll.
Kalau terawat seperti itu duduk santai pun jadi nyaman…
Aku pernah loh ke Pulau Merah Banyuwangi. Rute menuju ke sana aja sudah termasuk healing.
Apalagi pas masuk area wisata… Vibe nya adem banget… Bener2 refreshing deh… Kita rasanya sedang berada di pulau mana gitu, padahal masih di pulau jawa
Pantainya bersih, pasirnya juga nyaman banget untuk bermain.
Pantai di pulau Merah Banyuwangi list kunjungan kalau ke daerah sana.
Hasil fotonya memang tak biasa, beruntung banget dapat ilmu fotografi secara langsung mba.
aku melihat foto-foto kalian di pantai aja udah mewakili rasa kangen aku pengen ikutan bermain di pantai mbak..
Banyuwangi tuh menurut saya pariwisata maju pesat. Banyak destinasi-destinasi yang dulunya tak dilirik sekarang populer dimana-mana. Salah satu wish list saya nih Mbak. Pengen banget ke explore Banyuwangi. Apalagi ada beberapa teman sekolah di Malang yang sekarang kerja di beberapa hotel disana.
BTW, foto-fotonya memang lucu dan unik-unik tuh Mbak. Idenya moncer banget. Seru banget keliatannya. Kenang-kenangan yang berharga dan cakep buat ditaruh di blog.
Dan eh ternyata Pulau Merah ini penghasil buah naga ya. Buah favorit saya ini sih. Kalau sampai sini, pasti tak puas-puasin makan buah kaya anti oksidan ini.
Beberapa kali ke Pulau Merah selalu memberikan kenangan tersendiri. Meskipun jauh banget untuk bisa menjangkau lokasi ini, tapi so far pias deh pas sampai ke lokasi
Kak Nanik kenapa gak di tengah biar diapit tim pinky hehe.
Pengarah gaya nya oke kak, jadi unik. Soalnya pemandangan di sana udah cakep, jadi dengan angle foto unik makin keren hasilnya
Gagal fokus sama foto-foto kecenya Mba, keren banget, dan kompak deh 😀
Menarik banget nih pantainya, apalagi terlihat bersih, sebenarnya di Banyuwangi itu banyak pantai bagus ya, sayang kemaren ke sana, cuman bentar doang 😀
salfok sama pantainya yang bersih, Mba. Udah gitu foto-fotonya juga keren-keren semuanya. Ahh lihat foto-foto ini jadi pengen ke pantai juga deh
Sudah beberapa tahun nggak ke pantai jadi kangen mbak. Di pulau merah ini kecium asin banget apa nggak mbak?
Eeh, pak jasa foto di Pulau Merah Banyuwangi profesyenel sekaliii..
Hasilnya cantik dan unik yaa, kak. Gak pasaran gayanya dan kenangan langka begini yang akan selalu diingat.
Seru bapak fotogafernya, ya mbak, akhirnya dapat jepretan foto yang ciamik2, nih. Tapi bagus-bagus loh mbak, take fotonya seru dan lucu.
Btw tampilan Pulau Merah kini makin cantik, 7 tahun lalu seingat saya belum ada gapura tulisan Pulau Merah itu.
Pulaunya kayaknya syahdu nan damai ya, Mak. Kepengen banget rasanya melepas penat ke sana, diem duduk di pinggir pantai sambil menikmati semilir angin nunggu sunset, huuu asik banget baru ngebayanginnya juga, hehe.
wah, si bapak kreatif sekali… Kadang suka gak tega ya mbak, kl melihat kegigihan mereka. Saya rasa segitu oke lah tarifnya. Dan foto2nya juga memuaskan, jadi sama2 senang. Ditambah suasana jalan2nya juga asik, pemandangannya dan keindahannya dapat ^_^
Masya Allah beneran merah pulaunya. Pasirnya warnanya cantik, dan bagus ya gak dibolehin ada hotel, biar membantu perekonomian masyarakat sekitar juga ya
fotonya seru – seru pisaaan nih mbaa.. aku jadi pengen ikutan foto hehe. Pulau merah di Banyuwangi cantik untuk dikunjungi yaaa mba
Ada rencana bakalan balik lagi ke Pulau Merah Banyuwangi sesuai dengan arahan Pak fotografer gak, kak Naniek?
Rasanya menemukan hidden gems di Banyuwangi ini menarik yaah.. Lokasi wisata yang belum begitu banyak diketahui wisatawan.
Mupeng banget euy untuk bisa berkunjung ke Pantai Merah. Pengen juga difotoin dengan gaya seperti Mbak Nanik tersebut. Sepertinya kalau liburan bareng keluarga ke Pantai Merah ini bakal lebih seru deh, apalagi saat foto pakai jasa foto tersebut yang dapat mengarahkan untuk dapat dokumentasi yang bagus, hehehe
Salfok sama jasa potret bapak bapak itu ya mbak Nanik. Bener yaaa Allah menebar rejeki di bumi Nya ini di mana saja asal mau berusaha
Menikmati senja di Pantai Pulau Merah Banyuwangi emang menyenangkan ya mbak
Apalagi bersama teman-teman
Ada jasa fotonya juga ya
Keren banget hasil fotonya yang sesuai arahan fotografernya, Mbak. Memang beda dari yang lain, ya. Uniiik. Btw, baca cerita Pantai Pulai Merah ini aku jadi kangen ke pantai. Sudah setahun lebih nggak melihat air laut, nih.
Belum pernah ke sana nih, udah lama gak jalan2 ke Pantai, semoga suatu saat ada rejeki bisa ke sana juga
Aku dulu punya temen di Banyuwangi, katanya deket Muncar. Nah, dia pernah cerita kalau pantai di Banyuwangi indah banget.
Ya ampun saya malah gagal fokus sama aksi dalam fotonya. Keren tapinya….bisa jadi ide foto lainnya kelak hehehe
Btw sayang banget belum bisa nyebrang ke pulau nya itu ya
Kapan kapan semoga bisa ya
Saya kok terharu ya dengan kegigihan tukang fotonya tapi memang bagus2 sih hasilnya. Berbeda ketimbang foto2 sendiri ya. 😃
keren keren mbak fotonya, pinter yang mengarahkan gayanya yaa. btw baru tahu ada pulau merah di Banyuwangi. tempatnya menarik dan menyenangkan ya berwisata ke sana.
Next bisa jadi pilhan kalau ke Banyuwangi ya mba … Pulau merah pantainya bagus … Berih viewnya juga keren apalgi kalau dpt sunrise dan sun sitenya..
Btw foto2nya lucukk juga y
Udah lama banget berwacana buat pergi ke Banyuwangi dengan temen-temen tapi masih belum terwujud juga hingga akhir tahun ini. Semoga tahun depan bisa ke sana dan menyempatkan berkunjung juga ke Pulau Merah Banyuwangi :))