Virtual reality, pastinya sudah sering dengar istilah ini kan. Bahkan bisa jadi ada yang sudah pernah memanfaatkan, atau malah sudah akrab karena sering memanfaatkan virtual reality dalam kehidupan sehari-hari.
Jika bermain game yang menggunakan teknologi virtual reality, maka pemain seolah dibawa masuk ke dalam lingkungan game. Mengalami sendiri menjelajah lingkungan game, bertemu musuh, terlibat adu tembak. Tentunya sebuah pengalaman yang lebih menyenangkan dibandingkan hanya bermain game di balik layar. Deg deg an, ketegangan dan kesenangannya lebih terasa.
Augmented Reality vs Virtual Reality
Teman-teman pasti sudah akrab dengan augmented reality kan? Bahkan anak-anak generasi Alpha pun banyak yang sudah akrab dengan aplikasi virtual reality.
Baca juga : Mengenal Generasi Baby Boomers hingga Generasi Alpha
Tengok aja aneka macam jajanan anak, yang menyediakan hadiah berupa kartu AR bergambar aneka karakter dan lingkungannya. Anak tinggal install aplikasinya di playstore, maka dia sudah bisa bermain dengan aplikasi augmented reality.
Terus apa bedanya augmented reality dan virtual reality?
Augmented reality itu, kita menghadirkan realitas maya ke dalam dunia nyata. Saat kita scan kartu bergambar, maka wujud 3 dimensi dari gambar tersebut akan muncul dihadapan kita. Ada yang bisa digerakkan, ada juga yang diam saja. Tergantung bagaimana karakter ini di program dalam aplikasi augmented reality.
Baca juga : Trend Pembelajaran Digital : Augmented Reality
Sementara kalau virtual reality, kita dibawa masuk ke dalam dunia maya, seolah-olah semuanya itu nyata. Ketika menggunakan virtual reality, otak dan panca indera manusia akan menghasilkan sebuah ilusi. Karena itu, banyak orang bermain game dengan menggunakan teknologi ini. Menggunakan virtual reality dapat membuat manusia merasa sedang berada di tempat tersebut, sehingga bermain game akan lebih terasa nyata, dan jauh lebih menyenangkan.
Kita cukup duduk manis, mengenakan kacamata yang di desain khusus, sesekali menggerakkan kepala, maka kita sudah berada di dunia lain.
Kelebihan paling utama dari Virtual Reality adalah kemampuannya dalam membuat seseorang seperti berada di dalam dunia yang berbeda. Seperti semua yang ia alami adalah nyata.
Kelebihan Virtual Reality inilah yang sering digunakan untuk keperluan pelatihan, contohnya praktek dokter, menerbangkan pesawat, simulasi penambangan lepas pantai dan lain-lain.
Dokter dapat berlatih melalui virtual reality dengan cara memainkan VR operasi pasien. Begitu juga dengan pilot, ia dapat memainkan VR penerbangan pesawat. Tentu perlu biaya yang jauh lebih mahal jika berlatih di tempat asilnya. Contoh ini merupakan bukti bahwa Virtual Reality dapat membantu seseorang untuk menambah skill serta pengetahuannya, tanpa harus melakukan hal tersebut secara nyata.
Sekilas Tentang MilleaLab
MilleaLab adalah solusi all-in-one platform untuk Virtual Reality. Dengan menggunakan MilleaLab, kita dapat membuat konten Virtual Reality berbasis edukasi dengan mudah, cepat, dan murah.
Visi dari MilleaLab adalah membangun dan mengkoneksikan seluruh jaringan pendidikan di Indonesia dengan teknologi Virtual Reality, sehingga menghidupkan kembali harmonisasi antara sekolah-guru-murid-orang tua secara total.
Untuk mencapai visinya tersebut MilleaLab mengembangkan platform pembuat virtual reality yang memiliki beberapa keunggulan, dibanding platform lain
1. Tanpa Coding
MilleaLab dapat dioperasikan oleh setiap orang karena tanpa menggunakan coding, baik scripting maupun visual. Kita tinggal drag and drop saja komponen-komponen yang dibutuhkan untuk membangun lingkungan virtual reality.
Hingga saat ini telah tersedia ratusan template dan aset untuk pendidikan sesuai dengan K13. Bahkan, jika ternyata aset yang kita butuhkan tidak ada, kita bisa request pada tim pengembang MilleaLab agar dibuatkan aset tersebut.
Misalnya, berita yang sedang marak saat ini adalah KRI Nanggala 402. Kita ingin membuat virtual reality tentang kapal selam ini, sementara di MilleaLab belum ada template dan asetnya, maka kita bisa mengajukan untuk dibuatkan aset Nanggala 402.
2. Efisiensi Alat
Selama ini, saya beranggapan bahwa membangun virtual reality itu membutuhkan komputer dengan spefisikasi yang tinggi. Tapi dengan platform MilleaLab ini anggapan saya itu terpatahkan. Platform ini dapat dijalankan di komputer spesifikasi menengah dengan RAM minimal 2GB
3. Sangat Cepat
Sistem terintegrasi cloud sehingga dapat menyimpan dan memanggil data kembali dengan sangat cepat. Saat membangun virtual reality dengan menggunakan Millealab, kita harus selalu terhubung ke jaringan internet, karena semua aset yang diperlukan dan hasil pekerjaan kita akan tersimpan di cloud Millealab.
4. Murah
Penghematan yang dicapai sangat besar, yaitu hingga 95% dibanding menggunakan teknologi lainnya. Harga subscription MilleaLab ini juga terjangkau.
Membangun Virtual Reality, ternyata Mengasyikkan
Akhir Maret 2021, saya berkesempatan untuk mengikuti pelatihan membuat konten edukatif berbasis virtual reality dengan menghadirkan fasilitator dari MilleaLab.
Selama 3 hari kami belajar menggunakan platform MilleaLab untuk membuat konten edukasi. Mulai dari merancang skenario, membuat lingkungan virtual dengan memanfaatkan aset-aset yang ada, hingga menguji apa yang sudah di buat.
Platform MilleaLab ini ada 2 yaitu untuk pengembang VR dan pemakai. Untuk pengembang, platformnya di install di laptop, sementara bagi pemakai, MilleaLab di install di hp dan bisa di download secara gratis di playstore. Platform untuk pengembang, ada yang gratis, ada juga yang berbayar.
Saat itu, kami peserta pelatihan diberikan akun premium, sehingga bisa memanfaatkan semua fiturnya. Berikut ini perbandingan fasilitas bagi akun free dengan akun premium.
Platform Pengembang VR
Platform untuk pengembang VR, disebut juga dengan MilleaLab creator, adalah platform yang di install pada komputer/laptop. Dengan menggunakan creator, kita dapat dengan mudah membuat bahan ajar berbasis VR.
Untuk bisa menggunakan creator, spesifikasi komputer/laptop yang dibutuhkan adalah :
- Prosessor : Intel core i3/i5/i7 atau kalau pakai prosessor AMD, pilih yang setara dengan itu
- RAM : minimal 2 GB
- Sistem operasi : Windows 7/8/10, pastikan yang 64 bit
- Ruang penyimpan : Sebaiknya tersisa space hardisk kosong 2-5 GB
Platform Pemakai VR
Platform untuk pemakai, disebut juga MilleaLab Viewer adalah platform berbasis android VR yang membuat kita dapat melihat kreasi VR yang telah di buat pada creator.
Untuk menggunakan viewer, kita membutuhkan handphone dengan spesifikasi berikut :
- Prosessor : Hexa-core 4×1.4 GHz atau yang setara
- RAM : minimal 2 GB
- Sistem operasi : Android, minimal Lolipop
- Ruang penyimpanan : sebaiknya tersedia ruang kosong 500 MB
- Graphic card : Adreno 510 atau yang setara
- Sensor : Gyroscope sensor, Accelerometer sensor
Mari Mulai Membangun Virtual Reality
Di laptop saya sudah terinstall MilleaLab creator, sehingga saya sudah bisa mulai membangun dunia virtual. Untuk mendapatkan versi gratisnya, kamu bisa menuju web MilleaLab
Semua komponen dan aset yang dibutuhkan ada di sebelah kiri, sementara di bagian tengah, yang ada gambar aktornya itu di sebut dengan canvas. Untuk membangun virtual reality, kita tinggal memilih aset di sebelah kiri, lalu drag and drop ke canvas.
Aneka macam lingkungan dasar, gedung, kampung, pasar, candi, museum bisa kita tambahkan dengan mudah. mau menambahkan aktor/orang, pepohonan, bahkan komponen elektronika juga tersedia.
Saat memilih aset dan membangun VR ini sangat mengasyikkan, mencoba-coba asetnya, menata aset di canvas, melihat tampilannya dari depan, atas, kanan kiri sudah pas atau belum. Kadang dilihat dari depan sudah pas, tapi setelah beralih di lihat dari samping, ternyata posisinya nggak setara. Harus diatur lagi posisinya. Nggak terasa, waktu berlalu begitu cepat.
Karena sata lagi kangen piknik, udah setahun lebih nggak naik pesawat, maka saya membuat tutorial bagaimana alur penumpang di bandara. Mulai kedatangan di bandara hingga naik pesawat, apa saja yang harus dilakukan.
Menguji Virtual Reality
Setelah virtual reality simulasi alur penumpang di bandara jadi, kini saatnya menguji dengan menggunakan MilleaLab Viewer.
Nggak perlu khawatir jika tak memiliki kacamata VR karena mode di hp bisa disesuaikan, yaitu :
VR : mode ini dipilih jika kita memiliki kacamata VR. Dengan mode ini kita seakan-akan masuk ke dalam lingkungan bandara. Melihat secara langsung orang-orang dan segala perlengkapan di bandara. Merasakan berjalan dari ruang parkir, melakukan chek in, hingga masuk ke dalam pesawat.
360 view : dengan mode ini, kita masuk ke virtual reality dengan cara menggeser posisi handphope ke kanan maupun ke kiri untuk menjelajah lingkungan virtual reality
Non-gyro : mode ini yang paling sederhana, namun kesan virtual realitynya kurang dapat, soalnya kita cuma menggeser jari aja di layar handphone.
Jika memilih mode VR, maka sebaiknya jangan terlalu lama memakainya, kalau terlalu lama, kepala bisa pusing. Sehingga di MilleaLab ini, disarankan membuat simulasi virtual reality maksimal durasinya 10 menit saja untuk di akses. Pengalaman saya sendiri, karena baru pertama menggunakan kacamata VR, baru 5 menit aja udah kerasa pusing kepala.
Virtual Reality untuk Pendidikan
Generasi Z, generasi yang lahir dengan teknologi, memiliki karakteristik yang berbeda dengan generasi sebelumnya.
- Kreatif; Generasi Z sangat kreatif. Mereka telah menyatu secara natural dengan teknologi, sehingga menyulut kreatifitas tanpa batas.
- Aktif; Gen Z cenderung sangat menginginkan kegiatan belajar yang aktif dan melibatkan dirinya, pikiran dan tubuhnya.
- Kolaborasi; Belajar sendiri sangat membosankan bagi gen Z. Mereka ingin belajar memecahkan masalah dengan kolaborasi.
Sehingga, untuk proses kegiatan belajar mengajar bagi gen Z, kita membutuhkan perangkat pembelajaran dengan ciri tertentu. Sudah siapkah kita?
- Interaktif; Apakah kita sudah menerapkan metode belajar yang interaktif, melibatkan diri mereka untuk memecahkan masalah?
- Inovatif; Apakah kita sudah menerapkan inovasi dengan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar?
- Fasilitas; Apakah kita sudah menyiapkan fasilitas terbaik untuk melakukan praktik dalam belajar?
Penggunaan teknologi Virtual Reality menjawab permasalahan yang ingin
kita pecahkan berkaitan dengan pendidikan bagi gen Z. Beberapa keunggulan teknologi VR antara lain:
- Imersif; VR membuat penggunanya berada dalam dunia virtual secara penuh, dengan minim distraksi dan skenario belajar tanpa batas , meningkatkan konsentrasi hingga 6 X lipat dan peningkatan memori hingga 30% (penelitian Universitas Saga, Jepang dan Universitas Cambridge, Inggris)
- Inspirasi; Alasan paling utama seseorang belajar adalah inspirasi. Teknologi VR dapat membuat siswa terinspirasi secara emosional dan mempengaruhi keinginan positif mereka untuk terus belajar
- Penghematan dalam teknologi; Penggunaan teknologi VR dapat menghemat biaya fasilitas praktik atau kegiatan simulasi lainnya yang semakin menjadi kegiatan utama belajar-mengajar.
Jadi, siapkah kita menggunakan virtual reality dalam dunia pendidikan?
jadi bedanya gitu ya mba, augmented dengan virtual reality.
Anak2 jaman sekarang belajarnya pakai ini nih seru. Kalau anak pertama aku suka yg gini2, mungkin memang udah jamannya ya.
appsnya ini boleh nih dicoba, aku mau nyobain mba. makasih yaaa
Wah…semakin canggih aja ya mba, teknologi.
Klo ngebahas kacamata VR..aku jadi inget salah satu kecanggihan jadul, nonton tv pake kacamata 3 dimensi. RCTI dulu seingatku dulu yang mbikin tayangan 3 D di bbrp tayangan drama.
Sekarang pake VR pasti lebih seru. Dan bahkan bisa digunakan juga di banyak bidang. Semoga pendidikan Indonesia makin maju ya mba..sama kayak teknologi yang berlari cepat.
maasyaaallah canggih banget ini ya, jadi inget anakku yang ketagiha main VR, semoga pendidikan Indonesia makin maju dan berjaya
Seharusnya siap semuanya yaa.
Secara VR ini memberikan sensasi yang berbeda dan seolah nyata. Keren nih flatform VRnya, dunia pendidikan menggunakan VR semoga makin digemari dan ga ada alasan jenuh lagi buat sekolah online yaa.
Pernah anakku main VR di Pondok Indah Mall. Petualangan seru bisa bikin kaget dan berteriak. Yang serem mah duuuh ga keyanag takutnya. Senangnya nonton VR itu seperti nyata ya. Semoga di berbagai bidang urusan anak2, VR bisa dikembangan lebih lanjut.
Mearik, Mbak Nanik bikin tutorial bagaimana alur penumpang di bandara. Mulai kedatangan di bandara hingga naik pesawat, apa saja yang harus dilakukan. Dan baru tahu ternyata ga perlu kacamata VR ya, dari mode HP saja bisa disesuaikan.
Pasti makin menyenangkan kalau materi pembelajaran memakai virtual reality seperti ai millealab ini
Teknologinya keren banget. Apalagi cocok buat guru yang mau bikin materi untuk ngajar. Bisa pake yang gratisan juga ya. Jadi ramah di kantong guru selama pandemi ini. Semoga aja makin banyak guru yang mengenal Millealab ini. Biar materi ajarnya makin kece
Wah, virtual reality ini keren sekali ya kak. Untuk bisa diaplikasikan di dunia pendidikan, banyak pelaku pendidikan yang harus mengenal dan menguasai sistem ini. Semoga bisa terwujud agar pembelajaran semakin menarik dan inovatif.
MashaAllah mbak, baru tau aku ada millealab yang fokus untuk belajar virtual reality ya.. jadi buat yang kebanyakan ide atau bahkan belum menemukan ide dalam membuat sesuatu hal yang menyenangkan dalam dunia pendidikan bisa bergabung ke millealab ya
Membayangkan makin maju dan menariknya pendidikan dengan menggunakan all in one platform seperti MilleaLab, yang membuat sekolah dapat membuat konten Virtual Reality berbasis edukasi dengan mudah, cepat, dan murah.
Minecraft apakah juga hasil karya virtual reality?jika iya, bagus untuk dicoba dan dipraktikkan ilmunya untuk mengenal dan mendalami.
Makin canggih qja cara anak jaman sekarang belajar. Makin dalam cara mereka berusaha memahami sesuatu
Aku tertarik nih mbak kalo ada program belajar virtual reality yang ada pada tulisan di atas. Sepertinya cocok untuk saya yang juga sebagai tenaga pendidik. Sepertinya cocok juga tuh virtual reality dijadikan sebagai model pembelajaran ya karena siatnya yang seperti membawa siswa pada dimensi lain tapi nyata dan menyenangkan, layaknya sedang bermanin games. Seru nih pastinya karena siswa bisa dapet pengalaman yang berbeda saat belajar di kelas.
Jadi paham bedanya augment dan virtual reality.. makasih atas ilmunya Mbak.
Baca ini jadi manggut-manggut, Bun. Jadi tau bedanya, kalau Augmented menghadirkan realitas maya ke dalam dunia nyata.
Tapi, kalau VR kita dibawa masuk ke dalam dunia maya, seolah-olah semuanya itu nyata. 😉😁
Berhubung menggunakannya juga jangan terlalu lama tenu harus ada strategi gimana supaya materinya nyangkut kalo menggunakan VR untuk pendidikan.
Eh lucu banget, dulu gak kebayang bisa bikin kek gtu, kalau gak bisa coding. Skrng apapun bisa ya?
Ini emang keknya cocok buat anak SMP atau SMA yang udah suka bikin2 hal-hal kyk gtu ya mbak. Ortunya pun juga bisa “mainin”.
Keren habis ini Mbak Nanik. Apalagi bisa jadi sarana/bahan ajar. Jadi materi ilmu bisa disampaikan dengan menggunakan fasilitas up-to-date yang pastinya bisa lebih menarik bagi generasi sekarang. Upgrade ilmu dan skill yang sungguh bermanfaat.
Ini sih KEREN pake BANGET!
Ya ampun Mbaaa, asik ya, kalo belajar pakai teknologi kekinian!
Apalagi, Visi dari MilleaLab adalah membangun dan mengkoneksikan seluruh jaringan pendidikan di Indonesia dengan teknologi Virtual Reality, sehingga menghidupkan kembali harmonisasi antara sekolah-guru-murid-orang tua secara total.
SUPER SEKALIII!
Daku apresiasi banget nih bila virtual reality ini digunakan dalam dunia pendidikan, sehingga tak hanya belajar tentang teori tapi juga praktek, apalagi buat pelajaran fisika dan kimia yang memerlukan praktek kan
Wow keren, mauuuu..
MilleaLab ya, ntar saya buka dan ke laptopnya anak ah
laptop saya ini gak bisa karena specnya sekadarnya, cuma untuk nulis, hiks
seiring perkembangan teknologi, makin banyak aplikasi yang memudahkan kita yaa, salah satunya si millealab ini
Millealab menangkap cara belajar yang pas banget untuk anak sekarang. Dengan teknologi Vurtual Reality yg seperti dilakukan secara nyata, anak-anak bakal antusias mengikuti materi yg tersedia, dan juga lebih nyangkut diingatan mereka pastinya.
Menarik sekali cara kerja dari MileaLab ini ya. Apalagi tidak perlu coding segala, jadi siapapun bisa menggunakannya. Tau sendiri kan, nggak semua orang bisa coding.
Berhubung bisa diaplikasikan di device dengan spek rendah, berarti saya bisa juga dong, soalnya laptop saya teramat sangat jadul sekali.
Seru banget nih kalau berhasil bikin konten VR lewat MileaLab. BTW, ini bukannya temennya Dilan kan ya, si Milea itu…..
Dari artikel ini aku jadi tahu beda Augmented Reality dan Virtual Reality. Jika VR bisa membuat seseorang seperti berada di dalam dunia yang berbeda, seperti semua yang ia alami adalah nyata memnag pas buat pembuatan materi pembelajaran
Bagus nih, enggak harus bisa coding, bisa mencoba virtual reality. Seru, ya.
Dan dari sini jadi tahu kalau VR itu membawa hal nyata ke dunia maya. Makin keren aja ya teknologi.
Jujur aja, semakin ngerasa kudeeeet banget deh,
padahal Augmented reality ini buat di praktikan sederhana pake tanda kutip, tapi kan bikinnya …. huhuhuhuuuuu sama sekali tidak sederhana!
MasyaAllah udah canggih ya teknologi sekarang. Kebayang anak-anak nanti tuh di kelas komputer atau lesnya bikin virtual reality simulasi gini. Apalagi udah ada millealab yang membantu bikin VR lebih mudah.
Anakku pernah cerita kalo dia bikin rumah kebun dengan Virtual Reality.
Asik juga ya mba Nanik bisa bikin tutorial alur penumpang di bandara. Asik gitu ya bisa bikin alur kedatangan di bandara hingga naik pesawat. Lumayan mengobati kangen jalan naik pesawat
woww..woww.. keren banget nih platformnya… Bisa betah nih berkreasi bikin VR ya… Apalagi gratis dan mudah digunakan.. Sangat terbantu pastinya teman-teman di dunia pendidikan..
seru banget nih belajar virtual reality dengan millealab. Belajar bisa pake augmented rwality tuh seru yaaaa.. Seandainya sekolah sekolah materinya bisa secanggih dan sekreatif ini, bakal makin semangt nih anak anak belajarnyaaaa
Ini anakku pasti senang banget deh dengan teknologi augmented reality ini, soalnya di rumah ada juga buku cerita yang ada ARnya gini dan emang bikin happy. Aku jadi pengen nyobain juga deh ini, apalagi lihat dari reviewnya ini mudah ya.
Keren banget. Aku makin gaptek deh dengan inovasi-inovasi begini. Kudu belajar. Seru juga ya tapiinya ya. 😁
wah iya, sekarang itu perkembangan teknologi pendidikan sangat cepat ya mbak
Adanya virtual reality ini pasti akan membuat proses pembelajaran semakin menarik
Bagus dong yaa mbak kalau bisa dioperasikan tanpa coding atau script apapun. Siapa saja jadi bisa nih belajar membuatnya dengan mudah.
Aku jadi ingat Hexagon City yang pernah aku ikuti juga
Kami membangun sebuah kota yang serupa augemented reality
Secara virtual dirasakan ada meskipun wujudnya sekadar nama
Ini open source dan gratis kah platformnya? Jadi kepengen coba juga kebetulan aku dan suami emang pengembang VR tapi pakai software yang berbayar dan modelingnya bener-bener dari mentah. Kalau ini drag and drop ya menarik jadinya memudahkan. Thank sharingnya mba, aku cari tau lagi tentang platform ini.
Jadi VR ini kebalikannya AR gitu ya. Pasti menarik sekali buat anak-anak. apalagi kalau bis amasuk di dunia game kesukaannya, kayak FF atau Minecraft gitu. Pengin tak coba dulu sebelum ngajari anak-anak.
Masya Allah. keren banget ya model belajar zaman now. Tinggal pilih mana suka. Virtual reality dari Millea lab ini cocok banget jadi pilihan. Apalgi makenya juga gak harus coding2 dulu.
Tanpa coding. Ini sangat membantu. Coding bisa jadi momok serius. MelleaLab tahu itu dan menawarkan kemudahan bagi dunia pendidikan atau pemakai lainnya. Top dah
Zaman pertama kali kenal augmented, rasanya canggih pissaan…bisa ngeliat kaya aslinya. Asa pengen pegang-pegang. Kini semakin canggih karena VR.
Anak-anak sekarang bisa menjadi semakin hebat mengembangkan teknologi dan belajar menggunakannya secara tepat.
Awalnya saya penasaran apa dalam melakukan desain dengan MilleaLab ini kita bisa pakai template yang sudah tersedia jadi gak susah-susah buat dari awal, ternyata fitur itu ada cuma untuk versi premium ya Mbak. Menimbang nilai yang ditawarkan, saya kira berlangganan premium pun masih untung
Apa cuman aku yang baru tahu bedanya Augmented Reality ama Virtual Reality ya hihihihi.. untung nemu tulisan ini mba, jadi aku nggak kudet-kudet amat. BTW ini bagus banget ya kalau bisa diterapin di dunia pendidikan biar anak sekolah makin semangat.
Wah seru banget yaa mba buat anak2 kayaknya.
Btw aku juga pernah beli buku dengan augmented reality, ngga bosen2 si bocah bacanya
Asyiknya bisa memakai VR untuk media pembelajaran. Apalagi buat anak-anak, pasti lebih menarik deh…
Sedikit cerita saya pernah pakai kacamata vr ini, baru sekali, di museum gedung sate di bandung…
Seru banget ini virtual reality bersama Millealab ini bisa belajar tanpa koding. Nahh update banget ya tentang kapal selam dibuatkan virtual reality nya. Berarti yg Sriwijaya Air itu bisa juga dibuatkan virtual reality nya
Ini keren banget. Proses belajar mengajar jadi lebih menyenangkan. Kalau pun tidak bisa terjun ke lapangan langsung, pakai VR ini sudah sangat membantu, seolah-olah seperti aslinya 😃
Wah keren nih millealab, bisa belajar buat Virtual Reality tanpa koding. Mantap ya teknologinya juga, anak-anak pasti senang banget kalau bisa belajar lewat Virtual Reality ini
Wah keren nih metode yang ditawarkan, soalnya aku sering tahu VR ini di game haha. Emang dunia pendidikan dan teknologi kalau berkolaborasi dg tepat, hasilnya inovatif abis.
Seru banget belajar virtual kayak gini ya jadi makin semangat dong kalau ngajar kayak gini. Seru abis!
Wah asik, saya jadi tambah ilmu mengenal istilah baru Augmented reality. Hehehe. Makasih Mba Nanik.
Bari tahu loh saya mba ada platform khususnya pula untuk VR ini. Mungkin baru MileaLab ini yang pernah saya baca. Suami saya termasuk hobis juga di bidang ini, sampai punya alat khusus di rumah. Sayanya aja yang gak banyak tanya2. Wkwkwk. Rugi rasanya.
Saya baru tahu ada virtual reality ini mba, ternyata banyak juga ya manfaatnya dan sudah ada banyak di sekitar tanpa saya duga
Wahhh baru tahu informasi ini. Ternyata era sekarang kita harus upgrade sama perkembangan teknologi yaa.