Simposium PTP 2019 : Memfasilitasi Pembelajaran Inovatif di Era Revolusi Industri 4.0

PTP, Pengembang Teknologi Pembelajaran, merupakan jabatan fungsional yang ada di lingkungan kemdikbud. PTP ini memiliki tugas dalam hal analisis, perancangan, pengembangan, implementasi dan juga evaluasi model dan media pembelajaran. Instansi pembina untuk PTP adalah pusat teknologi informasi dan komunikasi (pustekkom).

Produk dari pustekkom yang sudah banyak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat antara lain TV edukasi dan rumah belajar.

Tahun ini pustekkom menyelenggarakan simposium bagi para PTP yang berlokasi di crown plaza hotel, mulai tanggal 24-26 Maret. Alhamdulillah, saya berkesempatan untuk menghadiri kegiatan ini. Tujuan penyelenggaraan simposium PTP 2019 ini sebagai wadah bertukar pengetahuan, informasi, pengalaman, wawasan bagi PTP, ahli dan praktisi pembelajaran.

Simposium PTP 2019 dibuka secara resmi oleh Menteri Pendidikan dan kebudayaan, pak Muhajir Effendi. Dalam pengarahannya, beliau berpesan agar PTP jangan hanya memperbanyak jumlahnya saja, tapi tingkatkan kualitasnya. Beliau juga berharap agar PTP benar-benar memiliki peran dalam pengembangan model dan media pembelajaran, terutama untuk daerah-daerah 3T dan terdampak bencana. PTP juga diharapkan bisa memperbanyak konten pembelajaran berbasis teknologi informasi.

Karena temanya adalah pembelajaran inovatif, maka para pembicara yang dihadirkan di sini adalah orang-orang yang telah melakukan inovasi dalam dunia pembelajaran. Salah salah satu pembicara yang memukau banyak peserta adalah prof Taifo Mahmud.

Prof Taifo Mahmud, pria keturunan Jepang yang lahir di Langsa, Aceh dan kini bekerja di Oregon State University, Amerika Serikat. Presentasi beliau disampaikan dalam bahasa Indonesia yang lancar. Makanya peserta antusias, karena dapat memahami apa yang beliau sampaikan. Seandainya presentasi dalam bahasa Inggris, apalagi Jepang, mungkin peserta akan khusyu dengan hp masing-masing.

Prof Taifo Mahmud, menyampaikan bahwa dalam mendesain lingkungan pembelajaran, harus juga memperhitungkan space invironment, sehingga pelajar merasa nyaman dalam belajar. Karena itulah ruang-ruang kelas di oregon state university, di desain sangat bagus. Ada yang mirip ruang parlemen, ada yang mirip ruangan dalam bioskop, dan semua ruang sudah dilengkapi dengan teknologi terkini.

Selain Prof Taifo Mahmud, ada pula Prof Fasli Jalal yang menyampaikan materi peluang PTP dalam memajukan pendidikan Indonesia. Beliau menyampaikan bahwa guru memiliki tantangan besar dalam memahami dan memastikan pemanfaatan bonus demografi dalam dunia pendidikan.

Dr. Mohammad Yunus dari Universitas Terbuka  memaparkan materi Peluang PTP dalam cyber institute. Beliau memaparkan bagaimana teknologi informasi telah lama diterapkan dalam proses pembelajaran di UT. Bahkan hingga dalam proses evaluasi. Kini UT sedang mengembangkan teknologi yang dapat mendeteksi gerakan orang yang berada di depan komputer. Berdasarkan deteksi gerakan ini, dapat diketahui apakah seseorang itu melakukan kecurangan saat mengerjakan soal-soal ujian secara online.

Para PTP juga diberi kesempatan menjadi pembicara dalam kegiatan simposium ini, yaitu saat sesi paralel. Dan alhamdulillah, dari karya yang saya kirimkan saat pendaftaran, saya terpilih menjadi salah satunya. Dalam kesempatan ini, saya memaparkan tentang pembuatan game edukasi menggunakan aplikasi construct 2.0

Dalam kegiatan simposium ini, ada juga beberapa booth peserta pameran, antara lain dari pustekkom sendiri, microsoft, google dan juga proxis. Kalau ada sesi pameran gini, saya paling seneng buat dapetin souvenirnya hehehe…

Mas nya kewalahan dikerubung emak-emak

Alhamdulillah dapat tumbler

Dalam kegiatan ini, banyak teknologi juga yang diterapkan. Para peserta registrasi cukup menunjukkan barcode yang sudah dikirim ke email masing-masing. Tersedia aplikasi berbasis android untuk update informasi selama pelaksanaan simposium. Untuk daftar kehadiran pun tak perlu lagi tanda tangan secara manual, tak perlu ribet cari bolpen dan juga cari-cari nama di daftar peserta. Cukup berikan kartu peserta dan petugas registrasi akan men-scan barcode yang ada di kartu. Konfirmasi nama, lalu peserta bisa masuk ke ruangan.

Daftar hadir paperless

Baca yang ini juga

27 thoughts on “Simposium PTP 2019 : Memfasilitasi Pembelajaran Inovatif di Era Revolusi Industri 4.0

  1. Mbak..ini khusus PNS y? Aku daftar kemarin..tapi gGal d isian NIP..harus isi NIP..hehe
    Kalau ada acara serupa buat guru swasta plis info y mb…mksh

  2. wah menarik sekali ya kak acaranya bisa menambah ilmu, wawasan dan teman, jadi semangat nih untuk belajar sepanjang hayat, terimakasih banyak kak atas informasinya 😉

  3. Revolusi Industri 4.0 sudah digunakan di hampir semua bidang ya termasuk Kemdikbud.
    Semoga PTP ini bisa berjalan di semua daerah yang memelukan ya. Konten pembelajaran basis teknologi informasi dibutuhkan untuk mendukung metode pembelajaran konvensional juga.

  4. Seru pastinya ya bisa bertemu dan berkumpul dengan orang-orang keren seperti mereka. Pembahasannya lumayan berat buat saya ini mah. Hahaha…

  5. Sama mbak, aku klo datang ke simposium juha suka dapat souvenir dan tentu ilmunya. Familiar dengan nama. Pustekom tp siapa ya, temenku yg ada di pustekom. Kalau di serpong ada puspitek

  6. wah kita harus bersiap nih memasuki Revolusi Industry 4.0 yang serba canggih dan katanya sih Artificial Intellegent. Semua sekarang udah berbasis komputer dan startup yah mbak.

  7. Acaranya menarik bgt mbaa.. itu bisa presentasi dlm bhs indonesia yaa prof Taifo.
    Keren.. dan daftar hadirnya paperless. Kayaknya nanti jg makin banyak model gini ya mba. Daftar hadirnya..

  8. Menarik. Karena saya juga tertarik dengan model belajar seperti ini. Saya guru BK, juga mengarahkan anak2 untuk melek teknologi, kreatif dalam menggunakan teknologi krn persaingan mereka di industri 4.0 ngga lagi manusia dengan manusia, tapi manusia dengan robot, aplikasi, mesin dll

  9. Memang sudah waktunya mengembangkan sarana pembelajaran melalui berbagai fasilitas teknologi yang menarik. Anak jaman sekarang makin butuh situasi yang kondusif dengan era mereka saat ini. Kalau pola ajarnya masih konvensional, rasanya akan stuck aja dan susah berkembang nantinya.

  10. Penting banget meng-upgrade pengetahuan dalam menyongsong revolusi industri ini. Seandainya bisa dibuka untuk umum ya Mbak aku pengen banget daftar ikutan.

  11. Keren mbak, karyanya terpilih. Selamat yaaa.
    Pembicaranya keren2 ya mbak, sdh pasti dapat pengetahuan dan ide baru. Keren tuh absen acaranya jd gk ngantri2 manual nyari nama ya😁

  12. Semoga Indonesia bisa segera mengikuti jejak negara berkembang lain dalam implementasi revolusi industri 4.0 mungkin dimulai dengan pemerintah sebagai pemimpin dan pemilik kebijakan, nantinya ya kita semua ini juga harus beradaptasi pada perubahan yg terjadi

  13. Wah senangnya ya bisa hadir di acara keren seperti ini. Bertemu orang-orang kreatif dan inovatif. Btw mbak Nanik juga keren sih, bisa menjadi salah satu yang berhak memaparkan karyanya.
    Makasih ya Mbak sharingnya 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published.

%d bloggers like this: