Trend Pembelajaran Digital 2019 : Augmented Reality

Ibu-ibu yang punya anak usia SD, barangkali pernah mengalami handphone nya dipinjam anaknya, dipakai buat memindai kartu yang diperoleh dari jajanan yang dibelinya. Setelah itu mereka asyik menggunakan handphone, miring kiri, miring kanan, kadang diselingi ketawa atau teriak-teriak.  Seneng banget kala tiba-tiba muncul tokoh kartun, real 3 dimensi di hadapan mereka. Tokohnya pun bisa digerakkan, di kontrol, tapi tak bisa di pegang. Sementara ibunya cuma diam menyimak, lihati sambil berharap handphone segera dikembalikan.

Iya, anak-anak sekarang mainannya udah pakai teknologi. Berbagai kartu di scan menggunakan kamera handphone yang sudah terinstall aplikasi, lalu muncullah realitas 3 dimensi dari kartu tersebut. Teknologi ini di kenal dengan nama augmented reality (AR).

Visualisasi 3 dimensi dari obyek 2 dimensi

Augmented reality ini bukan cuma bisa dipakai buat main game aja lho. Teknologi ini biasanya digunakan pada bidang militer, medis, komunikasi, dan manufaktur yang mempunyai risiko besar dan membutuhkan tambahan benda-benda semu yang meniru benda-benda nyata sebelum diimplementasikan. Contohnya, pada pemeriksaan sebelum operasi seperti CT Scan atau MRI yang memberikan gambaran kepada ahli bedah mengenai anatomi internal pasien. Dari gambar-gambar tersebut, kemudian pembedahan direncanakan. AR dapat diaplikasikan sehingga tim bedah dapat melihat data CT Scan atau MRI pada pasien saat pembedahan berlangsung.

Augmented Reality bekerja berdasarkan deteksi citra, dan citra yang digunakan adalah marker. Prinsip kerjanya adalah kamera yang telah dikalibrasi akan mendeteksi marker yang diberikan, kemudian setelah mengenali dan menandai pola marker, webcam akan melakukan perhitungan apakah marker sesuai dengan database yang dimiliki. Bila tidak, maka informasi marker tidak akan diolah, tetapi bila sesuai maka informasi marker akan digunakan untuk me-render dan menampilkan objek 3D atau animasi yang telah dibuat sebelumnya.

Seiring perkembangan teknologi, kini AR juga dapat diaplikasikan walau tanpa menggunakan marker. Kalau mau mencoba, bisa download dan install aplikasi AUGMENT. Bisa didownload di playstore.

Kalau sedang jenuh kerja, saya suka main augment

Biasanya, aplikasi AR ini ukuran filenya besar. Berdasarkan pengalaman, beberapa teman yang anaknya suka bermain-main dengan AR, mengeluh karena aplikasi AR ini banyak makan tempat di media penyimpan handphonenya.

Anda, sudah pernah menggunakan aplikasi AR kah?

Belum? Ah masa sih?

Beneran?

Ok deh, kalau gitu coba yuk pakai aplikasi AR yang gampang saja. Suka main-main instagram kan? Nah di instagram ini ada juga lho teknologi AR nya.

Coba deh, buat story. Saat membuat story itu kan Anda bisa selfie dengan menerapkan fitur filter. Wajah Anda di dunia nyata tak berubah, namun  wajah Anda berubah di layar handphone. Itulah teknologi augmented reality, sebuah teknologi yang berhubungan dengan dunia nyata. Teknologi AR yang ada di instagram ini dikenal dengan nama AR interactive.

 

Augmented Reality dalam Dunia Pendidikan

Kini teknologi AR juga sudah mulai digunakan dalam dunia pendidikan. Digunakan sebagai sarana simulasi. Misalnya mau belajar tentang jantung dan cara kerjanya. Tentunya akan lebih menarik jika belajar jantung dengan lihat visualisasinya, ada obyek maya 3 dimensi berupa jantung yang berdetak, dilengkapi berbagai keterangannya juga, dibandingkan jika belajarnya hanya membaca buku teks.

Saya pertama menggunakan teknologi AR ini untuk memvisualisasikan aneka macam dinosaurus. Karena anak-anak saya senang sekali baca kisah tentang dinosaurus, dan selama ini hanya bisa melihat gambarnya saja. Mereka senang sekali kala di hadapan mereka tampil visualisasi 3 dimensinya.

Ada penampakan dinosaurus dilayar laptop

Nah, AR ini menjadi salah satu trend dalam pembelajaran digital di era revolusi industri 4.0. Bahkan, menteri pendidikan secara khusus pernah meminta supaya memperbanyak aplikasi AR yang dapat dimanfaatkan dalam dunia pendidikan.

Susah nggak sih membuatnya?

Hmm… pas awal-awal kemunculan teknologi AR ini, saya akan terpesona kala ada mahasiswa mengajukan skripsi yang berkaitan dengan AR. Yakin, mau buat skripsi bertema AR?

Kalau sekarang? Udah biasa hehehe…

Eh bukan cuma saya lho, hasil berbincang dengan teman-teman yang juga menjadi dosen, sekarang tanggapannya kalau ada mahasiswa mau mengajukan skripsi tentang AR, jawabannya “ah cuma gitu doang”

Jadi yang paling sulit kalau mau membuat aplikasi AR itu adalah membuat model 3 dimensinya.Iya, model 3 dimensi yang akhirnya akan tampil di layar handphone pengguna sebagai visualisasi obyek yang ingin ditampilkan.

Sementara untuk pengaturan tampilan, keterangan, kontrol, nambah ilustrasi, kalau sudah menguasai aplikasi untuk membuatnya, tak masalah lagi.

Baca yang ini juga

35 thoughts on “Trend Pembelajaran Digital 2019 : Augmented Reality

  1. Keren banget ya teknik AR ini selama ini kita pengguna ga sampe berpikir kesana..

  2. Iya, buku pelajaran anak-anak bisa discan dan nongol deh obyek yang dipelajari dengan tiga dimensi,berasa nyata ya

  3. Sekarang sejak dunia digital makin berkembang, edukasi ke anak makin nyaman dan enak sebagai orangtua ya, karena belajar makin interaktif. Aku juga di rumah pakai buku yang ada teknologi AR

  4. Berhubung pernah keranjingan game Pokemon Go, jadi sudah sering banget melihat AR ini. Visualisasi 3D di kehidupan sehari-hari memang semakin banyak. Saya yakin dalam waktu dekat, video conference 3D macam di film Star Trek akan menjadi kenyataan juga.

  5. AR ini emang menunjang pendidikan banget yaa.. Banyak buku2 anak yg udah dilengkapi AR juga. Tapi belum banyak ibu2 yang anaknya dibolehin mainin gadget.

  6. Beneran loh mba aku blm pnh coba lalu game ARnya heheh, tp baca ini kok jd penasaran banget yahotw instal dhe 😁

  7. AR ini lagi hits. Apalagi kemaren pas bbw banyak. Dua sisi sih ya. Aku liatnya juga anak jadi pegang hp jadinya walau mereka bisa liat 3D bahkan 4D

    1. Kayaknya bukan cuma untuk anak2 yah, aku aja tertarik dan pengen coba, coz gambarnya kayak nyata banget

  8. Aku tau pertama kali augmented reality pas pake faber Castell itu loh.. nah sekarang jadi tau bahwa semua pake teknologi ar

  9. Sama kayak Mak Tanti, aku juga tahu teknologi AR pas baca postingan blogger tentang produk Colour To Life Faber Castell itu.

    Keren banget yak!

    Semua terasa lebih hidup

  10. Jadi malu…saya termasuk ketinggalan yah belum pernah nyobain AR padahal anakku yang SMK sudah pernah cerita tentang ini, tapi aku belum fokus dengerin ceritanya dan baca artikel ini membuat saya lebih banyak tahu bagaimana kerja si AR ini, sepertinya jika diterapkan sangat bermanfaat untuk dunia pendidikan yah.

  11. Keren ya sekarang hampir semua bidang sudah dipermudah dengan teknologi digital. Apalagi di dunia pendidikan, biar anak-anak semakin mudah belajar dengan cara yang menyenangkan.

  12. Suka sekali dengan teknologi AR, tapi aku tidak membiasakan anak-anak memainkan HP terlalu lama, karena ya itu….daripada Mama harap-harap cemas terus kan yaa…
    Hehhe..

    Tapi kami pernah memainkan beberapa AR yang diperoleh dari frozen food atau salah satu merk alat mewarnai.
    Tak lama, saya uninstal…karena membutuhkan memori yang besar itu.

    Keren banget ide AR beserta design nya.

  13. Seru ya pembelajaran pakem Ar begini.anakku juga suka banget mbak ,dirumah ada beberapa kartu Ar yang suka kita mainin sambil cerita

  14. Aku suka kalo lihat anak-anakku yang tertarik dengan dunia digital sampai milih sekolah juga di bidang ini, menggunakan augmented reality untuk belajar. Bikin gambar tiga dimensi di laptop gitu, bikin saya tertarik mengamati.

  15. Keponakanku juga termakan iklan serba AR ini. Tapi kubilangin sih jangan sering2. Ada dulu aku ngunduh tapi buat belajar dan bermain. Jadi dia oke

  16. walo anak-anak udah remaja, aku masih instal AR di hape yang terhubung sama kartu gambar hewan yang dibeli di toko buku.

    Lumayan untuk menghibur keponakan yang suka main ke rumah. Bikin mereka anteng dan betah di rumah kalo udah mainan AR aneka hewan itu.

  17. Wow, keren banget ini! Tapi emang betul, belajar itu akan lebih mudah kalau dilihatkan sesuatu yang lebih nyata. Bukan hanya gambar aja. Pengalaman sih, hehe

  18. Wow, ini keren! Memang sih, belajar akan lebih menyenangkan dan mudah masuk kalau diperlihatkan secara nyata objek yang dipelajari, atau paling tidak menyerupai, bukan hanya gambar saja. Pengalaman, sih, hehe 🙂

  19. Informasi blog yang menarik dan informatif seputar augmented reality. Berbagai macam teknologi Augmented Reality dengan lainnya dimanfaatkan berbagai bidang untuk masyarakat. AR marker yaitu contoh teknologi yang digunakan dan berbasis Augmented Reality dengan marker.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

%d bloggers like this: