tarian sigale-gale

Wisata Belanja dan Menyaksikan Tarian Sigale-Gale di Tomok Samosir

Sekitar 1 jam naik perahu dari pantai Bebas di Parapat menuju Samosir, akhirnya kami berlabuh di Pelabuhan Tomok yang terletak di Pulau Samosir. Turun dari perahu, langsung menyebar cari spot foto hehehe… dan pasti icon pelabuhan Tomok jadi tujuan pertama.

Pelabuhan penyeberangan Tomok
Pelabuhan penyeberangan Tomok

Mungkin banyak yang sudah pernah dengar tentang Pulau Samosir ini ya. Pulau yang ada di tengah Danau Toba. Ternyata Samosir itu luas banget, dan merupakan kabupaten sendiri. Kalau saya dapat info dari wikipedia, luas Samosir ini hampir sama dengan luasnya negara Singapura.

Makan Siang di RM Face Food

Sudah waktunya makan siang saat kami sampai di Tomok, bahkan sudah lewat kalau untuk ukuran perut kami, karena sudah jam 13 lewat. Jadi setelah berfoto sebentar, kami pun bergegas mencari tempat makan.

Keluar dari pelabuhan Tomok, kita harus melewati sebuah lorong/gang yang di kanan kirinya tuh penuh dengan kios yang menjajakan aneka souvenir khas Batak. Jadi dilema pas lihat pernak-pernik itu, antara memperturutkan lapar mata dan memenuhi tuntutan lapar perut.

Jadinya kami tetap jalan pelan-pelan saja, belum ada yang berniat untuk singgah dan melakukan transaksi.

Keluar dari gang tersebut, kami sampai di jalan besar. Dan pas di seberang jalan, terlihat papan penunjuk nama rumah makan yang lumayan besar bangunannya, jadi masuklah kami ke sana. Nama rumah makannya Face Food, dengan tambahan informasi “hidangan Muslim”. Jadi makin yakin kan kami ke sana.

rumah makan face food Samosir

Kebiasaan kalau masuk warung makan, langsung duduk dan berharap ada pramusaji yang akan menghampiri sambil membawa buku menu. Ternyata tak berlaku di sini. Jadi sistemnya kami langsung antri di depan pilih menu makan apa, ada satu orang yang melayani untuk mengambilkan apa yang ditunjuk oleh para pembeli.

antri pesan makan

Menu makannya banyak pilihannya. Ada soto, sop, ayam goreng, rendang, kikil dan banyak lagi. Kami rata-rata memesan arsik ikan mas. Potongan ikannya besar-besar. Saya sudah ngincer pengen kepalanya, tapi ternyata sudah ditunjuk duluan oleh antrian di depan saya. Jadinya dapat potongan badannya.

arsik ikan mas

Untuk olahan lauk, sayur dan sambalnya cocok semua di lidah kami. Yang nggak cocok adalah nasinya. Di Jawa biasa makan nasi pulen, lembek. Nah di sini tuh nasinya keras, kalau orang Jawa bilang pera yang cocok kalau dibikin nasi goreng. Karena alasan itu, saya minta porsi nasinya dikit aja.

Wisata Belanja di Pasar Tomok

Perut kenyang, saatnya mencari tempat untuk menunaikan sholat. Setelah pemimpin rombongan bertanya pada pemilik warung, diberitahu kalau ada mushola tak jauh dari situ.

Jadilah kami berjalan, tapi nggak bisa beriringan karena ada yang mulai tergoda untuk mampir wisata belanja dulu.

Wisata belanja desa Tomok Parsaoran
Wisata belanja desa Tomok Parsaoran

Jadi, untuk menuju ke musholla ini, kami harus melewati gang yang di kanan kirinya penuh dengan penjual aneka macam souvenir yang bisa buat oleh-oleh. Gang ini berbeda dengan gang yang dilalui saat keluar dari pelabuhan Tomok tadi.

Gangnya lumayan luas, jadi pengunjung nggak sampai berdesak-desakan. Bahkan saat kami ke sana, relatif sepi. Pada pedagang berusaha menarik perhatian para pengunjung dengan meneriakkan barang dagangannya, memanggil pengunjung untuk mampir dan lihat-lihat.

Barang dagangannya bermacam-macam. Kaos dengan gambar atau tulisan Danau Toba, kain tenun khas batak berbagai ukuran, aneka tas dengan berbagai bahan dan ukuran, gantungan kunci, kalung, gelang, patung kayu dan banyak lagi macamnya.

Untuk kaos bertuliskan/bergambar danau Toba, harganya juga nggak terlalu mahal. Ada yang 100 ribu dapat 3, ada yang 100 ribu dapat 4. Hampir sama lah dengan di tempat wisata lain yang pernah saya datangi. Untuk souvenir yang lain juga nggak terlalu mahal. Malah ada pedagang yang mensyaratkan calon pembeli untuk meneriakkan “Horas” supaya dapat diskon.

Jadi, Sholat di Mana?

Eh keasyikan lihat barang jualan, tapi nggak lupa kok dengan tujuan utamanya. Cari musholla buat menunaikan sholah dhuhur, jamak dengan ashar sekalian.

Jadi, mushollanya ada di ujung gang ini. Bersebelahan dengan sebuah bangunan yang nampak tua, yang ternyata adalah bangunan museum. Sayangnya museum Batak Tomok ini tutup pas kami ke sana.

Dari laman disbudpar propinsi Sumatera Utara, saya memperoleh informasi bahwa bangunan Museum ini bergaya arsitektur rumah tradisional tempat tinggal suku Batak yang bernama Ruma Bolon, yang memiliki ornamen yang cukup khas dan unik. Ukiran-ukiran berwarna merah, putih dan hitam sangat mendominasi dari dinding bangunan ini. Menurut orang Batak sendiri ketiga warna itu merupakan simbol-simbol spiritual.

Pada dinding bangunan terdapat ukiran cicak yang memiliki makna sebagai pelindung dan memiliki pesan bahwasanya masyarakat Batak harus dapat berbaur dengan lingkungan yang mereka tinggali.

museum batak tomok
Bangunan museum Batak Tomok

Mushollanya cukuplah buat menampung rombongan kami yang berjumlah 12 orang, masih bisa menampung jamaah dari rombongan lain juga. Untuk perempuan hanya bisa menampung 1 shaf, sementara untuk jamaah lelaki bisa 2 shaf.

Tak jauh dari Museum, terdapat area makam Raja Sidabutar. Bagi pengunjung yang ingin berziarah dan memasuki area makam, diwajibkan menggunakan kain khas batak (ulos). Ada penjaga yang menyewakan ulos di depan pintu masuk area makam.

Menyaksikan Tarian Sigale-Gale

Setelah sholat, tujuan selanjutnya adalah menyaksikan tarian Sigale-Gale. Lokasinya masih di area wisata belanja ini, dari jalur utama yang penuh dengan kios pedagang souvenir, ada gang masuk untuk ke lokasi tarian SiGale-Gale.

Ada dua lokasi ya di sini, jadi dari arah musholla, saat lihat ada papan penunjuk lokasi tarian Sigale-Gale, saya dan beberapa teman menuju ke sana. Sudah menunggu sekian menit, kok teman-teman lain belum bergabung. Lalu kontak-kontakan deh. Lah, ternyata mereka ada di lokasi ke dua.

Tarian sigale-gale
Lokasi Tarian sigale-gale pertama

Jadilah saya dan teman-teman pindah, menuju lokasi ke dua. Jaraknya nggak jauh, cuma beda gang saja.

Untuk melihat pertunjukan Sigale-Gale ini, kalau di lokasi pertama, dikenakan biaya 200 ribu per pertunjukan. Kalau di lokasi kedua, saya nggak nanya karena lihat teman-teman sudah bersiap untuk menari. Ternyata nggak cuma rombongan kami saja, tapi ada juga peserta dari rombongan pengunjung lain yang ikut menari.

Ada empat kali/periode menarinya, dan masing-masing diiringi musik. Saya malah terlupa mengamati, apakah boneka kayunya itu ikut bergerak atau tidak. Tarian pertama, para penari berjajar di kanan kiri patung Sigale-Gale, menari di tempat.

Tarian sigale-gale
Tarian sigale-gale

Kedua, para penari menari sambil berjalan berkeliling membentuk lingkaran. Ketiga, ada dua orang yang menari di tengah, lelaki dan perempuan, sementara yang lain menari berkeliling membentuk lingkaran, mengurung kedua penari yang ada di tengah. Kata pawangnya, ini adalah tarian mencari jodoh.

Tarian sigale-gale

Yang ke empat, pawang meminta para penari untuk memegang uang di tangan kanan. Sambil menari memutar, uang ini dimasukkan ke dalam kaleng yang ada di samping boneka Sigale. Bisa aja nih triknya buat dapat saweran.

Untuk kain ulos dan hiasan kepalanya, disediakan secara gratis. Jadi siapapun yang mau ikut menari, dipersilakan untuk memakai selendang dan hiasan kepala tersebut, yang bisa diambil di wadah yang ada di samping boneka Sigale.

Berlayar Kembali ke Parapat

Setelah menyaksikan, dan sebagian teman ikut menari, kami memutuskan untuk kembali ke Parapat. Kami pun mulai beriringan menuju perahu yang bersandar di Pelabuhan Tomok.

Pas udah menuju perahu, eh masih ada aja yang mampir beli souvenir. Yah, emang ada aja yang lucu dan unik sih, jadi ya wajar saja kalau ternyata masih ada yang tertarik.

Kalau untuk oleh-oleh berupa makanan, ada yang menjajakan ikan mas yang sudah diasinkan. Jadi pasti tahan lama walau dibawa ke luar kota. Oh iya, ikan mas di sini warna sisiknya hitam ya, bukan kuning keemasan. Selain ikan mas, ada juga kacang goreng. Bisa buat camilan di jalan.

ikan mas kering

Ikan mas nya sudah dikemas satuan, tanpa ada kepalanya. Harganya satuannya 10 ribu. Untuk kacang gorengnya juga sama 10 ribu per bungkusnya.

Saat berangkat menuju Tomok, kami memilih duduk di bagian atas perahu tanpa atap. Nah saat balik ke Parapat ini, karena sudah lelah, kami pilih duduknya di kursi-kursi bagian bawah yang ada atapnya.

Kami memilih lebih banyak diam, menikmati pemandangan Danau Toba dari atas perahu. Sesekali mengarahkan kamera jika ada obyek yang menarik.

danau toba

Mendekat ke Pantai Bebas di Parapat, ada beberapa anak kecil yang berenang menghampiri perahu kami. Rupanya anak-anak koin, berenang berharap ada penumpang perahu yang melempar uang koin ke arah mereka.

Anak-anak pencari koin
Anak-anak pencari koin

Rata-rata kami nggak bawa uang koin. Eh anak-anak itu tampaknya ngerti, dan meneriakkan kalau uang kertas pun tak apa dilempar. Jadilah uang kertas yang kami lipat, lalu lempar ke arah mereka. Kasihan sebenarnya, pengennya ngasih langsung saja. Tapi mereka tampaknya memilih cara itu, menolak saat diminta naik saja ke perahu. Meminta uangnya dilempar saja ke arah danau.

Menjelang pukul 5 sore saat kendaraan kami meninggalkan Pantai Bebas, menuju ke Medan. Lelah, tapi menyenangkan karena banyak pemandangan dan pengalaman yang kami peroleh. Walau lelah, tapi masih bersemangat karena di Medan nanti bakal mampir ke durian Ucok.

Baca yang ini juga

34 thoughts on “Wisata Belanja dan Menyaksikan Tarian Sigale-Gale di Tomok Samosir

  1. Serunya petualangan di Tomok Samosir!
    Aku belum pernah ke sana, mbak. Tapi setelah baca cerita ini jadi pengen banget nyobain makan di RM Face Food, belanja oleh-oleh di Pasar Tomok, dan tentunya menyaksikan tarian Sigale-Gale. Suasana wisata belanja di desa Tomok Parsaoran kelihatannya unik banget, apalagi dengan penawaran souvenir khas Batak yang beragam. Semoga suatu hari bisa merasakan keseruan seperti ini. Terima kasih Mbak Nanik sudah berbagi pengalaman seru! 👏

  2. Seru ya mbak jalan-jalan ke Parapat dan Samosir
    Saya udah lama ngga main kesana, liat Tomok udah banyak perubahan
    Btw bawa oleh-oleh apa nih dari Samosir?
    Next kabarin dong mbak biar bisa meet up gitu di Medan, hehe

  3. Tetangga kami orang batak. Ibuku bestian sama tante ini dan sering tukar-tukaran resep. Nah salah satunya ya arsik ini. Aku termasuk pecinta kepala ikan. Jadi pas baca di atas gak kebagian kepala ikut merasa sedih akunya hahaha.

    Nah setelah nonton film Ngeri-ngeri Sedap yang memperlihatkan lanskap sekitaran Toba yang aduhai indahnya, makin kepengen aku main ke sana. 2018 kemarin gak sempat cuma di kota Medannya aja, hiks.

  4. Melihat kanan kiri Pasar Tomok ini seru pissan..
    Sebagai yang memiliki jiwa emak-emak, pastinya ada di Pasar Tomok bisa menjadi ajang memperoleh oleh-oleh untuk keluarga dan sahabat lepas berkeliling ke Pulau Samosir yang indah dan luas.

    Suka juga ternyata momennya pas banget yaa..
    Pas ada pertunjukan Tarian Sigale-Gale sehingga bisa ikut melihat dan berinteraksi secara langsung dengan para masyarakat adat.

  5. Seru banget wisata belanja gini, apalagi setelah belanja juga bisa menyaksikan tarian Sigale-gale yang menarik banget, aku baru tau tentang tarian ini. Semoga bisa kesana langsung deh 🙂

  6. Ikan mas diasinkan? Wah baru tahu saya. Jadi penasaran sama rasa dan tekstur dagingnya. Tapi yang pasti Arsik itu salah satu olahan ikan mas yang paling saya suka. Kuah kuningnya itu ngangenin banget. Apalagi pas dihidang hangat-hangat. Naahh jadi kepengen deh hahahaha.

    BTW, setelah sempat terjadi on off soal wisata halal, akhirnya di Tomok dan Samosir ada dan dijalankan juga. Saya pernah dengar ada penolakan oleh orang-orang tertentu soal konsep wisata halal ini di sana. Alhamdulillah. Ternyata sudah diwujudkan. Aman dan nyaman untuk ke sini kalau begitu.

    1. Oh sempat ada kotroversi begini ya, Ka Annie.
      Alhamdulillah kalau sudah ada solusinya, jadi dari pihak wisatawan dan masyarakat lokal pun sama-sama menerima sehingga tempat wisata sekaligus kebudayaan yang dipamerkan bisa menjadi sebuah kekayaan bangsa yang dilestarikan.

  7. Mata langsung kalap lihat kuliner dan aneka suvenirnya

    hahaha impian banget datang ke Samosir, saya penasaran Na Niura yang diolah dari ikan mentah, pengen tau rasanya.

    tapi yang paling bikin penasaran adalah ikan asinnya ternyata ikan mas. Baru tau ada pengasinan ikan mas.
    Ya tergantung kawasannya ya? Ini kan kawasan danau bukan laut

  8. Asik juga ikan masnya 10K aja.
    Bisa jadi oleh-oleh nih ya
    Eh lihat-lihat yang lain gemes dah sama tas slempangnya.
    Menarik banget dah wisata sambil shopingnya kak

  9. Hahaha. Lucu juga penjualnya ya. Harus bilang horas dulu baru dikasih diskon. Wkwk

    Tapi bagus2 kualitas souvenirnya. Kalo orang indonesia pasti suka borong belanja buat oleh temen2 yang banyaknya udah kek sekabupaten xD

  10. Petualangan di Tomok Samosir yang seru banget mba.
    Itu menu makan siangnya bikin ngiler, lauk ikan penampakannya menggoda lidah saya banget, haha.
    Pasar oleh-olehnya ngelihat di foto rasanya semua ingin diborong itu, kalau main ke sini kudu nyiapin baget lebih untuk oleh2 khas nih.

  11. Bermimpi main-main ke Toraja…Toraja menurutku banyak keunikan selain masalah adat pemakaman ternyata ini juga keren banget kerajinan tangannya.. apalagi di pasar kayak gini biasanya super bisa nawar

  12. Wah kulinernya enak banget ya kak, pecinta nasi Pera seperti Saya bakalan happy banget nih.

    Jalan di Pasar Tomok bisa menjadi waktu beli oleh-oleh untuk keluarga dan sahabat setelah berkeliling ke Pulau Samosir ya kak

  13. Wisata belanja dan kuliner emang seru dan menyenangkan yah mba, apalagi barang-barang kerajinan khas daerah. Eh aku tertarik banget itu kaos murah banget harganya 100K dapat 3 bahkan 4 juga… Wah borong

  14. Tosss banget sama kayak anak saya mbak, semuanya kalau mau makan harus nasi yang pulen dan hangat. Makanya, kalau makan di luar tuh suka cocok2an deh meskipun lauknya enak.

  15. Tadinya aku pikir itu yang museum tempat musholanya, eh ternyata bukan ya. Selalu seru baca perjalanan mak Nanik karena jadi tau juga beberapa daerah yang belum pernah saya kunjungi. Memang setiap daerah itu selalu punya cerita yang mengesankan ya mak.

  16. Horas Mak,
    Aku malah belum pernah ke Tomok Samosir padahal aku wong Batak. membaca tulisan mak aku jadi punya gambaran. Semoga di tahun ini aku pulang ke Siborong-borong kampung halaman bapakku bisa mampir kesana

  17. Pengin deh mba ke sana. Salah satu destinasi wisata di Indonesia yg pengin aku kunjungi Toba dan sekitarnya. Ini Samosir, aku bayangin makan ikan potongan gede, fresh gitu 😍 huaa.
    Aku betah ke pasar model di atas.. bisa kalap
    Jadi uang kertasnya basah ya mba,mereka request dilempar aja, udah happy ya

  18. Pengen deh ke sana juga kalau ada rejeki lebih. Selama ini aku menikmati kultur Batak dari cerita-cerita para abang-abang Podcast Agak Laen dan malah jadi ikut penasaran buat explore wisata Sumatra Utara. Semoga ada rejeki buat ke sana, AMIN!

  19. Kapan ya ada rezeki main kesana, kok tampaknya toba itu jauh sekali untuk kutempuh kalo dari kalimantan. Tapi dangat terhibur setrlah baca tulisan ini, berasa sudah bisa merasakan vibesnya. Jadi pengen beli kaos yang 100 dpt 3

  20. Semneh banget mba Nanik kerja sambil jalan2 ke tempat yang selalu baru..untungnya ditulis jadi ikut bisa menikmati .. mudah2 bisa kesana juga penasaran mau lihat Ruma Bolon fan kain tenunnya bagus2 ya ( borong gak?,)

  21. Agak sayang ya karena museum Batak Tomok tutup. Jadi gak bisa ke sana. Untung bisa lihat Tarian Sigale-Gale. Ini kan terkenal banget ya. Kalau denger-denger, ada yang khusus gerakin boneka biar seolah ikut nari

  22. Pernah denger cerita temenku yang orang Batak tentang patung sigale gale ini. Tambah terpukau gara gara mbak Nanik cerita !

    Insya Allah satu saat bisa main ke sini aamiin

  23. Aku suka dengar cerita Danau Toba dan Pulau Samosir sejak zaman kecil, tapi baru tahu kalau pulaunya gede dan jadi satu kabupaten sendiri. Kirain pulau kecil satu desa gtu aja.
    Yang soal menari itu maksudnya boneka kayu bergerak apa ada mistis2nya gtu mbak? Kok pakai ada pawang segala?

  24. Ternyata pulau Samosir itu luas juga ya, hampir sama luasnya dengan negara Singapura.
    Kebetulan sekali ya, Mbak, waktu ke sana pas ada pertunjukan Tarian Sigale-Gale sehingga bisa ikut melihat dan berinteraksi secara langsung dengan para masyarakat adat

  25. Aiiih..kemarin uda baca postngan Mb Nanik yg sebelum ini tentang parapat. Kan kan kan..jadi kangen aku tu sama Toba. Di seputaran sigale-gale tu ada juga rumah yang dulu untuk tinggal Bung Karno saat diasingkan. Sayangnya dulu ketika sering ke Toba, aku masih jarang ngeblog. Jadi hanya sedikit tentang Toba yang aku tulis. Sekarang, kalau lihat di YT, Samosir sudah makin cakep aja…Pengin deh kesana lagi.

  26. Aku pengen nih berkunjung wisata ke sana, selain indah juga mistis ya, Mb, katanya tarian ini gak sembarangan banget, dan jadi legend di Samosir. Aduh, jadi merinding hehehe, tapi keren banget ya

  27. Cantik-cantik banget kain tenun di tempat wisata belanja desa Tomok Parsaoran. Cocok deh buat oleh-oleh. Dan seru banget ya bisa menyaksikan tarian Sigale Gale di Tomok Samosir. Aku malah salah fokus sama bangunan rumah-rumah adatnya. Bagus bangeeeet.

  28. Pulau Samosir ini masuk wishlist daerah wisata yang pengen kukunjungi huhu, cuci mata di Pasar Tomok tuh puas banget banyak kerajinan tradisional yang cantik unik dan menggoda untuk dibeliii

  29. Seharian yang padat, seru, dan menyenangkan, di tiap lokasi yang dituju kasih kesan tersendiri

    Itu kalau aku di tempat souvenir bisa aja kalap beneran, loh mak
    Udah nandain beberapa item yang terlihat, hihihi

    Musholanya sungguh unik, jadi penasaran dalamnya bagaimana
    Terima kasih sharing perjalanannya ya mak

  30. wah berarti danau toba itu luas banget yaa sampai pulau samosir yang ada di tengahnya juga memiliki kehidupannya tersendiri. seru banget nih mbak perjalanannya. saya dari dulu penasaran sama arsik ini kayaknya cuma ada di medan atau sumut yaa soalnya harus ada andalimannya

  31. Kangeeen banget pengen pulang kampung pas baca ini mba ❤️. Walopun sering ke Parapat, tapi Samosir aku baru sekali. Itupun waktu study tour SMU hahahhaha. Dah lama BANGETTTT. Krn dulu aku SMU nya di Medan. Nginep semalam di Samosir dan kamar mandinya seraam hahahahahha. Tapi memang banyak penginapan di sana yg agak mistis 😅. Temenku berkali2 digangguin.

    Cuma ttp sih, aku ga bakal nolak berkali2 kesana ❤️❤️. Budayanya, makanan , view , semua bikin kangen buat balik lagi

Leave a Reply

Your email address will not be published.

%d bloggers like this: