penyetan sambelan palladium restaurant

Kuliner Lezat di Palladium Restaurant Hotel Platinum Tunjungan Surabaya

Palladium Restaurant berada di lantai 17 Hotel Platinum Tunjungan Surabaya. Tempat menikmati sarapan dengan aneka pilihan menu bagi tamu yang menginap di hotel Platinum. Area tempat duduk yang luas, membuat para tamu leluasa hilir mudik mengambil menu yang ada. Terdapat pilihan tempat duduk di dalam ruangan maupun luar ruangan. Menyantap menu sarapan dengan pemandangan kota Surabaya dari ketinggian, menjadi salah satu kemewahan yang dapat kita nikmati di Palladium Restaurant.

5 malam menginap di Hotel Platinum Tunjungan Surabaya, membuat saya bisa mencicipi secara bergantian menu-menu yang disajikan di Palladium Restaurant.

Lama amat menginapnya?

Iyah, kebetulan ada kegiatan pelatihan yang harus saya ikuti, dan kegiatan pelatihan tersebut dilaksanakan di Hotel Platinum Tunjungan Surabaya.

Isi Piringku Hari Pertama Menginap di Hotel Platinum Tunjungan Surabaya

Begitu pintu lift terbuka di lantai 17, nampak lalu lalang para tamu. Keluar lift sudah ada petugas yang menanyakan nomor kamar. Setelah saya menyebutkan nomor kamar, petugas mempersilakan untuk menikmati sarapan.

Arah kanan dari pintu lift, nampak area yang luas dengan banyak space untuk menaruh aneka pilihan menu. Beberapa meja kursi tertata rapi dan sebagian masih kosong.

Sementara arah kiri dari pintu lift, lebih banyak meja kursi berjajar. Pilihan menu yang nampak adalah menu makan utama, nasi dengan aneka lauk pauknya. Selain itu ada juga bubur ayam, sup, salad buah dan pilihan menu khas jepang

Saya memilih berbelok ke arah kiri, menaruh tas di tempat duduk yang dekat dengan dinding kaca. Setelah itu beredar untuk melihat-lihat menu yang ada, sebelum memutuskan mengambil menu apa.

Setelah beredar, saya memilih beberapa menu “kecil” dan agar ringkas saya taruh dalam satu piring, lalu kembali ke tempat duduk. Mulai menyantap pelan-pelan buah, roti, bubur ketan hitam dan kacang hijau. Menyantap pelan sambil menikmati pemandangan di luar dinding kaca.

sarapan bubur di palladium restaurant

Pilihan buah yang bisa tersedia adalah irisan semangka, melon dan pepaya. Selain itu ada pisang berlin, jeruk dan salak. Saya memilih mengambil irisan semangka, satu buah pisang berlin dan satu buah salak. Sudah cukup sebagai awalan sebelum menyantap hidangan lain.

buah-buahan Palladium Restaurant Hotel Platinum

Setelah menyantap irisan semangka, saya lanjut dengan menyantap bubur kacang hijau dan ketan hitam yang saya campur dalam mangkuk kecil. Sebenarnya pilihan bubur manisnya ada banyak. Bubur kacang hijau, ketan hitam, sruntul, sumsum, ada juga bubur mutiara, dengan pilihan toping berupa santan dan gula merah.

Usai menyantap bubur, tanpa perlu beranjak dari duduk, saya lanjutkan dengan menikmati sepotong roti bakar. Sebenarnya banyak sekali pilihan pastry maupun kue yang tersedia. Tapi pagi itu saya tebih tergoda untuk mencomot sepotong roti bakar.

Sebagai penutup minumannya saya memilih segelas air mineral dan segelas susu. Sebenarnya pilihannya juga banyak lho minumannya. Selain air mineral dan susu, ada infused water, jus (kemasan), teh dan kopi, fresh juice, dan juga aneka minuman tradisional

Menu Penuh Nostalgia Hari Kedua Sarapan di Palladium Restaurant

Di hari ke dua sarapan di Palladium Restaurant hotel Platinum Tunjungan Surabaya, setelah menaruh tas dan berkeliling, pilihan saya jatuh pada jajanan pasar dan gorengan. Ada tiwul, grontol jagung, sawut, gatot beserta sepotong tempe goreng. Makanan yang mengingatkan saya pada masa kecil dulu.

Menu jajan pasar yang beragam ini, ternyata juga menarik perhatian dari banyak tamu yang menginap saat itu, terbukti saat teman saya mau mengambil tak lama setelah dia melihat apa yang saya santap, katanya tinggal sedikit dan sudah tidak lengkap. Untung tadi saya sudah mendokumentasikan saat masih ada banyak stoknya.

jajan pasar Palladium Restaurant Hotel Platinum

Usai menyantap jajan pasar, saya tertarik untuk mencicipi menu sambel penyetan. Sambal fresh di atas cobek batu besar, pilihan lalapan dan lauknya bikin ngiler dari kemarin pertama saya lihat. Tapi antriannya yang bikin saya agak malas, karena mesti nunggu pilihan lauknya di goreng terlebih dahulu.

Karena antriannya panjang, sementara waktu untuk masuk kelas sudah dekat, jadinya saya pindah saja ke area mie. Pagi-pagi menyantap mie yang panas, bisa jadi moodboster buat saya sebelum masuk kelas dan mengikuti kegiatan yang lumayan memeras kerja otak.

noodle station palladium restaurant

Setelah menyantap mie, tersisa rasa pedas di mulut. Emang saya tadi tambahkan sambal lumayan banyak. Saatnya cari sesuatu untuk menetralkan. Dan pilihan saya jatuh pada es krim. Iyah, ada es krim vanilla dan coklat, dengan beberapa topping sesuai selera. Mau di mangkuk kecil, atau cone, terserah kita. Buat nuruti penasaran akan rasanya aja, saya pilih pakai cone, tanpa tambahan topping

ice cream

Enak es krimnya, tidak terlalu manis, jadi emang sesuai dengan selera saya. Usai menikmati es krim, lanjut minum air putih, mulut udah bersih dari rasa-rasa makanan yang tersisa.

Palladium Restaurant Hotel Platinum, Rasa dan Suasananya Memang Membuat Betah

Duduk berlama-lama di Palladium Restaurant hotel Platinum Tunjungan Surabaya, emang tak membosankan. Suasana maupun makanan yang disajikan bikin betah. Hilir mudik keliling memilih menu, mengambil lalu kembali membawanya ke meja. Yang perlu diingat adalah ambil secukupnya saja, makan dan habiskan terlebih dahulu, agar tak ada makanan di meja yang tersisa.

ketoprak

Jangan sampai kejadian seperti teman saya, mengambil beberapa pastry, taruh di meja lalu mengambil menu yang lain. Niatnya pastry itu nanti untuk penutup. Ternyata perut sudah kekenyangan. Lalu berniat membawa pastry tersebut, membungkus dengan tissue dan memasukkan ke dalam tas, untuk di nikmati nanti di dalam kelas.

Tapi niat itu tak terlaksana. Karena saat mau membungkus dengan tissue, terlihat oleh petugas hotel. Petugas lalu menghampiri, dan memberi tahu bahwa tidak boleh membawa makanan keluar dari area resto. Jadilah kami menambah waktu duduk di situ, menanti teman saya memakan pastry dengan pelan. Daripada saya pelototi karena membuang makanan

Masih banyak menu tersaji, yang tak saya dokumentasikan. 5 hari menginap di sana, tentu saja ada banyak variasi menu yang berganti setiap harinya. Tapi dari 5 hari itu, yang pasti penyetan sambelan dan es krim selalu ada.

Baca yang ini juga

7 thoughts on “Kuliner Lezat di Palladium Restaurant Hotel Platinum Tunjungan Surabaya

  1. Kalau nginep lama di hotel tuh, variasi menu sarapan tiap hari sangat membantu, ya. Biasanya aku mulai dengan menu yang kemungkinan ga tiap hari ada. Khawatir besok udah diganti.

  2. Nginap 5 malam di satu tempat tuh lama loh Mbak. Jadi pasti sudah hafal dengan sajian sarapannya. Saya juga pernah ngalami. Lebih lama malah. Sampe 7 malam karena memang EOnya event seminar yang berlangsung sampe 6 hari. Datang/menginap sehari sebelum dan sesudah acara.

    Tapi kelihatannya di Palladium ini menu sarapannya ada variasinya ya. Jadi setidaknya ada sajian baru yang bikin kita penasaran setiap pagi. Apalagi itu jajan pasarnya. Keknya jarang sekali hotel mau menyajikan tiwul, gatot, grontol jagung, dkk. buat para tamu. Peminatnya terbatas. Ah jadi kangen nginap di hotel.

  3. sebagai penganut intermittent fasting, saya auto batal ketika menginap di hotel

    karena sarapannya yang menggugah selera

    jajan pasarnya bikin ngeces Mbak, ternyata di Jawa Timur juga ada ya (tiwul, grontol jagung, sawut, gatot) yang dimakan bersamaan
    Karena di Jabar dan Jateng juga ada, hanya isinya yang berbeda

  4. Ini sih breakfast with view ya mbak, kereeeen bangeet
    BTW salfok sama jajanan pasar ada serawut (kalo di Medan disebut sawut)
    Disini udha jarang bangeeeet dapetnya.
    Getuk tiwul aja susaaah.
    Ya ampuun kalo aku disitu tiap hari sarapan itu terus sih mumpung ada
    Duuh ngeetik ini sambil bayangin enaknya sawut yang manis dengan gula merah dan taburan kelapa itu…. hmmmm

  5. Banyak kuliner lokal yang saya rasanya pernah cicipi tapi ternyata namanya beda dengan di Surabaya kayak Grontol itu teman saya ngasih tau pas di Semarang namanya blenduk.

    Menarik juga menghina di hotel Platinum jadi sarapan di Palladium bisa bernostalgia dengan kuliner asli daerah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *