Palembang, dikenal memiliki jembatan ampera yang digunakan warganya untuk melintasi sungai Musi yang membelah kota. Palembang juga dikenal dengan kulinernya yang lezat, yaitu mpek mpek. Ternyata, Palembang juga memiliki banyak tempat bersejarah yang layak untuk di kunjungi. Berikut ini 5 destinasi wisata sejarah yang ada di Palembang.
1. Kampung Kapitan
Destinasi wisata sejarah Palembang yang pertama adalah Kampung Kapitan yang merupakan area perkampungan tionghoa pertama di Palembang yang ada di tepi sungai Musi, berseberangan dengan Benteng Kuto Besak, tepatnya di Jalan KH. Azhari Kelurahan 7 Ulu Kecamatan Seberang Ulu I, Palembang.
Kampung Kapitan didirikan sejak abad 16, dan saat itu merupakan pusat perdagangan di sana, kerap menjadi persinggahan pedagang yang lelah untuk berisitirahat.
Hingga kini masih terdapat 3 bangunan rumah panggung, berbahan kayu yang dihubungkan dengan selasar/jembatan kayu juga. Bangunan rumahnya masih kokoh walau sudah berusia ratusan tahun.
2. Kampung Arab Al Munawar
Kampung Arab Al Munawar juga terletak di tepi sungai Musi. Anda bisa menikmati wisata sejarah Palembang dengan mengamati bangunan rumah di Kampung Arab Al-Munawar yang sudah berusia ratusan tahun, berbentuk panggung dan terbuat dari kayu ulin, berlantaikan batu marmer yang didatangkan dari Eropa.
Dari sekitar 17 rumah tua yang ada disana, 8 diantaranya merupakan bangunan cagar budaya yang dirawat secara rutin demi mempertahankan kekokohan dan kebersihannya. Rumah-rumah itu masih difungsikan sampai sekarang, baik sebagai tempat tinggal maupun lembaga pendidikan.
3. Kawah Tekurep
Kawah Tekurep merupakan kompleks makam kesultanan Palembang yang terletak di Jalan Belabak Kelurahan 3 Ilir Palembang. Kompleks pemakaman ini sampai sekarang masih difungsikan untuk memakamkan keturunan Sultan yang meninggal.
Di Kawah Tekurep ada juru kunci yang bisa menceritakan sejarah kesultanan Palembang, terdapat juga papan silsilah kesultanan Palembang. Dengan mengunjungi wisata sejarah Palembang ke Kawah tekurep ini, peziarah bisa mendapat pengetahuan mengenai jaman kerajaan Islam di Palembang
4. Makam I Gede Ing Suro
Ki Gede Ing Suro merupakan pendiri kerajaan Islam Palembang yang kemudian menjadi Kasultanan Palembang Darussalam. Ki Gede Ing Suro merupakan putra Ki Gede Ing Lautan, salah satu dari 24 bangsawan dari Demak yang menyingkir ke Palembang, setelah terjadi kekacauan di kerajaan Islam terbesar di pulau Jawa itu.
Kompleks pemakaman ini dibangun pertengahan abad ke-16, terletak Kelurahan I Ilir Kota Palembang. Bangunannya terbuat dari bata merah setinggi sekitar 1 meter, terdiri dari 3 bangunan utama.
Kompleks pemakaman yang kini menjadi bangunan cagar budaya ini nampak sepi, namun masih terawat dengan baik. Cocok dikunjungi bila Anda berniat untuk melakukan wisata sejarah Palembang. Ada juru kunci makam yang tinggal tak jauh dari kompleks pemakaman. Jika kebetulan berkunjung ke sana dan bertemu sang juru kunci, maka kita bisa menggali kisah mengenai Ki Gede Ing Suro dan juga sejarah kesultanan Palembang.
5. Pulau Kemaro
Pulau Kemaro, merupakan sebuah delta kecil di Sungai Musi, terletak sekitar 6 km dari Jembatan Ampera.
Di Pulau Kemaro terdapat makam dari putri Palembang, Siti Fatimah. Menurut legenda, pada zaman dahulu, datang seorang pangeran dari Negeri Tiongkok, bernama Tan Bun An. Ia datang ke Palembang untuk berdagang. Ketika ia meminta izin ke Raja Palembang, ia bertemu dengan putri raja yang bernama Siti Fatimah. Ia langsung jatuh hati, begitu juga dengan Siti Fatimah.
Mereka pun menjalin kasih dan berniat untuk ke pelaminan. Tan Bun An mengajak sang Siti Fatimah ke daratan Tiongkok untuk bertemu orang tua Tan Bun Han. Setelah beberapa waktu, mereka kembali ke Palembang.
Orang tua Tan Bun An memberikan oleh-oleh berupa tujuh guci yang berisi emas. Sesampai di muara Sungai Musi Tan Bun An ingin melihat hadiah emas di dalam Guci-guci tersebut. Tetapi alangkah kagetnya karena yang dilihat adalah sayuran sawi-sawi asin. Ia pun marah dan membuang guci-guci tersebut ke sungai, tetapi guci terakhir terjatuh di atas dek dan pecah.
Betapa terkejut Tan Bun An, karena ternyata di dalamnya terdapat emas. Tanpa berpikir panjang lagi ia terjun ke dalam sungai untuk mengambil emas-emas dalam guci yang sudah dibuangnya. Seorang pengawalnya juga ikut terjun untuk membantu, tetapi kedua orang itu tidak kunjung muncul. Siti Fatimah akhirnya menyusul dan terjun juga ke Sungai Musi.
Beberapa waktu kemudian, dari tempat sejoli itu terjun muncul pulau kecil yang tak tenggelam saat Musi pasang sekalipun. Warga kemudian menamakannya Pulau Kemaro (Kemarau) karena selalu kering dan tak pernah tenggelam walau sungai Musi airnya sedang pasang.
Ternyata di Palembang banyak juga tempat wisata bersejarah. Tidak sekadar peninggalan kerajaan Sriwijaya saja ya, peninggalan kerajaan Islam yang datang kemudian juga ada yang ditandai dengan makam. Semoga suatu saat saya juga bisa sampai di makam raja Islam di Palembang ini
Banyak juga ya wisata sejarah di Palembang, dari yang kampung pecinan sampai kampung Arab. Btw, aku penasaran bgt sama cerita Tan Bun An dan Siti Fatimah, dibikin film gitu bagus kali yak. Akutuh suka nonton film ttg legenda2 gitu.
Wah, ada Kampung Al Munawar yang berada di tepi Sungai Musi. Ternyata masih ada beberapa bangunan jadoel yang masih kokoh dan dipergunalan hingga kini untuk pendidikan. Itu kompleks pemakaman I Gede Ing Suro kelihatannya rapi dan bersih terawat ya. Kalau kita ke sana bisa minta kuncennya untuk diceritakan sejarahnya ya mbak?
sejak pindah kerja di kantor sekarang, aku jadi cukup sering ke Palembang untuk melakukan perjalanan dinas, dan jujurly belum sempat jelajah kota Palembang, baru wisata kuliner aja itu pun gak banyak ahhahah
Makasih informasinya mba.. bisa jadi referensi misalnya suatu hari nanti ke Palembang. Banyak juga ya ternyata wisata2 sejarah di sana.
Blm pernah soalnya aku mba. Selama ini ya cuma nikmatin pempeknya doang dr Jogja…
Huaa selain pulau kamaro belum pernah explore yang di sebutkan diatas mak.
Kemarin ke Palembang ke museum Al-Quran, Masjid Cheng Ho, Jembatan Ampera dan makam raja sriwijaya.
Next semoga ada kesempatan kesana lagi.
Waa, bagus-bagus banget mbak destinasi wisatanya. Terlihat agak tua tapi tetap terawat. Btw aku penasaran, itu ada biaya masuknya nggak mbak?
Nggak ada mbak, semuanya nggak pakai biaya masuk
Aku belum pernah ke Palembang. Artikel ini bikin aku pengen jalan-jalan ke Palembang. Penasaran pingin lihat Kampung Arab, Kampung Tionghoa dan Pulau Kemaro. Penasaran pengen lihat bangunan tua di sana. Bangunan tua yang asli selalu punya arsitektur khas yang unik.
Wah senangnya mbak Naniek yang sudah pernah jalan jalan ke Palembang
Baca artikel ini aku jadi pengen ke Palembang juga
Menikmati wisata sejarah yang ada di sana
di Kampung Kapitan itu ada wisata kuliner juga kah? Maaf yaaa, abis aku doyan makan jadi auto nanya deh, apakah ada kuliner khas tempat tersebut 🙂 Lumayan buat referensi, kalau suatu hari bisa traveling ke sana.
Nggak ada mbak. Saya ke sana pas ada perayaan imlek, jadinya rame karena ada pertunjukan dan bazar makanan juga. Tapi kalau hari biasa, sepi
Belum pernah ke Palembang, dan sangat excited membaca tulisan ini. Saya suka membaca destinasi wisata gini, kayak ‘jalan-jalan’ secara virtual hehe walau hanya dalam bentuk teks dan gambar ya. Tertarik banget dengan kampung Arab Al Munawar, saya suka dengan bangunan-bangunan tua. Insya Allah kalau ada rezeki ke Palembang, pengin dah ke sini terus lanjut makan pempek! hehe
Palembang ini jadi tempat pilihan sekali buat dikunjungi. Dan aku ingin sekali berkunjung ke Kampung Arab, mba. Kalau pulau Komaro ini aku malah baru tahu, mba. Makasih rekomendasinya ya mba
Belum pernah ke Palembang aku mba tapi aku banyak tau lokasi wisatanya dari itinerary teman-teman yang berlibur kesana. Baru tau nih aku sejarah Pulau Kemaro. Thanks info nya mba.
Banyak juga wisata sejarah di Palembang dan cukup menarik. Kalau ke Pulau Kemaro, kudu ke Jembatan Ampera nih. Kan sekalian juga ya
Waktu aku ke Palembang sebelum pandemi juga mamir ke Kampung Kapitan, bisa belajar sejarah di sini. Tapi aku ga sempat ke Kawah Tekurep nih. Sepertinya harus mengeksplor Palembang lagi nanti kapan-kapan
wah jadi kangen palembang nih aku
selain kulinernya yang menggugah selera, wisata sejarahnya juga bagus2 banget ya mak
dari 5 destinasi ini nomor 3 dan 4 belum aku kunjungi
semoga next time bisa kesana
jadi kangen nih ke Pulau Kemaro tahun berapa ya aku ke sana dan wisata sejarah Palembang emang keren2 dan juga kulinernya emang bikin kangen deh
Wah ternyata destinasi wisata di Palembang itu banyak ya, gak cuma jembatan musi itu. aku waktu ke Palembang cuma sempat ke jembatan sungai musi, makan di daerah situ. InsyaAllah kalau ke Palembang lagi maulah ke sini mbak, ke tempat wisata sejarah di Palembang. makasih infonya yaa.
Belum kesampaian nih yang mau ke Palembang bersantai ,,Banyak tempat menarik di sana..Termasuk tempat bersejarah ya…Kau pengen juga suatu saat nanti bisa kesini…sekalian kulineran pempek…
Jadi kangen ngetrip bareng lagi deh mba baca artikel ini. Palembang punya banyak tempat yang indah dan bersejarah yaaa… Seneng banget pas di sana dapet pemandu yang bisa menceritakan berbagai kisah dari sudut pandang yang menarik.
aku kayanya kalo ke palembang pengen banget makan pempeknya langsung disana deh. hihihi. eh ternyata selain pempek dan tekwan, banyak juga wisata bersejarah yang bisa didatangi sata berada di palembang ya maaak
Penasaran banget pengen explore Palembang. Trus ada rekomendasi tempat yg wajib dikunjungi saat di Palembang auto ditandain nihh
Noted mbak. Makasih banyak referensi tempat wisata bersejarah. Kira-kira untuk anak SD-SMP udah bisa kan ya? Pengen juga ngajak anak kesini kalau ada rejekinya. Aamiin YRA!