wisata dusun semilir

Liburan, Saatnya Melipir Sejenak ke Dusun Semilir

Awal Mei 2025, ada libur panjang, dan saya juga sudah merasa jenuh dengan rutinitas kantor-rumah, jadi saya tawarkan ke anak-anak, mau nggak liburan?

Pastinya anak-anak mau dong, jadilah kami ke Klaten, main ke rumah kakak. Terus saya ajak kakak untuk nemani anak-anak main ke Dusun Semilir. Soalnya anak-anak udah bosen setiap kali main ke Klaten, pasti diajak jalan-jalannya ke Yogya.

Perjalanan ke Dusun Semilir

Kami berangkat ke Dusun Semilir di hari Sabtu, 10 Mei 2025. Karena weekend dan libur panjang, takut nanti bakal antri di loket tiket, maka saya memutuskan membeli tiket secara online melalui Traveloka.

Pilihan tiketnya ada yang cuma tiket masuk saja, seharga 30 ribu per orang, dan tiket terusan seharga 120 ribu per orang. Dari penelusuran web, saya temukan wahana di Dusun Semilir ini lumayan banyak, jadi saya memutuskan untuk membeli tiket terusan saja.

Perjalanan dari rumah ke Dusun Semilir sekitar 1,5 jam. Dari rumah di daerah Bayat, kami menuju pintu tol Polanharjo. Masuk tol menuju arah Semarang, keluar di pintu tol Bawen. Dari pintu keluar tol Bawen, posisi Dusun Semilir sangat dekat. Seingat saya, nggak sampai 10 menit setelah keluar tol Bawen, kami sudah sampai.

Sampai area Dusun Semilir, tap kartu uang elektronik di pintu gerbang, setelah itu ada petugas yang menawarkan apakah mau di parkiran VIP atau yang biasa. Posisi parkiran VIP pas di depan pintu masuk ke area Dusun Semilir, dekat pula dengan loket tiket. Kami memilih lokasi parkiran biasa saja, toh kami lihat nggak begitu ramai juga kendaraan di tempat parkir. Oh iya, kami sampai di sana sekitar jam 10 pagi.

Masuk Lokasi tanpa Mengenakan Gelang Pengunjung.

Ternyata nggak seramai yang kami bayangkan, walau ke sana pas hari Sabtu. Tak ada antrian di loket saat saya menukar tiket. Setelah menunjukkan bukti pembelian tiket di aplikasi, saya memperoleh gelang, voucher makan/minum serta mainan bumerang berbentuk baling-baling, sejumlah tiket yang saya pesan.

wisata ke dusun semilir
Saya bersama kakak-kakak dan anak-anak berfoto di depan pintu masuk

Voucher dan mainan saya simpan di tas, sementara gelang pengunjung saya tenteng untuk ditunjukkan pada penjaga di pintu masuk. Sepengalaman saya, beberapa kali ke tempat wisata yang mesti pakai gelang pengunjung, nanti gelangnya bakal dipakaikan oleh petugas di pintu masuk.

Saat saya tunjukkan gelang pada penjaga di pintu masuk, kata penjaganya di bawa saja, nanti di dalam ada petugas yang akan memakaikan. Baiklah, kami pun lalu masuk.

Dari pintu masuk, di desain tidak lurus alur kunjungan, melainkan melingkar ke sisi kiri. Melewati jejeran penjual aneka cindera mata. Ada kaos, boneka, daster, baju dan kain batik, gantungan kunci, sandal, sepatu, topi, bahkan skincare. Bagus juga trik marketingnya, sebelum masuk aneka macam wahana, di kasih pemandangan oleh-oleh yang bisa diincar dulu.

Setelah melewati jejeran gerai cindera mata, baru deh kami melewati pintu masuk lagi. Untuk lewat sini, harus scan barcode pembelian tiket. Saya pun menyiapkan tiket pembelian dan gelang untuk di bawa masing-masing orang. Barcode di scan, pintu terbuka, dan kami satu persatu masuk. Tapi gelangnya masih nggak dilirik dan ditanyakan oleh petugas. Jadilah setelah semua masuk, gelang saya kumpulkan lagi dan taruh di tas.

Selepas pintu masuk ini, mulailah tampak pemandangan yang sayang dilewatkan tanpa berfoto terlebih dahulu. Posisi pintu masuk diatas, sementara semua wahana Dusun semilir ada di bawah, jadi kami meniti papan-papan kayu yang diatur posisinya melingkar menurun untuk sampai ke bawah. Bagi yang membawa anak-anak ataupun lansia, agak merepotkan karena tak ada pegangan di kedua sisinya, jadi takutnya bisa terpeleset dan meluncur ke bawah. Atau memang di desain tanpa ada pegangan di tepi karena namanya jembatan senggol?

jembatan senggol dusun semilir

Walau ada karpet juga bagi pengunjung yang takut terpeleset, tapi posisi karpetnya itu agak di tengah, jadi tetap nggak ada benda yang bisa buat pengangan juga.

jembatan senggol dusun semilir

Setelah beberapa kali berhenti menunggu rombongan yang tertinggal, berfoto di beberapa spot foto menarik, sampailah kami di ujung jembatan senggol. Di sini, kami melihat peta wisata Dusun Semilir yang terpampang di pinggir jembatan.

peta wisata dusun semilir
Baca peta terlebih dahulu sebelum lanjut jalan

Mengisi Perut di Sepoi Sepoi Food Court

Capek juga menyusuri jembatan senggol, menahan berat badan karena jalanan menurun. Ditambah cuaca yang panas, membuat anak-anak mengeluh kehausan. Untungnya diakhir jembatan senggol ini ada foodcourt. Namanya Sepoi Sepoi foodcourt.

sepoi sepoi food court

Pilihan jajanan maupun makan berat juga beragam.Aneka gorengan, ini yang tampak paling laris, pembelinya sampai antri. Lalapan ayam dan bebek, bakso, batagor, soto, es krim, es dawet dan banyak lagi. Tapi anak-anak belum mau makan, cuma pengen minum saja.

Baiklah, mari keluarkan voucher makan minumnya. Ada voucher 5 ribu rupiah untuk pembelian teh poci. Tapi nggak bisa ditukar semua, kata petugasnya cuma bisa ditukar setengah saja. Artinya dari 7 kupon yang kami miliki cuma boleh 3 saja yang belinya pakai kupon, yang lain mesti beli pakai duit, alias bayar. Jadilah saya pesan 3 teh panas, 3 es teh dan 1 jus alpukat, 1 air mineral. Total saya bayar 43 ribu, saya lupa rincian harganya.

Setelah minuman habis, kami lanjutkan perjalanan. Kali ini beneran mengikuti jalur wisata. Tapi sebelum meninggalkan area sepoi sepoi food court, tak lupa berfoto terbelih dahulu.

jalur wisata dusun semilir
Berfoto bersama kakak sebelum masuk jalur wisata

Ternyata masuk jalur wisata, jalannya juga masih menurun. Tapi kali ini ada pegangan bagi pejalan kaki, dan posisinya di tengah. Eh tapi, entah ini sebagai pegangan atau pemisah jalur bagi yang ingin masuk ataupun keluar dari jalur wisata.

jalur wisata

Sepanjang Jalan Kenangan Dusun Semilir

Jalur wisata pertama, namanya Jalan Kenangan. Jadi pengen nyanyi nih ya melewati jalan ini.

Sepanjang jalan kenangan ….

jalan kenangan dusun semilir

Rumbai-rumbai berwarna warni di sepanjang jalan, membuat suasana jalan menjadi teduh, selain menambah keindahan dan kesyahduan sepanjang jalan kenangan ini.

Di kanan kiri jalan terdapat kios-kios yang memajang barang jualannya. Ada cindera mata, makanan, minuman. Meja kursi kayu di cat dengan warna-warna cerah, siap dijadikan tempat duduk bagi para pengunjung, sambil menikmati aneka street food yang dijajakan di sana

Saat kami sedang asyik berjalan dan melihat-lihat aneka macam jualan di kios, terdengar suara klakson dari arah belakang, rupanya ada kereta mini yang akan melintas. Kalau dikampung saya, disebutnya kereta kelinci.

kereta kelinci

Menurut info dari salah satu pedagang, kalau kami membeli tiket terusan, bisa juga naik kereta kelinci tersebut tanpa harus mengeluarkan biaya lagi. Kami berniat nanti saja naiknya, kalau sudah capek jalan. Tapi nyatanya sampai keluar area Dusun Semilir, kami tak menaiki kereta tersebut.

Diujung jalan kenangan, ada wahana omah suwung. Omah suwung, artinya rumah kosong, dan kalau lihat vibesnya, ini semacam rumah hantu kalau di wahana wisata modern. Kami nggak massuk ke sini, cuma kami lewati saja.

omah suwung

Dusun Kirana dan Dino

Wahana pertama yang menarik perhatian kami adalah wahana bertema Dino. Wahana ini pula yang akhirnya membuat saya mengeluarkan gelang pengunjung dan membagikan pada anggota rombongan. Kami lalu memasang sendiri-sendiri. Karena untuk masuk wahana Dusun Kirana dan Dino, harus menunjukkan gelang sebagai pertanda beli tiket terusan.

patung dino

Ada beberapa patung dinosaurus di area terbuka. Saat kami berfoto, ada petugas yang menghampiri dan mempersilakan untuk masuk saja ke gedung yang ada di situ, untuk melihat pertunjukan teatrikal dino.

Puas berfoto, kami pun masuk. Ternyata sudah ada banyak pengunjung di bangku penonton, kami pun lalu bergabung. Pertunjukan sudah di mulai, Dino berbagai jenis silih berganti memasuki panggung. Anak-anak, para penonton pun tak dilarang untuk turun ke panggung dan berinteraksi dengan para dino tersebut.

pertunjukan dino

Dusun Salju

Selepas dari jalan kenangan, kami sampai di area pelataran. Pelataran artinya halaman, tempat anak-anak bermain. Dan memang konsepnya ini kayak halaman yang luas, beberapa anak bermain skuter di halaman ini, di pinggirnya ada beberapa gerai penjual dan gedung wahana.

Di plataran ini ada wahana dusun salju, cosplay robot, human claw machine, skuter dan boomerang. Kami hanya masuk ke wahana Dusun Salju saja.

wahana dusun salju

Sebelum masuk, kami harus menunjukkan gelang pengunjung dan menyebutkan ukuran nomor sepatu. Nomornya di catat oleh petugas, lalu diserahkan pada petugas di bagian dalam untuk memperoleh pinjaman sepatu boot. Jangan khawatir kalau ukuran yang sudah kita sebutkan di awal tidak cocok, bisa langsung minta ganti sepatu yang sesuai ukuran.

penukaran sepatu

Setelah berganti mengenakan sepatu boot, kami diarahkan ke tempat berfoto. Wajib untuk berfoto sebanyak 3 jepretan di sini, dengan latar green screen. Setelah kami keluar, baru deh saya ngintip berapa harganya untuk bisa memperoleh hasil fotonya. Satu lembar fotonya bisa ditebus dengan harga 40 ribu. Kami tentu saja nggak menebus fotonya.

Sepatu boot dipinjamkan secara gratis, alias sudah termasuk di pembelian tiket. Karena suhu di ruangan salju sekitar 5 derajat celsius, maka bagi yang nggak kuat dingin, bisa menyewa jaket. Harga sewanya 10 ribu untuk anak dan 15 ribu untuk dewasa.

Di dalam, kita bisa bermain bola salju, main perosotan dan juga berfoto. Pada waktu-waktu tertentu, secara berkala ada butiran-butiran es yang disemprotkan dari atas, membuat suasana mirip hujan salju.

wahana dusun salju

Keluar dari wahana dusun salju, bisa ngopi/ngeteh dulu untuk menghangatkan badan. Bisa juga pesan mie instan. Tapi ini tak kami lakukan. Selesai mengembalikan sepatu, kami keluar wahana dusun salju dan disambut teriknya matahari di area pelataran.

Lanjut Keliling Dusun Semilir

Keluar dari wahana Dusun Salju, kami lanjutkan perjalanan menuju banyu biru, omah dolanan, omah angon dan beberapa wahana lain. Tak ada yang dimasuki, cukup dilewati dan dilihat sejenak saja, sudah lelah berjalan.

Di banyu biru ada pilihan canon ball, naik perahu kecil dan berlayar masuk terowongan, dan beberapa permainan air lainnya. Kami cuma duduk di tepi sebentar, mengamati pengunjung yang bermain di sini.

wahana banyu biru

Bagi yang mengajak anak kecil, pasti bakal betah di wahana omah dolanan. Ada banyak permainan dengan warna cat yang cerah. Jungkat-jungkit, komedi putar, trampolin, ayunan dan banyak lagi. Kalau masuk wahana omah dolanan, pengunjung tak boleh memakain sandal/sepati, wajib mengenakan kaos kaki.

wahana omah dolanan
Salah satu permainan di wahana omah dolanan

Dari omah dolanan, sampailah kami di area suketan. Disini ada perosotan warna warni, yang jadi salah satu ikonnya dusun semilir. Saya pengen masuk ke wahana ini, bukan untuk menjajal perosotannya, tapi untuk memotret dari atas.

Namun ada serombongan anak TK yang sedang antri untuk masuk. Pasti bakal lama kalau saya ikut di barisan antrian ini, jadi saya urungkan dan hanya memotret dari luar wahana.

wahana suketan

Kami lanjut berjalan, ketemu mini zoo dengan jumlah hewan tak begitu banyak. Melewati arena go cart, trem. Melalui the villas yang merupakan kamar-kamar yang bisa disewa pengunjung jika ingin menginap di Dusun Semilir.

Selesai sudah petualangan kami di Dusun Semilir. Selepas the Villas, kami menuju jalan keluar. Saat keluar kami kembali melewati sepoi sepoi food court, dan ada live music di sana.

live music

Baca yang ini juga

19 thoughts on “Liburan, Saatnya Melipir Sejenak ke Dusun Semilir

  1. dusun semilir ini juga disukai teman-temanku yang jawa timur. KArena memang menawarkan destinasi yang kekinian dan spot buat foto yang bagus-bagus. meski begitu, aku belum pernah kesini, hiks. pengen deh, bisa main kesana

  2. Mbak Nanik maaf Dusun Semilir itu di mana ya? Sepertinya Jawa Tengah ya. Saya cari tapi ga nemu padahal kelihatan unik banget! Perpaduan alam, budaya, dan spot foto estetik bikin betah jalan-jalan seharian.

    1. Kalau dari dibilang sih arah Semarang. Keluar dari tol Bawen. Berarti emang Jawa Tengah, Kak.

      Aku pas tinggal di Semarang nggak sempat ke Dusun Semilir. Padahal, ada teman yang ngajakin.

      Sayang banget.

  3. Saya suka temoat wisata yang menawarkan tiket terusan. Karena suka malas bolak-balik beli tiket bila ingin menikmati wahana. Cuma agak sedikit heran dengan vouchernya. Bisa dapat 7 voucher karena belinya 7 tiket atau bukan? Kalau vouchernya sejumlah tiket, berarti harusnya bisa kepake semua kan ya.

  4. Luas banget Wisata Dusun Semilir ini ya mbak, hanya saja dari review Mbak Nanik setelah beli tiket terusan untuk naik kereta pun masih bayar lagi, ya? Sepertinya kalo main Kano pun juga nambah lagi ya mbak?
    Tapi Dusun Semelir cukup rekomen untuk jadi jujugan destinasi berikutnya.

  5. Luas banget ternyata ya Desa Semilir ini. Aduh kalau saya udah punya tiket terusan, mending naik kereta kelinci itu deh… Lumayan kan biar ngirit cape nya hehehe…

  6. Beberapa kali berniat ke sini enggak jadi-jadi, padahal sudah lewatin, pas ke rumah ipar di Ambarawa..Ternyata terjangkau juga tiket terusan Dusun Semilir.
    Itu gelang tiket ga langsung dipasang, pengawasan pengunjung enggak ketat dong ya..hihihi. Harusnya di pintu masuk dah pasang gelang
    Suka dengan aneka pilihan wahananya, anak-anak pasti happy ke sini!

  7. dekat dengan Bawen, jadi termasuk dekat ke Semarang ya?

    Sangat menarik ya Dusun Semilir, namanya dusun tapi makanan dan wahananya kekinian

    Kalo anak-anak pingin hiburan di sekitar itu, jadi gak bingung lagi deh

  8. Sama banget nih kak Nanik. Hehe, saya juga paling bosen kerja nih dair kantor-rumah. Hehe, pentingnya memang self healing bareng keluarga. Biar fresh dan pikiran jadi lebih jernih. Btw, seru pastinya berkunjung ke Dusun Semilir, sehat-sehat semuanya ya kak Annie tuk keluarga kakak.

  9. Ini perjalanan yang menyenangkan kak Nanik. Apalagi lokasinya adem, banyak jajanan, dan penuh warna, bisa sekalian pepohonan seru. Boleh nih destinasinya buat bareng teman atau keluarga

  10. Wah asyiiik yaa mba. Wisata di dusun Semilir wahananya lumayan lengkap. Yang pasti gak cuma orang tua aja yg seneng tapi anak-anak happy banget pastinya yaa

  11. Hmm … dusun semilir tempat yang asyik buat liburan, lokasinya adem, wahananya cukup lengkap dan kulinerannya juga komplit, pokoknya asyik deh … happy fun kak Nanik

  12. hm … bicara soal liburan itu memang paling asyik, apalagi Dusun Semilir, tempat yang enak untuk liburan kerena tempatnya sejuk, wahana permainannya liburan komplit, Happy fun kaka nanik

  13. Ini sih sekalian olah raga jalan kaki ya Mbak. Tempatnya luas dengan beberapa titik stop yang menarik. Ada aja yang bisa dilihat dan dinikmati. Kalau saya sih fix bakal berlama-lama di area jajan. Apalagi kalau camilannya bikin efek refreshing. Betah kali ya berlama-lama duduk di Sepoi Sepoi Foodcourt itu.

  14. Seru tya main ke Dusun Semilir sekeluarg agitu. Btw kalau parkir VIP ada tambahan biaya gak mbak?
    Padhal lebih nyaman gelangnya dipakai ya mbak khawatir jatuh gitu.
    Ini sih bukan cuma anak kecil tapi orang dewasa juga happy main ke Dusun Smeilir

  15. Satu lokasi dengan banyak sekali pilihan wisatanya. Semakin lama semakin menawan, ya. Terakhir saya ke Dusun Semilir saat Gi masih dalam gendongan. Pengen kapan-kapan ke sana lagi, dan eksplorasi. memang sebaiknya beli tiket terusan ya kalau mau all in.

  16. Satu lokasi dengan banyak sekali pilihan wisatanya. Semakin lama semakin menawan, ya. Terakhir saya ke Dusun Semilir saat Gi masih dalam gendongan. Pengen kapan-kapan ke sana lagi, dan eksplorasi. memang sebaiknya beli tiket terusan ya kalau mau all in

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *