Bagaimana Membuat Anak Kecanduan Bacaan?

babang-baca
Suatu kali saya pernah posting gambar babang yang sedang makan sambil membaca buku, dengan keterangan :

Orang kalau sudah asyik biasanya nggak mau di ganggu. Apalagi klo sudah larut asyik baca buku, nggak enak banget kalau harus berhenti padahal belum sampai di halaman terakhir. Alhasil makan pun matanya tetap menatap buku.

*Bocah ini seharian belum makan. Asyik aja dengan setumpuk bacaan. Emaknya maksa dia buat makan. Dia mau makan dengan syarat tetap sambil baca. Ya sudahlah. Yang penting mau makan.

Lalu ada teman yang menanyakan bagaimana caranya babang bisa sampai asyik begitu membaca. Seingat saya, nggak ada perlakuan khusus sih. Saya nggak pernah nyuruh babang untuk membaca, semuanya ngalir aja.

Tapi saya juga lalu mencoba merefleksi kembali, apa saja yang sudah saya lakukan sehingga babang jadi kecanduan membaca.

  1. Sejak babang masih bayi, saya biasa membacakan buku buat dia. Biasanya sehabis babang mandi, atau malam hari sebelum babang tidur.
  2. Sambil menunggui babang main, biasanya saya pegang buku. Kadang hanya benar-benar di pegang, kadang sambil dibaca. Sambil main itu, kadang babang meminta saya untuk membaca dengan suara keras, karena dia ingin tahu buku apa yang saya baca
  3. Sejak babang bisa membaca, kami sering melakukan aktivitas membaca bersama. Saya dengan bacaan saya, babang dengan bacaannya sendiri. Kami saling bergantian membaca dengan suara keras. Jadi sedikit-sedikit saya tahu isi buku yang dia baca, demikian juga sebaliknya.
  4. Kadang babang membawa buku menemui saya, bertanya apakah dia boleh membacakan buku untuk saya. Jika begini, sedapat mungkin saya hentikan aktivitas saya, lalu duduk dan menyimaknya.
  5. Saya selalu berusaha menuruti setiap kali babang mengajak ke toko buku.

img_20161217_094333

Saya ingat betul, dulu saat usianya antara 1 – 2 tahun, babang paling rajin mengacak-acak rak buku. Buku yang sudah tersusun rapi diambili semua, hingga berserakan di depan rak buku. Biasanya saya biarkan saja sampai dia puas, yang penting jangan sampai ada lembarannya yang disobek. Klo dia sudah puas mengacak-acak, baru buku-buku itu dirapikan dan ditaruh di rak. Sudah kelihatan rapi, babang datang lagi, di acak-acak lagi. Sabarrrr…..

Kini babang sudah punya rak buku sendiri. Dia sendiri yang mengatur buku-bukunya hingga terlihat rapi. Jika adiknya mengambil buku dan tidak mengembalikan lagi pada tempatnya, maka babang akan marah-marah dan menyuruh adiknya untuk menaruh buku di tempat yang sesuai. Saya sih senyum-senyum aja klo babang berlaku seperti itu. Alhamdulillah, dia sudah cinta mati pada buku. Semoga buku akan terus menjadi temannya. Terutama teman makan.

img_20161217_161857

Baca yang ini juga

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *