cover origin dan brown

Mengikuti Petualangan Robert Langdon dalam Origin.

Robert Langdon, pertama saya kenal nama tokoh ini dalam novel The Da Vinci Code karya Dan Brown. Novel yang membuat saya jatuh cinta pada karya-karya Dan Brown. Tak hanya The Da Vinci Code, saya pun membeli dan membaca novel-novelnya yang lain. The Lost Symbol, Angels and Demons, Deception Point, Digital Fortress dan juga Inferno.

Novel-novel Dan Brown ada juga yang sudah difilmkan lho. Tapi saya belum satupun nonton filmnya. Saya tuh kalau udah baca bukunya, males nonton filmnya. Udah tahu ceritanya, jadi menurut saya kurang seru hehehe…

Awal bulan Desember ini saya ke Gramedia, dan ketemulah dengan Origin. Tak perlu pikir panjang, langsung saya ambil dan bayar di kasir. Dan inilah sedikit kisah bagaimana saya mengikuti petualangan Robert Langdon dalam Origin.

Origin karya Dan Brown
Kalimat yang menarik saya untuk membeli dan membaca bukunya

Edmond Kirsch, seorang miliader, ilmuwan komputer, atheis berniat untuk mengumumkan penemuannya. Penemuan yang diyakininya akan mengguncang dunia, terlebih umat beragama. Penemuan yang berupaya untuk menjawab dua pertanyaan terpenting dalam kehidupan. Pertanyaan pertama, dari mana kita berasal? Pertanyaan kedua, kemana kita akan pergi?

Sebelum mengumumkan penemuannya, Edmond Kirsch menemui pemuka agama Katolik, Yahudi dan juga Islam. Aneh ya, dia mengaku atheis, tapi sebelum membuat pengumuman malah berkonsultasi pada para pemuka agama. Yah, semacam kasih thriller presentasi gitu pada para pemuka agama itu. Dia pengen tahu gimana tanggapan mereka terhadap penemuan Kirsch.

Melalui novelnya ini, Dan Brown pun membawa pembaca pada sejarah masa lalu. Bagaimana dahulu ilmu pengetahuan tak bisa berkembang karena kebijakan Gereja. Penemuan bahwa bumi itu bulat, dan bumi bukanlah pusat tata surya, mendapat penentangan sangat keras.

Pembunuhan di Malam Pengumuman Penemuan Edmond Kirsch

Ternyata Edmond Kirsch ini dahulu pernah jadi mahasiswa Robert Langdon. Jadi wajarlah kalau dia juga mengundang Robert Langdon untuk menghadiri acara pengumuman penemuannya yang diadakan di museum Guggenheim, Spanyol.

Sekali lagi, saya begitu menikmati tulisan Dan Brown yang mendeskripsikan dengan detail bagaimana kondisi di dalam museum. Karya seni apa saja yang ada didalamnya, serta karya siapa, bagaimana karya itu tercipta.

Acara pengumuman dilakukan dengan cara yang tak biasa. Para tamu undangan di bawa ke dalam suasana rileks dan disajikan dengan berbagai kisah yang berkaitan dengan penemuan itu. Latar belakang bagaimana penemuan itu sampai ada.

Namun sebelum Kirsch sampai pada inti yang ingin disampaikan, seseorang muncul dan menembak dirinya. Suasana pun menjadi kacau.

Kenapa ada yang ingin menghalangi Kirsch menyampaian penemuannya? Siapa orang yang telah membunuh Kirsch? Siapa yang menyuruhnya?

Robert Langdon, yang mendapatkan peringatan akan ada pembunuhan dan berusaha mencegah, malah di tuduh terlibat dalam pembunuhan. Dia juga dituduh menculik tunangan calon raja Spanyol, yang merupakan ketua penyelenggara kegiatan malam itu.

Teman Misterius

Robert Langdon pun melarikan diri. Dia bersama Ambra Vidal, tunangan calon raja Spanyol. Dia juga di bantu sosok misterius yang selalu memberikan bantuan dengan cara yang tak dimengerti oleh Langdon. Sosok misterius itu bernama Winston.

Pelarian Langdon tak mudah. Dia bersama Ambra Vidal dan Winston berusaha untuk mencari cara agar penemuan Kirsch tetap bisa diketahui oleh dunia.

Iya, walau Kirsch sudah meninggal karena di tembak malam itu, tapi dia sudah mempersiapkan presentasinya. Yang harus dilakukan Langdon adalah menemukan file presentasi itu dan menyiarkannya pada dunia.

Langdon harus bergerak dalam senyap. Polisi kerajaan Spanyol memburunya. Dia juga harus memecahkan kode dan sandi untuk menemukan dimana Kirsch menyimpan file presentasinya. Sementara itu, pembunuh Kirsch juga memburu Langdon.

Pada akhirnya, dengan bantuan Winston, Langdon dan Ambra Vidal berhasil menyiarkan penemuan Kirsch.

Dan Brown Memang Penulis Keren

Novel Origin ini tebal 502 halaman, lumayan tebal lho buat bantal. Karena ceritanya menarik, cara berceritanya bikin penasaran, saya bisa menyelesaikan membaca novel ini dalam dua malam. Iya, saya membacanya saat malam hari, kala anak-anak sudah tidur. Biar tenang dan tak ada gangguan.

Tak rugi saya begadang. Mendapat cerita yang bagus dan juga pengetahuan yang banyak. Dan Brown piawai meramu kisah sejarah agama-agama di dunia ke dalam jalinan novelnya. Jadi selain menikmati ceritanya, saya juga belajar sejarah-sejarah agama dan juga kisah para ilmuwan jaman dahulu.

Membaca novel ini, saya kadang menahan napas karena tegang. Kadang jengkel dan pengen teriak mengingatkan. Kadang penasaran dan ingin membuka beberapa halaman ke depan. Tapi urung dilakukan, karena jalinan cerita dalam setiap lembarnya terlalu sayang untuk dilewatkan begitu saja.

Jadi sebenarnya, siapa yang membunuh Edmond Kirsch? Apakah pihak keluarga kerajaan terlibat? Apakah pemuka agama yang sudah diberi thriller presentasinya terlibat?

Sungguh tak terduga. Perkiraan saya ternyata salah. Di akhir cerita, barulah saya mendapat jawabannya, walau tak tersurat secara jelas dalam ceritanya. Ternyata, yang merencanakan pembunuhan terhadap Kirsch bukanlah manusia.

Bukan manusia? Lalu apa?

Penasaran? Temukan sendiri jawabannya dalam novel ini ya.

Kalau kamu, sudah pernah baca novelnya Dan Brown?

Baca yang ini juga

41 thoughts on “Mengikuti Petualangan Robert Langdon dalam Origin.

  1. Mbkkk ini kok bikin penasaran banget sama kelanjutan ceritanya. Kalau bukan manusia yang merencanakan pembunuhan, siapa ya.. Penasaran mbkk heuheu

  2. Wah, wah, waaah, koq dibalikkin ke reader sih ya yang lagi penasaran nih siapa pemubunuhnya. Bunda belum pernah baca karyanya Dan Brown. Bunda senengnya borong buku2 di Garage Sale-nya temen-temen bule, tapi buat bacanya? Huuuh…bukunya tebel-tebel jadi rada males aja bacanya apalagi buku-bukunya sudah lama banget tersimpan di rak buku tan biapa dibaca. Siapa yang mau ya mengadopsi buku2 ini? Japri ya, tapi mohon maaf buku2nya dari tahun jebot kira-kira usia bunda masih 50-an tahun.

  3. Saya tahu Dan Brown justru dari filmya duluan…ya ampun keren filmnya jadi penasaran baca bukunya. Akhirnya baca deh beberapa karyanya. Dan memang dia detil dan kisah yang diceritakan seperti nyata. Memang ada latar fakta tapi berhasil membius kita dan terlupa kalau ini fiksi semata. Saya belum baca Origin…wah 504 halaman, dulu bisa 2 hari selesai biasanya, gatau sekarang…jadi pengin baca juga

  4. Wah..genre bacaannya yang penuh misteri,
    Aku udah lama Sekali tak lagi merasakan kenikmatan membaca buku kaya dulu dan benar-benar tenggelam pada tutur didalam tulisan.
    Belum ketemu bacaan yg pas lagi nih tampaknya

  5. Membaca nama Robert Langdon, saya teringat sebuah novel yang pernah saya baca, kalau tidak salah tahun 2011 lalu, yang berjudul “Angels and Demons”. Beberapa tahun kemudian, saya baru tahu kalau novel tersebut ternyata sudah dibuat film. Dan Brown memang jenius…

  6. Khas banget ya mba alur dan setting dr buku2nya Dan Brown.
    Siap2 penasaran sih klo baca buku dia.
    Jadinya gak mau berhenti sebelum halaman terakhir hehe.
    Yg kayak gini klo difilmkan aku juga seneng nontonnya

  7. Karya Dan Brown memang membuat otak tak henti berpikir, terlepas dari kontroversi atas karya-karyanya, saya rasa penulis itu sangat jenius dalam menuliskan cerita. Terutama dengan latar waktu yang relatif singkat

  8. Origin aku belum baca sama sekali mbaaaa, padahal bukunya keluar 2017-an yaaaa. Wkwkwk. Jadi ingat aku pernah gak tidur 2 hari gara-gara beresin The Davinci Code. Sampai kuliah telat waktu itu. Terakhir aku baca yg Inferno. Setelah itu menikah, punya anak, udah deh hilaaaaang minat baca buku yg tebal2. Aku lebih suka baca-baca review dan cerita teman2 yg udah baca buku ini, seperti Mba Nanik.

  9. secara garis besar alurnya mirip sama Da Vinci Code ya mba, iya ga sih. Aku si baca bukunya sama nonton filmnya. Tapi ini endingnya sepertinya berbeda

  10. Waah…uda ada versi e-booknya belum yaah..
    Aku pengen baca bukunya Dan Brown juga…
    Tapi versi fisiknya aja tebel gitu yaa…hihii…kuat apa engga baca versi digitalnya?

  11. Memang keseruan membaca novel itu lebih membangun imajinasi kita ketimbang nonton ya kan mba nanik. Rasa penasaran dan dagdigdug nya juga dapat banget. Dulu saya cuma nonton film yang the davinci code aja udah ngerasa seru banget ini.. kapan ya kira-kira Robert langdon yang ini difilmkan

  12. Davinci code serial yang paling aku suka…kisahnya seru ya kak. Nah, saya penasaran nih dengan yang origin. Cobalah entar pas ke gramed lihat2 siapa tahu uangnya cukup untuk beli..hehe…makasih kak

  13. Mantab nih, penggemar buku buku karya Dan Brown ya mba. Karyanya selalu hits, dan bukunya dilabel.harga cukup lumayan. Aku suka yang the lost symbol

  14. wah berarti banyak serinya ya mba ? saya melalui buku belon pernah. Tau robert juga dari film filmnya. Jika dibandingkan dengan buku, biasanya jauh berbeda ga mba ama di filmnya /

  15. Setuju Dan Brown emang keren kebangetan
    Dulu saya koleksi bukunya karena ingin belajar fiksi
    Akhirnya nyerah, Karena cuma baca praktek kagak 😀😀😀

  16. Euleuh, ujungnya bikin saya penasaran banget. Hehehe…
    Saya blm pernah baca novel ini. Kebayang bisa bacanya sampai selesai enggak ya, hehehe…
    Terimakasih sudah nambah wawasan saya terkait buku yg mungkin kalua ga baca disini saya tidak akan pernah tahu

  17. Mbak naniiiiiik aku sebel deh sama kamu, huhuhu. Duh itu nggantung banget kan ye…kalau yang bunuh bukan manusia siapa lagi coba? makhluk dunia sebelah? duh kayaknya gak ya, cerita seperti itu kayaknya gak menghubungkan dengan makhluk-makluk kasat mata deh ya, duh terus siapa dunk ya yang bunuh? aaaaaaarrghhhhhh

  18. memang dan brown penulis yg keren ya mbak, aku blm baca klo yg the origin, baru pernah baca yang the davinci code saja

  19. Buku (novel) bergenre detektif seperti petualangan Robert Langdon dalam memecahkan misteri pembunuhan biasanya memang sukses membuat kita penasaran sampai akhir buku. Dan biasanya, kalau saya gak sabaran, kumat deh shortcut baca ngintip endingnya dulu, terus mulai lagi dari awal.

    Btw, saya sepertinya belum pernah baca buku karyanya Dan Brown

  20. Aku kenal dan brown ini dari film apa tuh. .yg Yesus punya anak dari Maria Magdalena itu. Ampe lupa judulnya. Saking kontroversinya aku ampe penasaran ama novelnya. Haha.. Klo yg ini belum baca sih mbak. Coba deh ntar aku cari bukunya.

  21. Novel-novel Dan Brown memang keren-keren. Meskipun ratusan halaman, selalu bisa bikin kita betah, ikut berpikir, dan tak berhenti penasaran. Keren lah pokoknya

  22. baca penggalam kisahnya aja bikin deg-degan ya mbak, pasti ceritanya seru banget nih. Aku pernah nonton ya da vinci code, seru meski ada beberapa yang saya kurang paham. Jadi pengen nonton lagi deh ^_^ Saya kurang suka sih baca fiksi yang terlalu mikir, jadinya ngantuk hahaha. Sukanya yang romance gitu

  23. Aku nonton salah satu novel Dan Brown yang difilmkan, The Da Vinci Code. Dan serius, seperti saat baca novelnya, waktu nonton itu sampai kebayang kalau itu beneran. Dan Brown memang piawai meramu kisah sejarah agama-agama di dunia. Jadi selain menikmati ceritanya, banyak yang kita pelajari darinya

  24. Toss Kak, kita sama-sama penggemar Dan Brown. Sayangnya Origin ini belum sempat saya beli bukunya.

    Waktu pertama kali baca Da Vinci Code, saya sampai ngulik soal paganisme, dan waktu dikasih kesempatan oleh Allah buat berkunjung ke Museum De Louvre, saya berasa masuk kembali ke dalam novel dan teringat akan Holy Grail hehe.

    Makasih reviewnya Kak.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

%d bloggers like this: