Ramadhan Day 10 : Ketukan di Tengah Malam

Tiba-tiba saya terjaga dari tidur, ada suara ketukan di jendela rumah. Jendela kaca, jadi kalau di ketuk pakai kunci motor, suaranya lumayan berisik.

Antara kaget dan juga enggan bangun, saya tengok jam dinding, jam 1 dini hari. Saya masih berusaha mengumpulkan kesadaran. Sudah bangkit dan duduk, tapi masih memilih diam ditempat tidur.

Siapakah yang mengetuk jendela jam segini. Suami sudah bilang mau nginap di sawah, karena usai maghrib masih lanjut pekerjaannya menanam cabe. Jadi siapakah dia?

Suara ketukan terdengar lagi, kali ini diiringi suara panggilan.

“Paman… paman… bangun, tolong saya, Paman”

Saya jadi parno. Di rumah cuma sama anak-anak. Mungkinkah itu perampok?

Beberapa malam sebelumnya, 2 malam berturut-turut, ada kejadian rumah yang kecurian saat di tinggal tarawih ke Masjid. Ada 1 kasus perampokan pula di kampung sebelah.

Dia mengetuk lagi, kali ini lebih keras. Saya pun lalu beranjak, mengintip dari balik gorden, melihat siapa yang ada di luar.

Motornya, saya kenal. Tapi sosoknya ada di balik pintu. Nggak bisa saya intip. Nggak berani juga saya buka pintu.

“Paman…”

Sekali lagi dia memanggil. Saya sudah sadar sepenuhnya, dan bisa mengenali suaranya. Rupanya keponakan. Tinggal sekitar 5 km dari rumah saya. Jam segini ke rumah, sepenting apa urusannya?

Begitu saya bukakan pintu, dia langsung memberondong dengan pertanyaan, dimana suami saya. Katanya istrinya kesurupan. Dia bingung harus ngapain, harus gimana, jadi minta tolong pada suami buat ke sana.

Dengar pintu di buka, Toto ikutan bangun. Untung nggak rewel. Langsung bangun dan ikut melihat siapa yang datang.

Berhubung suami nggak ada, saya telpon juga nggak diangkat, ponakan pun pulang.

Tinggallah saya yang mau tak mau harus begadang, karena Toto nggak mau di ajak tidur lagi. Toto tidur dari jam 4 sore, jadi kalau terbangun jam segitu ya sudah cukup tidur dan sudah lincah. Sambil terkantuk-kantuk saya temani dia main, sampai waktu sahur tiba.

Usai subuh, mata saya sudah nggak kuat melek lagi. Tapi tak ada tanda-tanda kantuk pada Toto. Jadinya saya minta babang untuk menemani Toto bermain, sementara saya tidur.

Kesurupan, antara Budaya dan Gangguan Kejiwaan

Ponakan tadi bilang kalau istrinya kesurupan nenek-nenek, suaranya kayak mak Lampir. Yang lebih membuat khawatir, istrinya itu sedang hamil muda, jadi takut kalau bakal menyakiti dirinya sendiri.

Menurut wikipedia, kesurupan adalah sebuah fenomena di saat seseorang berada di luar kendali dari pikirannya sendiri dan sama sekali tidak responsif terhadap rangsangan eksternal tetapi mampu mengejar dan mewujudkan suatu tujuan, atau secara selektif responsif dalam mengikuti arahan dari orang yang telah menginduksi kerasukan

Masyarakat kita mengenal kesurupan sebagai kondisi dimana ada arwah lain yang merasuk ke dalam tubuh seseorang. Bisa secara sengaja maupun tak sengaja. Secara sengaja, maksudnya ada yang memanggil roh untuk merasuk ke dalam tubuh seseorang, sering kan ya kita lihat di TV.

Saat kesurupan, orang itu bisa diajak berdialog, namun suaranya dan tingkah lakunya berubah, bukan suara pemilik tubuh.

Sementara itu, ada juga penelitian yang menunjukkan bahwa kesurupan adalah bagian dari gangguan kejiwaan. Kesurupan, tidak akan dinyatakan sebagai gangguan kejiwaan, apabila hal tersebut merupakan kejadian normal dari budaya maupun agama tertentu .

Dikutip dari Sehatq, kesurupan merupakan bagian dari dissociative disorder. Dissociative disorder atau gangguan disosiatif adalah kelainan mental yang membuat penderitanya mengalami “putus hubungan” dengan pikiran, memori, lingkungan sekitar, pergerakan, maupun identitas dirinya.

Gangguan ini dibagi menjadi tiga kondisi utama, yaitu dissociative amnesia, dissociative identity disorder, dan depersonalization-derealization disorder.

1. Dissociative amnesia

Ciri utama dari kondisi ini adalah hilangnya memori, tanpa sebab yang jelas. Penderitanya bisa tiba-tiba tidak mengenali dirinya sendiri, keluarga, maupun teman, terutama apabila orang-orang tersebut pernah menimbulkan trauma.

Hilang ingatan ini bisa terjadi selama beberapa menit, jam, atau dalam kondisi yang lebih lama, hingga hitungan bulan dan tahun.

2. Dissociative identity disorder

Kondisi ini sebenarnya lebih dikenal sebagai gangguan kepribadian ganda. Penderita gangguan ini mungkin merasakan bahwa ada orang lain di dalam dirinya, yang mengatur pikirannya. Terkadang, para penderita gangguan ini merasa kerasukan makhluk lain.

Orang yang tinggal di dalam diri penderita gangguan ini, bisa berjumlah dua orang atau lebih dan masing-masingnya memiliki nama, riwayat hidup, dan perilaku yang berbeda dari pribadi yang “asli”.

Bahkan, kepribadian yang lain tersebut juga bisa memiliki jenis kelamin yang berbeda, suara berbeda, hingga penyakit yang berbeda. Sebagai contoh, pada kondisi sadar, penderita gangguan ini sebenarnya tidak memerlukan kacamata untuk melihat, namun, kepribadiannya yang lain memerlukannya.

3. Depersonalization-derealization disorder

Pada jenis gangguan ini, penderitanya akan merasa berada di luar raga, sehingga bisa mengamati perilaku, perasaan, dan pikiran diri sendiri dari jauh, seperti sedang menonton sebuah film.

Orang lain disekitar penderita juga akan terasa seperti bayangan semu, dengan waktu yang bisa terasa lebih cepat, atau justru lebih lambat. Kondisi ini biasanya hanya terjadi beberapa saat, dan bisa kambuh.

Gara-gara ketukan lewat tengah malam, saya jadi baca-baca banyak artikel tentang kesurupan. Ada hikmahnya juga kan?

Baca yang ini juga

37 thoughts on “Ramadhan Day 10 : Ketukan di Tengah Malam

  1. Hahaha ngeri juga ya Bun malam-malam ga ada suami ada yang ngetuk gitu. Hihihi klo aku pasti udah parno banget nih Bun. Sebenernya soal kesurupan ini aku jadi penasaram dari sudut pandang islam bun. Di Islam ada ga sih istilah kesurupan itu karena masuknya jin gitu? Jadi penasaran aja hahaha

  2. Aku jadi ingat kejadian bertahun-tahun yang lalu saat saya kuliah, saat KKN. Kata orang, saya kesurupan. Tapi entah, saya ngga merasa gimana-gimana. Padahal kata teman2 saya teriak-teriak dan bicara sendiri.

  3. Dulu di sekolahku sering terjadi kesurupan saat ada acara malam hari, misalnya pelantikan kegiatan ekskul gitu. Aku sama sekali belum pernah lihat orang kesurupan. Kalau bisa jangan, deh. Apalagi kalau cuma berdua. Hiyyy, bingung mau diapain yang kesurupannya.

    Kalau dari penjelasan ilmiah di atas, berarti kesurupan nggak identik dengan kemasukan roh halus ya, Mbak?

    1. Aku pernah lihat muridku sendiri kesurupan. Dua kali. Dan mau gimana dekatinnya, ga berani. Karena anak-anak yang lain juga takut. Dan tugasku saat itu adalah menenangkan yg takut. Yg kesurupan, tugas guru lain

  4. Haduu mbaa. Kalau saya bisa gemeter dapat ketukan tengah malam gitu.. walau ternyata kerabat, tapi gemeternya pasti ga ilang-ilang.

    Sama kayak kesurupan, fenomena tindihan/ tindien juga ada penjelasan ilmiahnya… Tapi koq saya tetap takut kalau tindien..

  5. Aduh panik pasti tengah malam terima berita ada yg kesurupan, tp kl aku lbh kearah takut org jahat yg ketuk pintu, parno 😅 takut penipuan gtu.. duh ngeri lah zaman skrg, tp baru tau jg ni kesurupan dibahas secara ilmiahnya.

  6. Cerita awalnya udah serem. Saya kira rampok atau maling (jangan sampe ya mbaa…). Soalnya belakangan lagi banyak.

    Eh di akhirnya malah jadi lucu. Kita memang jadi banyak belajar dari peristiwa sekitar kita ya mba, apapun itu.

  7. Aku bacanya sambil deg-degan, udah dinihari ada yang ngetuk pintu. Eh bawa beritanya juga serem, istri kesurupan dan hamil muda pula. Trus gimana itu jadinya?

    Kalo ada hubungannya dengan kesehatan mental, yang sering ada kesurupan massal itu apa karena nular ya mbak? Hehee, penasaran kan jadinya

  8. judulnya sereeeemmmmm…… 😀 😀

    Eniwei baswei, saya kok juga lebih percaya bahwa penyebab kesurupan adalah gangguan jiwa

    didalam raga kita ya cuma ada roh yang kita miliki

  9. Duh, sereem banget, Mbak. Saya pikir rampok beneran, karena sekarang hampir di semua daerah cukup rawan. Kalau dulu waktu masih di pesantren, sempet ada kesurupan masal gitu, Mbak. Duh serem banget, Magrib-magrib puluhan santri teriak-teriak gitu..hiks. Alhamdulillah, saya nggak pernah dan jangan sampai.

    Selama ini saya nggak tahu kalau kesurupan merupakan bagian dari gangguan mental juga. Tapi, biasanya yang udah pernah kesurupan bakalan lebih gampang kena lagi…

  10. Percaya atau enggak, emang ada sih hal-hal di luar nalar dan logika.
    Di sisi lain, aku juga sering berusaha menenangkan diri dengan mencari penjelasan ilmiahnya.

  11. Saya pikir karena kemasukan makhluk halus jadi kesurupan kayak yang selama ini diyakini. Memang kalau kepribadian ganda saya tahu sedikit, ternyata bisa jadi gangguan kejiwaan, ya.

  12. Huaaa serem tapi seru *eh gimana* Baru tau aku soal kesurupan ini ada penjelasan ilmiahnya. Ternyata macam-macam ya klasifikasinya. Makasih lho udah sharung, Mbak

  13. Kalau menurut saya Kesurupan tak hanya antara Budaya dan Gangguan Kejiwaan, namun juga keimanan.
    Aktivitas sehari-hari dalam menjalankan amal ibadah juga sangat berpengaruh

  14. Dulu, semasa masih gadis, pernah lihat sendiri/langsung, orang kesurupan/trans di suatu acara tradisi keluarga. Ku jadi trauma sama keadaan itu, dan enggak berani lagi datang ke acara tradisi keluarga.

  15. Serem banget mbaak, saya bacanya deg degan banget. Semogaa ndak kesurupan” lagi ya mbak istrinya keponakan, soalnya kasian juga jiwa dan orang” sekitarnyaa. Aamiin. .

  16. Jaman SMA katanya aku pernah mengalami hal ini. Dan terakhir saat pindah ke rumah yang sekarang ditempati. Rasanya sadar dan tidak, dan setelahnya badan saya terasa berat. Alhamdulillah sekarang sudah belasan tahun, rumah ini aman, dan yang penting harus mempertebal iman dan ibadah yaa

  17. Duh ngeri banget sih tengah malam ada yang ketuk2 pintu gitu.. Kalo cuman saya bareng anak2 di rumah, pasti juga ketakutan.

    Kalo soal kesurupan, semoga saya gak pernah mengalaminya deh.
    Makanya kalo ada yang lagi kesurupan, mending saya menjauh. Takut ketularan…

  18. Ngeri mbak, jadi ingat temanku pas berkemah kesurupan berkali-kali, katanya sampai kami pulang dari kemah pun jinnya ikut huhu

  19. Dulu kan sempat rame mba. Ada yang kesurupan eh sekolah lain trus kesurupan juga. Hiks. Makasih infonya ya mba

    1. Intinya harus memperbaiki keimanan ya mba, jangan mudah stress apalagi berpikiran yg tidak2 bingung Aja di Ramadan ini masih Ada yg kesurupan

  20. Menarik ya, betapa sebuah kejadian bisa dijelaskan lewat berbagai perspektif. Aku menikmati untuk memahami dari berbagai sudut, termasuk soal kesurupan ini.

  21. Padahal bulan Ramadhan ya mba masih Ada Aja yg kesurupan tawalnys kupikir itu ganguan dr syeitan y ternya lbih k gangguan, penderitanya akan merasa berada di luar raga,

  22. Duh sereem ngebayangin ada ketukan di tengah malam, Mbak. Saya kalau ngalamin seperti itu, kayaknya juga ragu-ragu mau bukain pintu.
    Semoga istri keponakannya gak kenapa-kenapa ya, Mbak

  23. Duh, mana malam-malam pas lagi hamil pula, gak kebayang pasti suaminya khawatir banget. Terus akhirnya siapa yang bantu sampai sadar kembali, Mbak? Penasaran aku.

  24. Baru tau nih, ternyata kesurupan ada penjelasan ilmiahnya ya… Terus akhir ceritanya waktu itu gmn mbak yg kesurupan itu?

  25. Hal seperti ini masih jadi kebingungan antara suatu spiritual atau medis. Tapi kita hidup ditengah yang tak lepas dari hal yang berhubung spiritual
    Aku pernah ada di posisi yg ada kesurupan
    Jujur agak ngeri sih

  26. Info yang sangat penting nih soal kesurupan. Makasih banyak ya, Mbak. Jadi teringat bahwa sekian tahun yang lalu saya juga pernah tengah malam ada yang mengetuk pintu, ternyata tetangga ada yang kesurupan.

  27. Dulu kesurupan selalu kepikirannya macam-macam, tapi sekarang sudah ada jawaban medisnya. Nggak terasa ngeri sekarang. Nggak kepikiran tentang makhluk halus lagi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *