Tips mengatasi grogi saat berbicara di depan umum ini saya rangkum berdasarkan pengalaman pribadi.
Ada yang langsung grogi begitu diminta untuk berdiri dan berbicara di depan umum? Jantung berdebar kencang, keringat dingin, otak tiba-tiba blank, mulut serasa terkunci dan bingung mau ngomong apa?
Kalau iya, berarti sama dengan saya.
Itu dulu.
Saya, si anak pendiam, yang bahkan tak suka mengacungkan tangan untuk menjawab pertanyaan guru, walau tahu jawabannya. Saya, yang lebih banyak jadi pendengar dan tukang mencatat kala ada tugas kelompok untuk berdiskusi. Saya yang takut salah saat mengungkapkan pendapat, sehingga memilih diam. Itulah yang banyak diingat oleh orang-orang di sekitar saya. Orang tua, tetangga dan juga teman-teman sekolah.
Kini, saya biasa dan santai saja berdiri di mimbar, didepan ratusan orang dan mengungkapkan ide maupun perasaan saya. Banyak teman yang tak percaya bahwa saya bisa berbicara di depan umum. Jangankan teman, Bapak saya sendiri pun, sampai wafatnya di bulan Juni kemarin, masih sering bilang kalau tak percaya bahwa saya ini bisa ngomong di depan orang banyak.
Pengalaman Pertama Berbicara di Depan Kelas
Lalu, bagaimana tiba-tiba saya bisa ceriwis kala sudah memegang mic?
Hmmm… entahlah, saya pun kadang heran kenapa saya bisa berubah ceriwis kalau sudah di depan kelas.
Halah, kalau diri sendiri pun heran, gimana bisa ngasih tips?
Boleh cerita dulu kan ya, gimana pertama saya tampil di depan kelas?
Jadi, saya tuh pertama kali berbicara di depan kelas adalah seminggu setelah saya diterima bekerja di instansi milik pemerintah dimana saya bekerja sampai sekarang, tepatnya di awal tahun 2005. Seminggu setelah masuk kerja, saya diminta mengajar, nggak tanggung-tanggung, yang harus saya ajar adalah kepala sekolah. Jadi saat itu sedang ada diklat untuk kepala sekolah.
Huhu… pemberitahuannya pun mendadak, sehari sebelum pelaksanaan. Jadilah malamnya saya nggak bisa tidur, gimana besok, apa saya bisa berdiri dan berbicara seharian di depan kelas? Apa saya bisa mengembangkan materi pelajarannya, dari satu tayangan slide, bisa saya sampaikan panjang lebar? Saya besok pertama mesti ngomong apa? Kalau kehabisan bahan sementara waktu masih banyak, saya harus ngapain?
Begitulah kekhawatiran-kekhawatiran saya.
Tibalah pagi hari. Saya datang ke kantor dalam kondisi badan yang tak enak karena kurang tidur. Setelah berkoordinasi dengan senior, kami pun masuk kelas. Karena saya anak baru, jadi saya didampingi oleh senior yang sekaligus melakukan supervisi tentang kinerja saya dalam mengajar.
Jaman itu, saya belum pernah lho megang laptop. Megang aja belum, apalagi mengoperasikan. Jadi hari itu, di dalam kelas itu, adalah hari pertama saya memegang dan mengoperasikan laptop. Saya di depan kelas sendirian, sementara senior saya duduk di belakang.
Jadi cobaan berat saya hari itu ada 2, berbicara di depan kelas dan mengoperasikan laptop. Badan saya sudah basah oleh keringat, dan pasti di muka saya pun jadi kelihatan kusam karena keringat. Suara, sudah pasti kedengaran gemetar. Apalagi saat saya coba menggerakkan jari diatas touchpad dan kursor tidak bergerak menuju bagian yang saya inginkan, malah berputar-putar dan bergerak tak jelas. Makin panik. Untunglah senior saya segera memberi bantuan dengan mengambil alih peran saya di depan kelas secara halus. Semoga saja saat itu nggak ada peserta yang tahu bahwa saya sedang mati kutu di depan kelas.
Cara Mengatasi Grogi di Depan Umum
Dari pengalaman itu, saya belajar, bahwa untuk tampil di depan kelas, ada beberapa hal yang harus saya perhatikan.
- Penguasaan materi, supaya saya tak kehabisan bahan untuk disampaikan dan tak mati kutu saat ada peserta yang bertanya. Untuk dapat menguasai materi, tentunya saya harus banyak membaca, menggali informasi dari orang yang sudah lebih berpengalaman. Pokoknya, cari, baca dan pahami hal-hal yang berkaitan dengan materi itu.
- Kuasai medan, lokasi dimana kita akan berhadapan dengan audience. Datanglah lebih awal ke kelas/ruangan. Cek semua perlengkapan apakah berfungsi dengan baik. Cek pula koneksi laptop ke LCD, cek apakah sound system berfungsi. Bagaimana posisi duduk peserta juga mesti diperhitungkan.
- Tarik nafas panjang dan berdoalah sebelum memulai presentasi. Saat degup jantung mulai terasa lebih cepat, menghela nafas itu bisa sedikit menenangkan.
- Anggaplah audience sebagai orang yang baru pertama kali bertemu dengan Anda dan tak tahu menahu materi yang akan disampaikan. Anggaplah Anda yang paling tahu materi yang akan disampaikan, ini akan meningkatkan rasa percaya diri Anda.
- Jika ada yang bertanya, jangan gugup. Jangan memotong pertanyaannya, tunggu sampai dia selesai dengan kalimatnya. Berikan jeda sejenak sebelum Anda menjawab pertanyaan itu.
Itulah beberapa tips yang berdasar pengalaman, telah berhasil membuat saya tak lagi gugup kala diminta berbicara di depan umum. Bahkan walau mendadak sekalipun. Walau tanpa persiapan, saat sudah memegang mic, otomatis deretan kalimat akan mengalir lancar.
Lantas bagaimana kalau tidak sedang di depan kelas?
Kalau untuk ini, aku masih seperti yang dulu (bacanya nggak usah sambil nyanyi ….)
Saya tetap si anak pendiam. Yang lebih suka jadi pendengar kala sedang berkumpul dan terjadi obrolan dengan dalam perkumpulan itu.
Saya tetap si anak pendiam. Yang tak mau segera mengungkapkan gagasan kala dalam sebuah diskusi kelompok diminta memberikan pendapat, lebih suka memberi kesempatan pada peserta lain.
Ya, saya tetap si anak pendiam, namun bisa berubah cerewet kala sedang menjalankan tugas harus berbicara di depan umum
Makasih tipsnya mak.
Sampai saat ini masih belum bisa menghilangkan kegugupan dan keringat dingin saat harus berbicara di depan umum.
Bahkan pernah micnya spai basah kuyup karena kebanjiran keringat yg keluar dr telapak tangan saya 😣
Awal-awal dulu saya juga sering bawa sapu tangan mbak, tangan kanan pegang mic, tangan kiri pegang sapu tangan hehe
mbaaaa dirimu sungguh warbiyasaakk!
Makasi ya udah share positive vibes dan tips cespleng untuk kami semuaaa 😀
masih terus belajar.
Sama-sama, semoga bermanfaat
Keren buangeett mbaaa
Pengin banget denger sharing-nya langsung yhaaa
sharingnya di group wa ajah hehehe
Saya nih masih suka grogi kalau disuruh ngajar pelatihan di kantor…Walau udah latihan berapa kali, begitu mulai ngajar tetep aja demam panggung hahaha
Mesti diperbanyak lagi latihan sama jam terbangnya hehe
bener banget nih tipsnya. . aku pun bbrp kali harus tampil di depan orang banyak berusaha tetep santai.. meskipun aslinya hohoho….
Jantung yang berdegup kencang biarlah di redam sendiri ya mbak, biar orang lain nggak sampai tahu getarannya
kalua tips yang pernah aku terapkan adalah melihat hidung atau kening orang-orang yang ada di depanku. hal ini bisa mengurangi grogi. hahahaha
nah iya, kata para master, lihat diatas mata audience alias dikeningnya untuk mengatasi grogi
mirip sedikit cerita kita : D. cuma bedanya aku skr berani bicara depan anak2 staff dikantorku . kalo untuk bicara depan forum yg lbh gede, kyknya msh grogi mba hahaha..kesempatannya blm ada juga . sbnrnya ini kan krn masalah kebiasaan juga. awal2 dulu aku ga biasa bicara di depan umum, krn terbiasa kerja di belakang meja. tp pas ada kenaikan dan hrs memegang branch, mau ga mau, aku hrs berani tampil utk bicara tiap pagi ke anak2. lama2 jd terbiasa.
suamiku yg dr dulu luwes bgt soal bucara dpn umum. dia sering dijadiin mc dan pembicara makanya kalo ada event kantor nya
iya mbak, memang benar kata pepatah, “alah bisa karena biasa”
Saya cerewetnya masih sebatas di tulisan aja. Masih suka gugup kalau harus ngobrol di depan orang. Apalagi di depan orang banyak. 😀
klo mbak Myra nih tulisan-tulisannya top, bikin status FB aja bisa keren, apalagi postingan blognya
Aku biasanya sih liatin satu orang aja selama ngomong depan umum, biar ga grogi, atau berbuat hal konyol buat lepasin grogi hahah
hehehe… yang dilihatin terus tuh yang jadinya grogi
Wah aku banget nih mbak suka grogi kalau ngomong di depan umum. Harus dilatih ya supaya terbiasa
iya mbak, alah bisa karena biasa
Aku banget nih grogi pas bicara didepan umum. Makanya paling enggak perlu sedikit ilmu publik speaking y mba. Yg selalu hrs diingat adl keberanian n jangan gugup saat lihat org ya..
iya mbak, belajar cuek
Aku tuh heran, kalau sebelum naik ke panggung semua yg sudah di konsep masih tertata rapi, eh pas udah di panggung ya ampuunn, konsepnya udah berantakan bhkan nyaris dilupa semua isinya, mngkin prlu berlatih bxk yah mba
boleh juga bawa contekan kertas kecil, buat mencatat poin-poin penting sebagai pengingat kalau tiba-tiba di depan blank
Saya termasuk yang suka grogi kalau disuruh bicara di depan orang banyak. Eh tapo suka terjadi di permulaan aja. Setelahnya baru terbiasa
setelah menguasai panggung, jadi lancar ya mbak
Aku orangnya juga pendiam dan kalau disuruh ngomong di depan umum suka grogi. Tapi anehnya kalau main teater itu pede aja. Kudu doa dan tarik napas panjang memang. Dan jangan lupa berdoa
wah keren mbak, padahal klo di teater itu kan lebih susah ya mbak, harus menjiwai ucapan juga
Saya banget nih selalu grogi klo tampil di depan umu.susah banget ngilangin gemetarannya.
Thank ya mbak, tipsnya bermanfaat bgt
sama-sama mbak. semoga pelan-pelan groginya hilang
Wah wah, boleh-boleh nih diterapkan tipsnya. Aku nih, keseringan gaul sama gadget, jadinya suka grogi kalo ngobrol depan orang banyak. Padahal dulu mah asyik-asyik aja. 😀
tapi ngobrol depan gadget nggak grogi kan, Mbak. Lumayan itu, modal buat nge vlog
Saya kebalikannya mbak. Dari kecil banci panggung. Jadinya, pede aja ngomong di depan. Pokoknya aku harus maju, harus maju, gitu selalu kalau ada kesempatan untuk tampil. Sering grogi juga sih sampai suara susah keluar, tapi biasanya itu sebentar aja. Setelah itu normal lagi
duh, saya pengen juga seperti ini. Tapi belum bisa
banyak orang sih yang terpakas bisa ngomong pas di depan umum, apalagi kalo tuntutan pekerjaan, hihihi. ada juga sih ya kelas khususnya buat publick speaking ini. bayarannya juga lumayan ya. btw ma kasih tipsnya mba
iya, ternyata kursus public speaking itu bayarnya mahal sekali, beruntung orang-orang yang dikarunia kepandaian bicara di depan umum
Jam terbang jugs mempengaruhi mba ternyata, selain latihan terus ya.. groginya bisa hilang
iya mbak, seperti kata pepatah, alah bisa karena biasa
Terima kasih tipsnya Mbak
Dirimu keren !!
Aku dulu berani ngomong karena jadi pimpinan restoran saat belum menikah. Setelah nikah dan resign makin lama makin enggak pede. Dan kini beneran bicara di depan dah enggak punya nyali Hiks
hehehe jadi kita sama dong mbak, berani ngomong karena tuntutan pekerjaan
Kalau materi sudah dikuasai, meskipun kurang persiapan kalau tahu dan mengerti tema yang dibahas biasanya akan klik aja ya Mbak. Gugup pun hilang karena ternyata kalau sudah menerangkan nyerocos nggak bakalan berhenti saya juga. Hehe.
Betul mbak, jadi punya ilmu itu memang penting banget, menambah keberanian dan kepercayaan diri pula
Persiapan sebelum tampil nya sama kaya aku nih. Harus kuasai materi dulu sama harus tau situasi / medan tempat nanti saya akan berbicara. Tapi kadang aku juga suka masih gugup sih, terutama kalau ada yg nanya suka tiba2 nge-blank hehe
Toss dulu mbak
Apalagi kalau yang nanya itu senior ya, mbak. Tambah grogi lagi
Ya ampun mbak, saya juga gitu… Kalau presentasi formal kaya tugas kuliah atau seminar bahkan level internasional, selama menguasai materinya ya lancar… Tapi kalau enggak formal kaya perkenalan diri aja saya masih suka grogi banget hiks…
iya mbak, jadi memang nomor 1 itu penguasaan materi ya
Kece banget mbak. Ya mbak aku tu suka gagap di depan apalagi kalau pas mau bicara kurang menguasai materi. Sebaliknya kalau aku paham sekali maka aku bisa.
Pengen juga nih banyak jam terbang berbicara di kelas gtu mbak, entah kapan ya bisa menuju ke sana hehe 😀
Semoga suatu saat terwujud mbak, jadi pembicara di berbagai kelas blogger
Aku pun kerap demam panggung, kak..
Apalagi audience nya kenal. Malah takut salah, takut jelek, dan takut takut yang lain.
Huhuhuu~
takut takut yang menghambat pengembangan diri
Tapi akhirnya bisa kan mba, keren tau bisa menjelaskan sesuatu di depan orang banyak
Alhamdulillah akhirnya bisa dan terbiasa
yap… Penguasaan materi adalah poin utama ya kak jadi se speechless apapun bakal ada yg diomongin karena paham betul apa yg akan dibawakan
betul mbak
Eh aku ni, meski beberapa kali sempat tampil tapi tetep deg2an saat audeinsnya ganti hahaha
Atau lebih banyak, memang harus banyak2 latihan
Trims tipsnya mak
Sama-sama, Mak.
semoga siapapun audiens nya, nggak deg deg an lagi
yup, balik lagi harus lihat jenis acara dan siapa audience nya ya, Mbak
Aku grogi an orangnyaaa hahaha
Untung asa tips ini
Tq yaaa tak coba hehe
Saya waktu kecil beukan hanya pendiam, Mba, tapi juga pemalu akut. Jarang banget mau ketemu orang. Haduh, sampai ayah ibu kuatir. Etapi, lama kelamaan, malah jadi supel dan terbiasa berbaur, bahkan nyantai aja ketika didaulat untuk tampil di depan audience.
Tapi tentu semuanya itu butuh persiapan yg matang, seperti poin2 yang Mba Nanik tuliskan di atas. Nice tips, Mba. Sangat membantu dan bermanfaat. Thank you for sharing.
heemmm anak pertama saya nih, pendiam dan susah sekali disuruh keluar rumah.
Jadi, saya nggak perlu khawatir ya, karena akan ada saatnya dia pintar berbaur nanti
Masya Allah, hebat sekali, Mbak. Terima kasih sharingnya. Sy sampai detik ini masih belum berani tampil dan bicara di depan banyak orang. Karenanya sy menulis. Ketika menulis sy bisa bicara lebih banyak melebihi yang sy bisa ucapkan di depan semua orang..
kata orang, penulis itu rata-rata pendiam. Dia menyimpan pengetahuannya untuk dituangkan dalam tulisan
Saya kadang grogian kalau bicara di depan umum, makasih tipsnya Mbak… Tp memang klu menguasai materi, jadi percaya diri… 🙂
sama-sama mbak, semoga nggak grogian lagi
Keren Mba, pendiam, tapi bisa sepercaya diri gitu di depan audience hihihi.
Saya belum pernah sih secara resmi ngomong di depan audience, saya orangnya pemalu meski seringnya malu-maluin hahaha.
Kalau disuruh ngomong di depan audience, langsung keringat dingin hahaha
siap sedia sapu tangan mbak, persiapan buat lap keringet
Wah wah, boleh-boleh nih tipsnya aku praktekan. Aku nih, bawel luar biasa kalo di depan orang-orang yang aku kenal, tapi diem keterlaluan kalo di depan orang-orang baru. Huhuhu… jago kandang banget. 🙁
eh tapi nggak jadi lari kan ya, kalau lari kan malah lebih malu lagi