Sejak diterapkan PSBB di berbagai kota karena efek pandemi Covid-19, para siswa harus belajar dari rumah. Belajar jarak jauh secara online. Maka orang tua pun harus menemani anak-anak mereka belajar dari rumah. Tapi ternyata tak hanya para siswa, karena guru pun harus terus belajar untuk meningkatkan kompetensinya. Guru pun harus belajar secara online. Jadi pekerjaan guru dobel deh, belajar dan mengajar secara online.
Tahun ini, instansi saya tidak membuka diklat secara tatap muka, semua rencana dan anggaran yang sudah dialokasikan untuk diklat tatap muka harus di rombak. Hingga akhirnya mulai bulan Juni kemarin, dilaksanakanlah diklat daring guru kejuruan (didagjur) yang berlangsung selama 1 bulan. Diklat ini ditujukan untuk guru-guru SMK dari berbagai kompetensi keahlian.
Saya mendapat tugas untuk mempersiapkan dan mengelola learning management system (LMS) untuk kegiatan pembelajaran secara online ini. LMS yang digunakan adalah moodle. Untuk didagjur angkatan 1 yang berlangsung dari 11 Mei sampai 5 Juni, peserta yang harus saya dampingi adalah guru kompetensi keahlian Bisnis Konstruksi dan Properti. Sementara untuk didagjur angkatan 2 yang berlangsung 6-30 Juli, saya mendampingi peserta dari kompetensi keahlian Konstruksi Gedung, Sanitasi dan Perawatan.
Metode Diklat Daring Guru Kejuruan
Dalam diklat daring guru kejuruan ini materi pembelajaran terbagi dalam 4 sesi, setiap sesi berlangsung selama 1 minggu. Semua materi dan penugasan ada di LMS. Ada group wa juga yang dibuat. Jadi kalau ada kendala saat peserta mengakses LMS, mereka bisa berkomunikasi di group wa.
Seminggu sekali ada kegiatan video conference untuk membahas materi dan juga tanya jawab dengan pengajar secara langsung. Dalam kegiatan video conference ini, kadang pengajarnya juga langsung praktek. Karena kalau guru kejuruan itu identik sama praktek. Aplikasi yang digunakan untuk video conference adalah zoom. Karena pakai praktek dan durasinya lama, kami menggunakan zoom yang berbayar. Dalam kegiatan vicon ini, peran saya adalah sebagai host.
Serba Serbi Diklat Daring Guru Kejuruan
Kalau materi dan kegiatan daringnya menurut saya biasa aja, nggak ada yang menarik untuk dibahas hehehe…. Tapi kalau serba-serbinya tetap menarik lah ya.
1. Ikut Vicon Sambil Mengasuh Anak
Saat menjadi host, walau sedang jatah WFH saya memilih untuk tetap online dari kantor, biar aman dari gangguan anak-anak. Tapi peserta, apalagi yang wilayahnya masuk zona merah, mau tak mau harus tetap online dari rumah. Ada satu peserta, yang saya tandai, tiap online pasti sambil memangku anaknya. Peserta laki-laki. Salut buat bapak ini, walau sambil mengasuh anak, tetap semangat mengikuti kegiatan vicon sampai selesai.
2. Sering Ada Suara Lain Masuk
Kalau ini sering kejadian. Walau saat pertama join zoom sudah saya atur supaya mic mati, tapi dalam perjalanan ada saja kebocoran suara. Biasanya sambil nunggu semua peserta hadir, pengajar menyapa para peserta dan ngobrol diluar topik pembelajaran. Setelah semua peserta lengkap, barulah pembicaraan beralih ke materi pembelajaran. Saat begini sering aja ada yang lupa untuk mute mic nya. Atau pengajar sedang asyik berbicara, tiba-tiba ada mic peserta yang kepencet jadi on.
Kebocoran suaranya macam-macam, ada yang lagi kasih instruksi pada muridnya, rupanya sedang sambil mengajar online. Ada yang lagi bicarain daftar belanjaan, menu makan, ngajari anaknya. Yah beginilah memang kalau diklatnya secara online ya.
3. Guru jadi akrab dengan youtube dan berpotensi jadi youtuber.
Karena memang sekolah kejuruan itu identik dengan praktik, jadinya pengumpulan tugas praktik juga dalam bentuk video. Kalau video di upload ke LMS pastilah servernya bakalan nggak bisa bertahan lama karena kapasitasnya terbatas. Akhirnya disiasati videonya di upload ke youtube, dan linknya saja yang dikumpulkan lewat LMS.
Akhirnya mau tak mau, para guru ini harus belajar membuat video, mengedit video dan lalu upload ke youtube. Bagus-bagus juga karyanya. Bisa cek aja di youtube dengan kata kunci didagjur.
4. Mengajak Murid untuk Ikut Online
Ada juga guru yang mengajak serta anak didiknya untuk ikut menyimak materi pembelajarannya. Jadi sekali jalan nih, guru dan muridnya sama-sama belajar. Saya lupa pak guru ini dari daerah mana, pokoknya wilayah timur Indonesia. Anak-anak di ajak ke sekolah dan ikut menyimak, sayangnya nggak ada yang pakai masker
Itulah sedikit cerita tentang guru-guru yang harus belajar dan mengajar secara online, harus menemani anak-anaknya juga di rumah.
Semangat Mbak. Pasti berat juga ya tugas mendampingi seperti itu. Meskipun hanya online, tetap jaga kesehatan. Sukses selalu.
Jadi dituntut untuk krratif juga para guru ya, semangat terus untuk mendidik generasi penerus. Bagus juga mbak ini kegeiatannya soalnay di sini juga ada sih guru2 yang belum memberikan materi sama sekali.
Jadi ingat wali kelas Keponakan yang kusaranin bikin video buat anak-anaknya. Eh beliau masih belum PD. Mungkin belajar online gurunya masih tahap awal ya. Jadi agak malu-malu
Memang ya, di era pandemi corona ini semua jadi serba dadakan dan wajib bisa. Murid, orangtua dan guru bahu-membahu untuk bisa menggunakan aplikasi online untuk PJJ ini. Pasti ada suka dan duka ya kadang hal2 kocak terjadi. Guru kini berpotensi jadi youtuber karena kudu bisa bikin video dll.
Keren yaa, salah satu hikmah pandemi ini adalah guru jadi makin termotivasi untuk pelatihan daring dan mempergunakan perangkat elektronika untuk kegiatan daring.
Nomer 2 pasti sering terjadi saat daring ya mba, banyak gangguan nya.
Namanya juga kadang Daring dirumah, jadi kegiatan anggota keluarga yang lain bisa ikut terdengar juga ya.
Tapi,,semoga pandemi segera berakhir ya mba,agar belajar mengajarnya bisa dilakukan seperti biasa lagi
Beberapa hari ini, Yuni ikut menemani adik bungsu Yuni sekolah online. Benar sekali banyak suara bocor. Bahkan ketika sang guru menjelaskan materi juga suara berisik mic yang on terasa mengganggu. Mungkin ibu guru sedang lupa menonaktifkan mic siswanya. Atau siswanya yang nggak sengaja meng on kan micnya. Hehehe
Bener mbak kegiatan pas vicon daring nih bnyk banget gangguannya..mulai dari suara bocor sampe jaringan lnet ngadat hehe..tapi tetap semangat ya mbak
Whoaa, ini namanya blessing in disguise ya Mba
Guru2 jadi kreatif deh, bikin konten digital
Semoga pandemi ini segera berakhir yaa
Jadi guru memang salah satu pekerjaan yang mulia.
Semoga menjadi jariyah untuk para Bapak dan Ibu Guru yang senantiasa sabar dalam proses mengajar dan belajar.
Semakin berat rasanya ya mbaa tugas guru. Mudah-mudahan selalu dalam lindungan Allaah. Sehat selalu ya mbaaa.
belajar secara online selalu ada aja kisah menarik ya. Itu asik juga belajar online tapi bisa juga tatap muka ama yamng lain. Tapi emang sih sedih karena ga pakai maske. Moga ke depan makin baik ya
Kakak Iparku itu juga guru mbak.. aku sering mendengarkan cerita ttg pekerjaannya. Ternyata guru nggak cuma mendidik ya… banyak banget tugasnya. Akhir2 ini mbakku juga jadi kenal youtube. Aku kompori aja buat jadu youtuber bahas matematika soalnya guru matmatika… hehe
Hahaha paling seru emang ada suara lain masuk dan kalimatnya kocak2.. hiburan receh selama daring. Semangat terus mbak
Saya tau ada dosen yg jadi youtuber sejak adanya pandemi ini. Kreatif juga sih. Bisa berbagi dan dpt duiit hehe
Nggak hanya murid dan ortu murid yang beradaptasi, para guru juga dipaksa beradaptasi dengan teknologi ya Mbak..keren..semangaaat!
Sistem pembelajaran daring ini bikin kaget semuanya. Bukan hanya siswa dan orang tuanya, guru juga mesti belajar lagi tentang pembelajaran via online. Mba Nanik, semangaaat terus yaaa…
Masyaallah kebayang repotnya jadi guru dimasa ini ya. Belum lagi memikirkan keluarga sendiri, pekerjaan dan anak murid. Semangat ya Guru-guru semua….insyaallah bisa dilalui.
Betul Bu, kayaknya kondisi pandemi menjadikan guru akrab dg YouTube, akhirnya memang banyak bermunculan youtuber2 baru. Setali tiga uang, sukses ngajar onlinenya dan semoga sukses juga jadi youtuber. Hiks
Selalu ada hikmah di balik setiap kejadian yaa mbak. Semangat terus untuk semua guru, semoga makin kreatif. Semoga juga pandemi ini segera berakhir, agar situasi kembali normal 🙂
Memang PJJ ini masih banyak kendalanya, ya. Tetapi, saya salut dengan yang masih tetap semangat untuk belajar dan bekerja dengan menyesuaikan keadaan. Ada keseruannya juga saat PJJ hehhee
During the pandemic, almost every person learning about Multimedia , digital, internet so hard. Because in so many part in our life using that
Semua kena imbasnya ya bund. Para siswa, guru dan juga orang tua. Yang penting tetap semangat
Hihihi, suami saya juga kalau lagi meeting online kadang sambil mangku si bungsu yang suka pengen ikut nimbrung, kadang engga nimbrung tapi nyanyi-nyanyi, hihihi…
Whehehe. Bener nih. .Guru jd akrab sm youtube n berpotensi jd youtuber. Boleh loh dicoba, apalagi era digital ini semua anak lebih suka liat youtube. Bs belajar bikin konten dg bahasa yg ringan. Siapa tau bs dapet penghasilan tambahan yaa
Salah satu dampak positif pandemi adalah munculnya inovasi baru seperti ini. Seolah-olah kita dipaksa untuk jadi akrab dengan teknologi informasi termasuk e-conference. Buat yang belum biasa pasti jadi banyak cerita lucunya.
Berkat pandemi ini, semua pihak jadi kenal dengan teknologi ya…
Tidak hanya murid dan guru, bahkan orang tuanya pun jadi melek teknologi
Ikut salut dengan bapak-bapak yang saat online tetap mengasuh anaknya. Perannya sebagai guru tercermin banget ya dalam tindakan kesehariannya.
Penuh dengan perjuangan ya mba anak-anak dan guru pun kita si tengah pandemi ini. Ya Allah DM semoga banyak hal positif yang bisa kita petik.
Mau tidak mau semua harus melek teknologi yah, tapi banyak hal positif nya ya ,alhamdulillah
ma syaa Allah semangat terus Mba, hikmahnya pandemi semua orang melek teknologi ya Mba
Kalau guru kreatif pasti anak2 nanti juga mengikuti ya? Salut sama pak guru yang melibatkan muridnya pas mengikuti kelas belajar.
Keren banget maaakkk ada diklat online kayak gini. Bener2 cocok dan aplikatif saat kondisi belajar jaraj jauh seperti sekarang
Semangat Mba…! Guru-gurunya ternyata juga semangat ya belajar online-ya, demi anak-anak didiknya…
Salut deh sama para pengajar, nggak ada capenya gitu…
Aku juga diminta aktif di Yutub. Jadi yutuber gitu. Tapi aku kurang pede. Hehe… Menarik sekali mengajak anak lihat guru sedang online. Biar anak tau kalau gurunya juga masih ikut belajar. Hehe.
Anak-anak malah lebih pe-de daripada gurunya ya Mbak untuk berhadapan dengan kamera. Guru lebih pe-de berbicara depan kelas. Tapi harus dicoba siiiih. Semangat membersamai para guru belajar online ya Mbak…
Iya nih, jd guru joutuber pasti keren. Bahannya ngajar, murib jd subcriber hehe
Yup..setuju kak..saat ini guru mau ga mau belajar dan mengajarnya harus melalui on line dulu sebisa mungkin meminimalisasi kontak fisik dengan murid… kita doakan agar pandemi ini segera berakhir ya 🙏🙏
wahh jadi yutuber dong kak wkwkwk, ternyata bukan muridnya aja ya kak yang belajar online tetapi guru juga masih tetap terus belajar, semangat ya. Memang guru adalah seorang panutan yang tidak dapat dibalas jasa2nya.
Seru-seru ya emang ini belajar mengajar online. Apalagi memang kasus mic kepencet itu biasa terjadi, wkwkw
Semenjak pandemi,semua harus serba bisa dan mesti banyak akal ya mba. Apalagi pasti menemani guru belajar via daring jadi pengalaman tersendiri.
Dan tentu harus menguasai materi yang akan diajarkan ke murid juga walau kadang kendala nya banyak.
Seneng ya mbak walau tidak bisa bertatap muka namun bertemu secara online juga ada sisi menariknya. Seperti pembicaraan yang kadang “bocor”. Aku kalau ikut webinar selalu pakai PC kantor yang tidak ada speakernya, hihihi
Iya, di masa pandemi ini memang banyak guru (tentu saja muridnya juga) yang terpaksa belajar hal-hal yang mungkin dulu diluar jangkauannya. Ada akselerasi, tapi sebagus-bagusnya hasil akselerasi hasil paksaan hasilnya juga kurang optimal. Mudah-mudahan kedepan bisa lebih baik lagi.
Poin ketiga betul sekali ya mbak. Rasanya pandemi Kita mesti banyak belajar ttg perubahan termasuk belajar bikin konten di YT